19 : Mencari Kebahagiaan

172 19 0
                                    

"Gimana kalau kita pacaran?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana kalau kita pacaran?"

Fatimah tersedak. "Hah?"

"Gue mau jagain lo, terlebih disituasi kayak semalam. Gimana?"

Fatimah meletakkan sisa ayamnya ke sisi piring. "Bentar, kamu serius?"

"Iya, jadi gimana?"

Pacar? Entah sudah keberapa kalinya Fatimah mendengar tawaran pacaran dari Davian. Jujur, sebagai seorang perempuan yang masih memiliki perasaan pada Davian. Tawaran itu adalah kesempatan emas. Sayangnya entah kenapa disaat-saat seperti ini pun Fatimah masih mempertimbangkan.

Dalam agamanya jelas hubungan pacaran itu tidak baik, karena walau bagaimana pun tetap mendekatkan pada zina seperti yang tercantum dalam surah al-isra ayat 32. Dan Fatimah sangat paham bahwa bentuk zina hasil dari hubungan pacaran itu, bukan sekadar hubungan suami istri, tetapi banyak bentuknya, entah dari zina mata, lisan, pikiran dan yang lainnya.

Takut, itulah yang Fatimah rasakan saat ini. Tetapi ditengah kebimbangan itu, Davian tiba-tiba menggenggam tangannya. Fatimah sontak menoleh karena terkejut, saat ini pikirannya seolah campur aduk. Antara ego yang ingin menerima dan antara akal sehat yang menentangnya soal batasan. Sehingga ia membiarkan Davian terus menggenggam tangannya.

"Apa yang lo raguin dari gue? Lo masih takut langgar perintah agama? Toh, buat apa terlalu patuh, liat aja lo yang patuh aja justru dikasih penderitaan segininya banget."

Seharusnya Fatimah marah akan ucapan Davian yang provokator itu, tetapi entah kenapa perkataan Davian justru membuat Fatimah memikirkan ulang. Memikirkan bagaimana hidupnya dihabiskan untuk berusaha patuh pada agama tetapi entah kenapa ia selalu ditimpa masalah dan menderita begini.

"Gue gak membebani lo, gue cuma mau ngebantu."

Fatimah menatap Davian, kemudian melepaskan tangan Davian yang menggenggamnya. "Oke, tapi gak ada sentuhan fisik apapun."

Davian tersenyum. "No problem."

Ini hari kedua Fatimah berpacaran dengan Davian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini hari kedua Fatimah berpacaran dengan Davian. Tetapi, perlakuan Davian sudah berubah jauh. Laki-laki itu bahkan menjemputnya dan menjadikan tasnya sebagai pembatas, dan mengganti panggilan lo-gue menjadi aku-kamu.

Gapai Aku [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang