LOVE AND PAINTING 03

1.6K 235 7
                                    

Pagi ini Ashel sedang berjalan santai mengitari halaman rumahnya. Entah apa yang di lakukan wanita berumur 23 tahun itu. Ashel belum puas melihat-lihat halaman sekitar rumahnya memutuskan untuk sedikit mengintip halaman tetangganya.

Ashel sedikit memiringkan badannya kekanan dan kekiri. Ashel dengan perlahan mulai mengelilingi rumah tetangganya itu.

"Lagi apa Shel?"

"Eh Adel, anu lagi nyari inspirasi" Ashel terkejut dengan kehadiran Adel yang tiba-tiba muncul entah dari mana.

"Ohhh mau cari yang kek mana emang?"

"Ehmmm yang kek gini Del" Ashel mengambil smartphone miliknya, membuka galeri dan menyerahkan itu kepada Adel.

"Loh kebetulan banget design rumah ku kek gini, mau masuk gak?" Tawar Adel.

"Ehh aku gak ngeropotin kamu?"

"Enggak kok"

Dengan senang hati Adel menerima Ashel dan menuntun Ashel masuk ke rumah miliknya. Adel memasukkan Ashel ke rumah tak lupa ia menutup pintu. Ashel  tercengang melihat design rumah Adel yang pas dengan ide yang akan ia gunakan sebagai barang pameran di galeri. Dengan ijin Adel dan di temani oleh Ashel, Ashel berjalan mengitari rumah Adel.

Ashel sudah puas untuk mengelilingi rumah Adel, Ashel terhenti di salah satu pintu yang belum ia masuki padahal kata Adel sudah semua ruangan ia masuki. Dengan penasaran Ashel menggenggam gagang pintu.

"Ashel sini deh"

"Eh iyaa Del" Ashel tersadar dari pemikirannya. Dengan tergesa ia menghampiri Adel di halaman miliknya.

"Maaf ya kamu nunggu lama kan?"

Ashel terkejut dengan apa yang ia lihat. Kini Adel sedang duduk di meja bundar dengan taplak meja yang berwarna putih dan tak lupa dua cangkir teh dengan camilan manis.

"Eh enggak kok Del"

"Sini duduk kenapa malah berdiri di situ" ajak Adel.

Ashel mendudukkan dirinya kursi yang berhadapan dengan Adel. Untung sekali Adel membuat pesta teh kecil-kecilan bersama Ashel di bawah pohon sehingga udara yang dihasilkan sejuk-sejuk dan tidak begitu panas.

"Wah kamu buat apa nih Del?"

"Ini cuman minum teh kecil-kecilan Shel"

"Hahaha keliatannya enak banget tuh"

"Kamu ini bisa aja, ayuk di makan camilannya kamu suka makanan manis kan?"

"Eh tau dari mana aku suka makanan manis?"ucap Ashel sambil mendudukkan dirinya.

"Dari mukamu"

"Mukaku?"

"Ia keliatan banget manis"

Muka Ashel memerah mendengar pernyataan Adel. Jika dilihat-lihat memang sosok Adel ini sangat tampan dan berwibawa terutaman saat ini di sedang mengenakan kemeja putih dengan kancing atas yang di buka memperlihatkan dada bidang miliknya, tema minum teh ini membuat Adel seperti seorang pangeran yang ingin sekali Ashel abadikan.

Namun ia sadar, Adel ini seorang wanita. Bagaimana mungkin ia juga menyukai wanita? Ada ada saja.

"A-ah Adel jangan begitu aku malu" tanpa di sadari wajah Ashel memerah di bagian pipinya.

"Hehehe maaf ya Ashel soalnya kamu lucu"

Lagi lagi Ashel tak dapat menyembunyikan ekspresinya untuk Adel. Kerap kali Ashel tertangkap oleh Adel sedang melamun memerhatikan nya yang membuat Adel tertawa kecil.

"Ah andai saja Adel dapat menjadi modelku" Ashel tak sengaja mengucapkan yang ada di dalam pikirannya. Walau terdengar kecil namun dapat di dengar jelas oleh Adel.

"Tentu Ashel aku akan senang jika dapat membantumu menjadi model"

Ashel yang ketahuan terkejut mendengar pernyataan Adel. Ashel lagi-lagi salah tingkah di depan Adel namun tak bosan bosannya Ashel mengumpat dalam hati betapa kerenya wanita di depannya ini.




Omayygat!! Halloo bab terakhir hari ini. Masih mending triple up lo saya😽😽

Oh iya sekalian dong minta promosiin ceritanya haha😸😸

Jangan lupa vote!!

Love And Painting (DelShel) [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang