Kembali seperti biasanya setalah acara yang begitu mengesankan kamarin itu, kini sekolah kembali beraktivitas seperti biasanya melakukan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar).
Aika yang terbangun dari alarm yang dipasangnya sebelum tidur itu, ia segera terduduk dikasurnya dengan sedikit merenggangkan otot-otot tubuhnya itu. Dirinya juga tidak lupa membaca doa bangun tidur karena itu memang sudah menjadi kebiasaannya dari kecil.
"Alhamdullillahilladzi ahyaanaa ba'da maa amaatanaa wa ilaihin nusyuur," dan dilanjutkan dengan,"segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami kembali setelah mematikan kami dan kepada-Nya aku dibangkitkan."
Setelah berdoa dirinya segera merapihkan tempat tidurnya yang berantakan karena habis dipakai tidur olehnya. Setelah dirasa beres dan rapih dia pun segera pergi ke kamar mandi dengan membawa handuk yang ditaruh di samping pundaknya.
Setelah dirinya sudah bebersih ia pun melaksanakan kewajibannya sebagai orang muslim yaitu sholat subuh.
Disisi lain Rey yang kini asik goleran dikasurnya itu sudah beberapa kali diteriaki sang ibu untuk segera bangun.
"Rey! Cepat bangun udah jam berapa ini! Setidaknya kamu bangun untuk sholat!" teriak ibunya yang menggedor-gedor pintu kamar anak lelakinya itu.
"Iya Bu, Iya ini Rey bangun!"
Akhirnya Rey pun terbangun dari tidur, dirinya segera pergi ke kamar mandi untuk bebersih dan tentunya itu tidak akan memakan waktu lama untuk seorang lelaki jika ia mandi. Setelah itu Rey pergi ke ruangan yang memang sudah dikhususkan untuk menjadi tempat beribadah keluarga Narendra itu.
Tentunya di sana ada ayah, ibu dan Cantika adik Rey di sana sedang menunggu kedatangan Rey. Sudah lama tentunya mereka tidak sholat berjamaah sekeluarga begini dikarenakan faktor lemburnya sang ayah dan keterlambatannya bangun, yang mau tidak mau harus melaksanakannya sendiri-sendiri.
Setelah kedua insan keturunan Adam dan Hawa ini selesai melaksanakan aktivitas dan kewajiban, Aika segera berdandan rapih untuk pergi ke sekolah dan begitu juga Rey.
Dengan seragam putih abu yang dikenakan, mereka turun ke ruang makan yang tentunya ibu dari kedua insan tersebut sedang memasak dan keluarganya sedang menunggu ditempat duduk masing-masing.
Aika yang di rumahnya melihat sang bunda sedang memasak tentunya dia akan membantu agar lebih cepat selesai, dengan menaruh tasnya di kursi makan dan segera menghampiri. Dia berkata,"Sini, Nda! Aika bantuin biar cepat!" ucapnya sembari menyodorkan tangan untuk melanjutkan potongan bawang yang tadi dipotong bundanya.
Berbanding terbalik di keluarga Rey, dengan menuruni anak tangga dan duduk manis di meja makan, Rey bukannya membantu ibunya malah langsung membuka Handphone miliknya itu. Yang membantu sang ibu hanyalah Cantika saja. Ibunya sempat berpikir ya, mungkin memang seperti itu anak cowok.
Dengan membuka ponsel miliknya itu dia menyempatkan untuk memberikan pesan untuk Aika lewat ponselnya yang tentunya masih bertanda ceklis satu karena Aika belum membuka ponsel sedari tadi bangun tidur hingga sekarang sedang membantu ibundanya yang memasak.
"Kok dia ceklis satu, ya? Apa dia belum bangun? Ah, gak mungkin masa Aika belum bangun sih, dia kan ketua OSIS," gerutu Rey yang membuat tanda tanya bagi ayahnya yang mendengarnya,"kamu kenapa, Rey?"
"Gak apa-apa kok, Yah."
Masakan yang dimasak ibu mereka pun jadi dan dihidangkan di meja makan. Ibu dari kedua belah pihak membantu mengambilkan lauk dan pauk dengan merata ke keluarganya. 4 orang keluarga Rey yang sedang makan bersama dan berbanding kebalik oleh keluarga Aika yang lebih sedikit yaitu hanya 3 orang saja Aika, nenek dan bundanya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIKA!!Love Story At School (REVISI) ✅
Fiksi RemajaSingkat saja, cerita ini menceritakan seorang kapten basket yang berusaha mengambil hati seorang perempuan yang termasuk anggota OSIS di sekolahnya. Takdir yang mempertemukan mereka kembali setelah pertemuan pertama mereka dihari pendaftaran. Start...