Sudah tidak terhitung berapa kali keluarga kecil itu berhenti tiba-tiba hanya karena rasa keingintahuan seorang Menma. Terakhir kali mereka harus berhenti karena Menma ingin mencoba berjalan diatas air seperti yang dilakukan Papanya alhasil sendil mungil nan imutnya pun terhanyut dan ujung-ujungnya Sasuke yang harus turun tangan mengejar sendal anaknya.
Menma yang tetap ngotot ingin meniru kedua orang tuanya mulai memasuki mode kyuubi ekor 4. Hingga Naruto akhirnya harus membujuk Menma yang menangis dengan es krim yang untungnya lokasi mereka juga tidak terlalu jauh dari kedai es krim
Dan disinilah mereka sekarang berada, dengan Sasuke dan Naruto memandang si kecil yang memakan es krim nya dengan lahap dengan ekspresi yang berbeda-beda. Sasuke dengan wajah datarnya dan Naruto dengan wajah gondoknya. Naruto kapok tidak akan pernah membawa seorang anak entah anak siapa dimasa depan nanti dalam perjalanan misi dalam bentuk apapun
"Papa, Menma mau jalan sendiri" Ujar Menma tiba-tiba setelah mereka keluar dari kedai es krim, dengan itu Sasuke pun lalu menurunkan bocah duplikatnya itu dari gendongannya
"Kamu yakin jalan sendiri?" Tanya Sasuke ragu
Menma mengangguk yakin, Naruto justru mendengus tidak yakin
"Aku tidak yakin" Kata si pirang sambil bersedekap dada, pasalnya Menma itu bocah pemalas yang sangat anti dengan yang namanya kelelahan, karena kalau dia kelelahan mulut kecilnya tidak akan pernah berhenti mengeluh dan mengoceh sampai akhirnya tertidur dengan sendirinya
"Menma yakin!" balasnya dengan tangan yang ikut bersedekap juga
"Aku tidak"
"Menma iya!"
"Tidak"
"Iya! Iya! Iyaaaa!"
"Tidak tidak tidaaak!"
Sasuke dejavu
Entah kenapa akhir-akhir ini dia sering merasa lebih tua dibanding usianya"Baik, hentikan kalian berdua" Ujarnya lelah
Yang langsung dihadiahi pelototan dari dua pasang mata yang berwarna sama itu
"Kau memilih dia atau aku Sasuke!"
Menma yang tidak mau kalah segera mendekati Sasuke dan memeluk kakinya
"Papa harus pilih Menma!"
Naruto melotot ganas, dia pun juga ikut mendekati Sasuke dan mengguncang-
guncang lengannya"Sasukeee cepat katakan kau setuju denganku kan?!"
"Papa harus yakin pada Menmaaa"
balas Menma tidak mau kalah dari NarutoSecepat kilat kehebohan keluarga SasuNaru pun berhasil menjadi pusat perhatian warga desa setempat.
Sasuke yang tidak suka menjadi pusat perhatian akhirnya memberi pengertian panjang kali lebar pada Naruto yang notabene nya adalah seseorang yang lebih dewasa daripada Menma. Naruto yang merasa disalahkan pun menggembungkan pipinya dan berbalik membelakangi Sasuke
Sasuke menghela nafas lelah
"Kau mengertikan Dobe?" Ujarnya lagi seraya mendekati kekasih dobe nya itu sebelum akhirnya menyadari ada yang salah
Dia segera menunduk dan ternyata sosok Menma yang sedari tadi masih memeluk kakinya sekarang sudah menghilang ditengah keramaian
...
"Ini semua salahku.. "
Pasca hilangnya Menma, Sasuke dan Naruto berusaha tidak panik, maksudnya hanya Sasuke yang berusaha tenang dalam segala situasi. Naruto yang merasa dialah penyebab hilangnya Menma merasa gelisah dan takut terjadi sesuatu pada Menma
"Tenanglah Naru..Menma pasti akan baik-baik saja"
"T-tapi..disini tidak sama dengan dunia nya Teme, bagaimana jika, bagaimana jika-" lirihnya dengan mata birunya yang mulai berair
Sasuke hanya bisa diam seraya membawa tubuh Naruto yang bergetar dalam pelukannya, walaupun Sasuke juga merasa khawatir tapi saat ini dia tidak boleh menunjukkan didepan Naruto.
