Pagi ini aku terbangun dengan perasaan yang tidak tenang. Pasalnya lagi-lagi aku memimpikan hal yang sama. Mimpi di mana aku bertemu dengan seorang pria dengan wajah bak Dewa Yunani. Namun, yang membuatku gelisah adalah di mana aku melihat pria itu berubah menjadi seekor serigala hitam besar dengan mata merah yang membuat tubuhku bergetar ketakutan saat mengingatnya.
Aku jadi teringat oleh rumor yang belakangan ini beredar. Rumor tentang pemangsa manusia yang katanya merupakan seorang werewolf. Salah satu makhluk immortal yang menghuni hutan kutukan Alcer.
Konon katanya, siapapun yang masuk ke dalam hutan kutukan itu tidak akan bisa keluar dengan selamat. Namun, 3 tahun yang lalu ada seorang penduduk desa baru, ia berhasil keluar masuk hutan kutukan Alcer dan Colcidier dengan selamat.
Entah bagaimana caranya. Tapi dia selamat. Dan sejak saat itu, anak *verdu mulai bermain di hutan kutukan Alcer pada malam hari sambil membawa panah dan api. Tapi kini anak *verdu mulai tidak berani memasuki hutan kutukan lagi, mungkin karena rumor yang tengah menyebar di permukiman penduduk.
Ya namanya juga anak kecil kan, sudah pasti mereka takut. Jadi aku tidak perlu bersusah payah menjaga Azazel lagi karena sekarang ia lebih memilih tidur jika malam hari.
Azazel adalah anak dari kakak perempuanku. Dia terlahir sebagai anak *verdu. Anak yang terlahir sebagai pemburu. Makanya ia memiliki kemampuan berburu. Gen ayah memang lebih unggul. Sehingga di Desa Goldianium, anak laki-laki lebih diunggulkan dan diharapkan daripada anak perempuan.
"Selina," panggil Kak Azura, kakak perempuanku yang paling muda.
"Hm? Kenapa, Kak?" tanyaku sambil menatap Kak Azura yang tengah memilih pakaian dengan perutnya yang sudah membesar.
"Bisa tolong carikan Zayn? Aku ingin makan ikan *xiu. Tolong sampaikan padanya, ya," pintanya seraya mengambil dress panjang tanpa lengan berwarna hitam dengan motif bunga mawar di bagian perutnya.
Aku yang mendengar perkataannya langsung menghela napas lelah dan menghempaskan badanku ke sofa panjang yang terletak di samping kasur kesayanganku.
"Selin, cepat! Aku lapar," seru Kak Azura yang membuatku mau tidak mau akhirnya bangkit dari sofa dan bergegas menuju tempat pelatihan prajurit di pinggir sungai.
***
Aku menatap Zayn dari balik pohon besar *kid. Rombongan prajurit desa yang tengah berlatih di pinggir sungai membuatku merasa sungkan untuk mendekat.
Biar bagaimanapun aku juga merupakan seorang perempuan. Bertemu dengan puluhan pria seperti itu membuatku merasa tidak nyaman.
Belum lagi ada salah satu pria yang bernama Samuel, ia begitu terobsesi padaku. Namun penolakanku yang keras membuat ia perlahan-lahan mundur dan menyerah. Meski beberapa kali aku memergokinya masih mencari-cari info tentangku kepada Zayn.
"Selin!" Itu suara Velona, sahabat baikku.
Aku berbalik dan menatapnya dengan pandangan kesal. "Berisik, tidak usah berteriak pun aku masih bisa mendengarnya dengan baik," ucapku merasa kesal dengan tingkahnya itu.
Velona mendengus kesal. "Kak Azura menyuruhku untuk memanggilmu agar cepat kembali. Kamu membuatnya menunggu terlalu lama," katanya sambil berjalan menghampiriku.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Alpha Mate
Manusia SerigalaAku, seorang gadis biasa. Ditakdirkan menjadi pasangan hidup seorang Alpha, pemimpin werewolf. Bagaimana bisa?!