ꦠꦶꦒ

405 31 14
                                    

Beberapa pasukan inti Bradiz Girl tengah berkumpul di kediaman Alex, setelah pria itu mengatakan kepada teman-temannya bahwa ia dan Ivana menemukan seorang bayi laki-laki di pinggir jalan.

Moza, Sandra dan Molly tidak bisa datang, mereka sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Sementara Andra sibuk menemani putri kecilnya karena Rasya sedang lembur kerja.

"Suami lu berdua kemana?" tanya Kelvin sambil mendorong kursi roda milik Tara.

"Lagi jagain Arva di rumah, dia udah tidur soalnya." jawab Anya.

"Sama, suami gue juga." imbuh Key.

"Anya, lu ngapain bawa dia kesini, sih?! Lu nggak tahu kalau dia musuh bebuyutan gue?!" ujar Alex kesal saat Anya datang ke rumahnya bersama Aga. "Biarin, kek. Dia kan anak gue!"

"Hai, Om Alex. Aga mau lihat adek bayi nya, dong." ucap Aga dengan bibir kecilnya yang terkesan imut, namun keimutan itu tidak terlihat di mata Alex.

"Nggak boleh!"

"Dasar, galak! Tante Key, kok Kela nggak ikut?" tanya Aga genit. Key menoleh, mengelus puncak kepala Aga. "Dia udah tidur, Aga."

"Modus kan lu! Anya, lihat anak lu, udah bisa modusin cewek!"

"Berisik lu semua. Jadi, bayi ini mau kita gimana in?" potong Kelvin pening mendengar celotehan Alex yang sejak tadi sangat berisik seperti anak TK.

"Kita bawa ke panti asuhan?" ujar Tarasya mencoba memberi saran. 

"Jangan, gue takut kenapa-napa kalau bayi ini kita taruh di panti asuhan." balas Anya tidak setuju.

"Gue mau ngerawat dia." timpal Ivana dengan tatapan penuh keyakinan. Lantas semuanya terdiam dengan keputusan Ivana. Alex menatap istrinya ragu-ragu. "Sayang, kamu yakin?"

"Waktu pertama kali aku lihat dia, aku udah jatuh cinta sama anak itu. Aku boleh ngerawat dia kan, Lex?" tanya Ivana meminta izin dengan wajah penuh harapan. Setelah Alex memikirkan reaksi orang tuanya yang pasti akan marah setelah mereka tahu bahwa Alex akan merawat anak angkat, Alex memilih mengijinkan permintaan istrinya. Bagaimana pun, anak ini sudah di buang oleh orangtuanya, apa masuk akal jika Alex juga membuangnya ke panti asuhan?

"Kalau kamu bersedia, aku juga bersedia." jawab Alex lembut. Awalnya Ivana senang mendengar itu, namun saat ia kembali memikirkan mertuanya, wanita itu menjadi murung. "Tapi, gimana sama Mama dan Ayah kamu?"

"Biar aku yang urus mereka. Sekarang, aku minta kamu jaga anak itu dan jadi ibunya."

Ivana melebarkan matanya, tersenyum sangat lebar sebagai tanda rasa kebahagiaannya, lalu memeluk suaminya sangat erat. "Makasih, Papippppp!"

Setelah puas, Ivana mulai melepaskan pelukan tersebut untuk berkoar-koar. "Gue jadi Ibu sekarang!"

"Alex, aku jadi seorang Ibu sekarang!"

"Semuanya, sekarang gue jadi Ibu!"

"Tara, gue jadi seorang Ibu kayak lu!" Ivana sangat antusias saat Alex memintanya untuk menjadi seorang Ibu, cita-cita yang selama ini ingin Ivana wujudkan.

"Selamat ya, Ivana." Tara tersenyum hangat ketika melihat sahabatnya sedang berbahagia. Bahkan Anya sampai tidak bisa menahan bendungan air matanya.

"Mama, kenapa nangis?"

"Mama lagi bahagia, sayang."

"Asikkk, Aga punya Adek!" seru Aga.

"Yeayyyy, Aga punya Adek sekarang. Nanti kalau sudah besar ajak main ya." timpal Ivana.

MOODYCLASS 3 : THE LAST WARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang