"Malik mau melamar seorang perempuan Abi, Ummi," ungkap Malik kala mereka baru saja sampai rumah, usai melamar Hilya tadi.
Ahsan lebih dulu menatap Malik serius. "Malik, pernikahan bukan untuk main-main. Abi tahu kamu kecewa karena Hilya menolak lamaranmu, tapi jangan gegabah begini."
Adiba mengusap lengan suaminya. "Tenang, Mas." Kemudian tatapan Adiba beralih pada Malik yang tampak menunduk. "Jujur, sebenarnya apa tujuan kamu tiba-tiba mau melamar perempuan lain? Abi dan Ummi tahu kamu begitu mengagumi Hilya, jadi agak mengejutkan ketika kamu bilang mau melamar perempuan lain. Terlebih kamu menyampaikannya tepat setelah tadi kita melamar Hilya."
Malik mengembuskan napas pelan. "Abi dan Umi juga tahu siapa perempuan itu."
"Siapa? Teman sepondokmu?" tanya Adiba.
Malik menggeleng. "Namanya Fatimah Az-Zahra, Malik pernah cerita soal Fatimah kalau Abi dan Umi tidak lupa."
"Abi ingat, kamu pernah cerita. Dia anak SMA yang tadinya akan mendapat bimbingan dari kamu bukan?"
Malik mengangguk. "Iya, Abi."
"Jadi, tujuan kamu apa? Mau benar-benar membimbingnya secara langsung? Kamu yakin?" tanya Adiba dengan raut wajah khawatir.
Malik mengangguk. "Aku yakin, aku khawatir dia benar-benar terjerumus. Aku peduli. Rasanya entah kenapa aku benar-benar gak bisa membiarkan Fatimah terjerumus lebih jauh lagi kepada kemaksiatan."
Ahsan mengembuskan napasnya. "Abi akan selalu dukung selagi kamu benar-benar niat serius dan punya niat baik. Tetapi, ada baiknya kamu shalat istikharah terlebih dahulu. Minta pada Sang Pencipta bagaimana baiknya."
"Iya, Abi."
Seminggu berlalu, banyak hal yang terjadi dihidup Fatimah. Penampilan, tempat penghibur hati, bahkan sampai circlenya diluar SMA lebih banyak didominasi oleh laki-laki. Semua itu karena Davian. Tetapi, Fatimah merasa hidupnya bebas dan bahagia ditengah krisis keluarganya, yang mana sehari lalu ayahnya resmi menikah lagi. Semenjak itu pula, Fatimah jadi lebih sering keluar dengan Davian daripada di rumah. Ia malas dan benci melihat istri kedua ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gapai Aku [TAMAT]
Teen Fiction(#ISTIQAMAHSERIES) Fatimah Az-Zahra tak pernah menyangka akan mengalami masa dimana imannya berada dititik terendah. Bergelut dengan segala pikiran negatif dan cobaan bertubi-tubi yang tiada habisnya. Seolah Fatimah tak diizinkan untuk bangkit baran...