Sebelumnya mereka sudah mengirim beberapa bunshin untuk mencari Menma bahkan menyusuri kembali jejak-jejak yang telah mereka lalui tadi walau hasilnya masih nihil.
Menma hilang bak ditelan bumi, pikiran-pikiran buruk datang menyerbu Naruto, apakah dia ditangkap oleh seorang penjahat atau, atau kemungkinan terburuk Menma tiba-tiba kembali ke dunia asalnya. Jarinya mencengkram baju Sasuke dengan kalut
"Aku menemukan jejaknya"
Suara dari salah satu bunshin Sasuke berhasil membuat mereka sadar dari keheningan yang mencekam. Setelah mendengar informasi dari bunshin Sasuke yang terakhir itu, mereka terlihat terkejut dan tanpa menunggu lama langsung bergerak menuju lokasi dimana Menma berada
…
"Berhenti mengikutiku Nak"
"Tidak mau"
Sosok dewasa yang dibuntuti anak kecil itu menghela nafas, disatu sisi dia ingin meninggalkan anak ini sendiri ditengah hutan tapi disisi lain dia teringat sosok adiknya yang selalu mengekor kepadanya saat dirumah
Lagipula, anak ini juga terlihat sama persis dengan adiknya saat masih kecil dulu. Ah, dia tiba-tiba rindu pada masa-masa itu
"Paman bertudung"
"Paman bertudung!"
"Ah- kamu memanggilku apa tadi?" dia merasa lucu karena ini pertama kalinya seseorang memanggilnya dengan sebutan yang aneh
"Hihihi paman bertudung" Menma, bocah yang sedari tadi mengekori sosok dewasa didepannya ini terkikik lucu. Walaupun dia tidak sempat melihat wajahnya tapi Menma yakin dia merasa pernah melihat sosok Paman bertudung ini
"Hah..kembalilah pada Mamamu, disini berbahaya" Ujar Paman bertudung lagi
Menma menunduk sedih "Menma tidak tau Mama sekarang ada dimana" Lirihnya
Tadi dia langsung berlari begitu saja ketika melihat siluet yang mirip sosok Pamannya tanpa pamit ke Papa atau Mamanya"Baiklah, katakan siapa nama Mama mu. Paman akan mengantarkanmu kesana" Bujuk Paman bertudung
"Tapi.. Menma juga masih ingin bersama Paman" hati kecil Menma bimbang, dia ingin segera ketempat Mamanya tapi dia juga tidak ingin Paman bertudung ini pergi
"Disini berbahaya, apa kamu tidak takut dikejar monster yang suka memakan anak kecil seperti dirimu"
Menma mengerjap pelan dan tersenyum senang begitu menjawab "Kan ada Papa sama Paman, Lagipula Kakek pernah bilang anak laki-laki harus berani supaya bisa melindungi Mama"
"..."
"-Paman, ayo ketempat Mama dan Papa. Menma ingin makan es krim yang dibelikan Mama lagi" Kata Menma tiba-tiba seraya menjulurkan tanganya ingin menarik ujung jubah Paman bertudung itu
Paman bertudung itu lagi-lagi menghela nafas pelan, dia hendak berjongkok menyamakan tinggi badannya dengan Menma. Hingga sebuah suara tiba-tiba menghentikan tindakannya
"MENMA!!"
…
terimakasih sudah membaca :)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]A Child from Nowhere
FanfictionKonoha sedang dilanda kebingungan, kedatangan bocah misterius yang datang entah dari mana berhasil membuat geger warga. masalahnya wajah anak ini terlihat sangat familiar dimata mereka! "Mama!!" "Aku dengar kau sudah memiliki anak, heh" "A..ini, tid...