• 5.Initial wound?

104 63 227
                                    


>>Happy Reading<<
•••••••••••••••••••

Nataya berbaring di kasurnya setelah selesai dengan semuanya, kini waktunya bagi Nataya untuk tidur. Tapi saat Nataya mendapati handphonenya bergetar terus menerus membuat Nataya dengan cepat meraih telepon itu, dan ternyata Jila yang meneleponnya.

"Eh ada yang aneh gak sih Tay?" kata Jila diseberang sana.

Nataya mengernyitkan keningnya, apa yang aneh, apa Jila sedang kobam sampe tiba-tiba menelepon Nataya dan bertanya demikian.

"Lo kenapa lagi Jil, apanya yang aneh?"

"Tadi sore Tay, gue kan di anter pulang sama Ilham tuh. Nah kita gak sengaja ketemu sama Dipta, dan Lo tau?? Dipta ngasih kita berdua duit 50 ribu terus sama coklat satu batang sambil senyum lebar bangettt, ih gue dan Ilham merinding banget, takut banget kalo sih Dipta kesambet sama dedemit."

"Heh, Lo kalo ngomong, em mungkin dia lagi happy aja sih.."

"Iya gue tau, tapi happy nya Dipta bikin gue takut bingittt!"

"Biarin aja deh Jil, aelah."

"Tapi Tay--"

Nataya menutup teleponnya dengan cepat sebelum Jila semakin banyak omong, dan itu semakin membuat Nataya berdegup cepat jantungnya.

Nataya menggulir laman Instagram miliknya sebelum dirinya memutuskan untuk tidur, tapi notif dari Dipta membuat Nataya menjatuhkan handphone kewajahnya hingga terasa sakit bagian wajahnya.

"Astaga!"

Nataya melihat notif dari Dipta dengan wajah tersenyum lebar, bahkan Nataya memeluk handphonenya. Nataya mengetik pesan untuk membalas pesan dari Dipta, Nataya menarik selimutnya karena dirasa, bahwa saat ini Nataya telah kehilangan kewarasannya.

Dipta gajelas : Nataya, gue udah pulang tapi baru chat Lo, gapapa?

Dipta gajelas : lo udah tidur Tay?

Nataya : Belum, iya gapapa Ta santai aja, harusnya gue yang nanya ke Lo, Lo sampe rumah dengan aman kan?

Dipta gajelas : Aman, aman banget malahan. Gue rasa Lo harus istirahat sekarang Nataya.

Nataya : yaudah, anw makasih masakan Lo tadi, enak!

Dipta gajelas : Besok gue masakin lagi mau? Tapi ada bayarannya sih, gimana?

Nataya : Big no! Lo modus namanya Dipta!

Dipta gajelas : Itu sayang, bukan modus.

Nataya dengan cepat mematikan layar handphonenya, Nataya sudah tidak bisa lagi membalas pesan itu. Dan Nataya memilih untuk memejamkan matanya saja dari pada harus berkelahi dengan hatinya sendiri.

Dipta menatap layar handphonenya yang tak kunjung dapat balasan, bahkan Nataya sudah tidak Online lagi sekarang. Dipta pikir mungkin Nataya sudah istirahat, atau mengerjakan tugas, Dipta pun tidak tau dengan jelas. Tapi satu yang Dipta tau dan Dipta yakin jelas akan ini, perasaan yang Dipta miliki sekarang benar-benar telah menggebu, yang awalnya abu-abu kini sudah perlahan menunjukkan berbagai macam warna.

"Mama masak nasi goreng, Lo mau ikut makan juga atau Lo cuma mau senyum-senyum kayak orang ketempelan gini?"

Kedatangan Jendra membuat atensi Dipta yang tadi terfokus pada handphone miliknya, kini menatap Jendra dengan jengkel tapi kemudian Dipta dengan cepat berjalan kearah Jendra dan memeluknya erat, Jendra kaget akan tingkah adiknya itu.

BertautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang