SMA Bina Karya Persada, 14 April 2022
Pukul 11:20Setelah melalui proses demi proses penerimaan siswa baru, pada jam istirahat barulah Nabayu dan Narendra di perbolehkan untuk meninggalkan ruangan Kepsek dan di arahkan untuk ke kelas mereka, kelas 12 Mipa 3.
Kelas 12 Mipa 3 kebetulan adalah Kelas Kiana. Jadi pertemuan mereka kembali terjadi dikelas itu.
"Ehh, kalian ngapain di kelas ini?" Kiana bertanya tak kala kedua pemuda itu masuk ke dalam kelasnya.
"Kita di tempatin disini, jadi kita sekelas sama lo" Narendra yang menjawab. Sedangkan Nabayu nyelonong masuk begitu saja dan duduk di bangku yang kosong, tak berisikan tas. Narendra mengikut.
Kondisi kelas tidaklah ramai, hanya ada Kiana dan beberapa murid perempuan yang duduk di bangku masing masing, tentunya sambil menikmati ciptaan tuhan yang sempurna yang baru bergabung di kelas mereka.
"Tampan banget, tinggi lagi. Tipe gue banget" ucap seorang murid yang duduk di kursi paling depan. Berjalan ke arah tempat duduk Nabayu serta Narendra berada. Menatap kedua kembaran itu secara bergantian dengan mata yang berbinar.
"Gue tau kok gue tampan, Hehe. Makasih" Nabayu menampilkan senyumnya. Tertawa ketika mendapatkan pujian seperti itu dari seorang gadis.
"Idih, bukan lo. Tapi kembaran lo" gadis itu meralat. Kemudian berdiri menuju Narendra yang duduk di tengah tengah Nabayu dan Kiana. Gadis itu mengulurkan tangannya centil, mengajak Narendra untuk berkenalan.
"Rayni Salsyabila Putri. Cewe tercantik di Sma Bikarsa. Menang melalui voting" gadis itu dengan tingkah gemulainya mengajak Narendra untuk berkenalan.
"jangan deket deket lo sama abang gue?" Nabayu malah memotong acara perkenalan itu, membuat gadis bernama Rayni itu menautkan alis heran. Kiana juga sama sama heran dengan tingkah protektif laki laki itu.
"Iddih, emang kenapa kalau gue deket deket sama abang lo?" Rayni membela diri. Menatap Nabayu dengan tatapan menantang.
"Asal lo tau aja? Gue anaknya indigo. Dam saat gue masuk tadi udah ngerasain sesuatu." bisik Nabayu tepat di telinga gadis centil itu.
"Dan asal lo tau lagi, ada genderuwo yang sedang gelayutan di punggung lo"
Rayni sontak berteriak histeris, seolah mempercayai ucapan Nabayu, gadis centil itu bergidik ngeri dan pergi dari sana.
Karna itu, kelas yang hanya di isi oleh beberapa murid di penuhi gelak tawa, tak terkecuali Kiana dan Narendra.
"Wkwkwk, mau aja gue kibulin" tawa renyah Nabayu terdengar. Membuat Rayni yang terlanjur malu karna berteriak memilih meninggalkan kelas.
Sedangkan Narendra dan Kiana hanya menggeleng pelan melihat kelakuan Nabayu itu.
Dan di sudut ruangan itu, di bangku kosong tempat duduk Kiana, terdapat Gentala yang sedang duduk dan memperhatikan ketiganya.
"Gue jadi kangen sekolah kan jadinya"
• ~ •
Alun alun kota, 14 April 2022
Pukul 13:30Panas matahari di siang hari semakin terasa menyengat, di trotoar jalan itu terlihat seorang gadis tengah berjalan dengan tumpukan brosur di tangannya.
Sesekali ia membagikan brosur tersebut pada orang yang lewat di jalan itu, sembari berkata dan memohon untuk membantunya mencari seseorang yang fotonya tertera di kertas tersebut.
Sudah tiga bulan, gadis itu berkeliling, mencari dan terus berharap pada takdir. Takdir yang semoga berpihak padanya untuk mempertemukannya dengan sosok yang selama ini ia rindukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENTALA
Teen FictionSinopsis Gentala Cerita ini berpusat pada kehidupan para remaja SMA dan mahasiswa dengan segala rahasia dan latar belakang yang berbeda, namun harus disatukan oleh sebuah alasan dan keadaan yang sama. Dimulai dari seorang gadis bernama Kiana Meena...