LOVE AND PAINTING 09

1.2K 214 5
                                    

Kran vote nya gak nyampe + kelamaan up jdi gpp saya up aja, pdhl tnggal 15 lgi😔😔

Untung saya baik🐧🐧

***

Sungguh sudah 5 hari Ashel di rumah Adel dan untungnya tidak ada hal aneh yang terjadi. Karena Ashel yang kelewat penasaran dengan satu kamar yang sepertinya di larang masuk oleh Adel"secara gak langsung" karena kerap kali Adel mengalihkan perhatian saat Ashel ingin mempertanyakan soal kamar itu.

Hari ini Adel tengah bekerja sehingga tak ada Adel di rumah toh masih pukul 6 sedangkan Adel baru pulang sekitar jam 7 jadi seharusnya ia masih ada waktu satu jam untuk masuk ke ruangan itu.

Ashel sudah berada di depan pintu ruangan itu. Ashel memegang gagang dan mengotak-atik pintu tersebut, terkunci namun bukan Ashel jika akalnya tak banyak, seolah-olah ia di film-film Hollywood ia mengambil beberapa kawat memasukkan dan mengotak-atik kawat tersebut di dalam tempat kunci pintu.

Ceklek

Fuala Ashel dapat membuka pintu tersebut. Ashel masuk ke ruangan itu, ruangan yang sangat gelap dengan bau yang aneh menurutnya. Ashel meraba-raba dinding mencari keberadaan saklar. Ashel menekan saklar itu dan betapa terkejutnya Ashel jika dinding itu dipenuhi dengan gambar dirinya, mulai aneh dengan ruangan ini Ashel tiba-tiba melihat seseorang tertidur disitu. Badannya dingin dan pucat awalnya Ashel berpikir bahwa orang itu sakit, Ashel menggoyang-goyangkan badan orang itu. Namun dari badannya ia sepertinya kenal, Ashel mendorong orang itu.

"AZIZI"

Ashel berteriak dan hampir menangis melihat Azizi terkapar darah, semua badannya pucat dan sedikit membiru, darah bercucuran hingga mengotori tangan Ashel. Ashel mengambil telepon genggamnya dan hendak memotret untuk di jadikan bukti.

Grepp

"Ashel bukankah tidak sopan masuk keruangan yang sebenarnya terkunci?"

Ashel menegang dan mengutuki dirinya sendiri, ia berbalik badan dan dapat terlihat Adel dengan wajah datar miliknya. Ashel takut, dan badannya bergetar.

Ashel bergegas berlari menuju pintu keluar takut tentu saja. Ashel bahkan hampir jatuh karena badannya tak seimbang. Namun apa daya dirinya yang tak sebanding dengan Adel yang lebih cepat dari Ashel.

"LEPASIN KAMU PEMBUNUH, TERNYATA SELAMA INI KAMU YANG BUNUH ORANG-ORANG ITU"

Grepp

Adel memeluk Ashel dengan cepat, pelukan hangat dan keras.

"LEPASIN ADEL"

"aku bisa jelasin"

Plakk

"APA MAU MU, KAMU MAU JADIIN AKU KORBAN BERIKUTNYAKAN?"

"AKU CINTA SAMA KAMU SHEL AKU SUKA SAMA KAMU AKU GAK MAU KAMU MATI DI TANGAN ORANG LAIN, AKU BENER BENER CINTA MATI SAMA KAMU AKU RELA NGORBANIN APA AJA BUAT KAMU, AKU GAK SUKA KAMU DEKET SAMA ORANG LAIN KECUALI AKU"

Ashel bergetar dan terjatuh ke bangku. Melihat muka Adel begitu menyeramkan dengan senyuman yang sangat manipulatif dan mata obsesi miliknya.

Ssssttttttt

"Berita terkini ditemukan 2 jasad di daerah xxxxx . Jasad di nyatakan meninggal pada 2 hari yang lalu tepatnya pukul 13.00" Ashel tak sengaja jatuh dan menekan remote tv.

"Lihatlah Ashel pada hari itu dan pukul itu bukankah kita sedang bersama?"

"Berarti bukan kamu"

"Pintar sekali karena bukan akulah satu-satunya pembunuh disini, dan mana bisa aku membunuh orang yang sangat aku cintai"

Adel mendekat ke arah Ashel, memeluk Ashel dengan kuat dan penuh kasih sayang. Entah hipnotis apa yang digunakan Adel sampai ia mampu membuat Ashel kembali jinak namun dapat dilihat mata Ashel seperti tak ada kehidupan.

Cupp

"Kamu hanya milikku"










Bingung? Sama saya juga, sejujurnya saya kurang paham dengan jalan otak saya, tapi sudah lah...

Makasihh votenya😸😸💐

Jangan lupa vote!!

Love And Painting (DelShel) [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang