LOVE AND PAINTING 05

1.3K 217 2
                                    

Hari Senin dimana semua orang mulai rutinitas bekerjanya. Ashel menghampiri Azizi yang tengah duduk santai di salah satu cafe tak jauh dari tempat Ashel dan Azizi bekerja. Dapat di bilang mereka adalah teman kerja sekaligus sahabat.

"Zee" Ashel menghampiri Azizi dengan satu minuman di tangannya.

"Eh Ashel sini duduk"

"Gimana kerjaan?" Ashel mendudukkan dirinya di depan Azizi.

"Lancar sih cuman lagi bingung aja, ada proyek sama klien tapi beuh susah banget diskusi sama dia"

"Sabarin aja, kalo dapet klien kek gitu, eh kebetulan nih aku baru dapet model untuk foto beuh cakep banget dah"  Ashel mengeluarkan ponsel miliknya dan membuka galeri, menunjukkan hasil potret beberapa hari yang lalu.

"Buset cakep juga, dia siapa Shel?"

"Tetangga aku"

"Tetangga mu oke juga tuh"

Dengan muka sinis Ashel melihat Azizi. Azizi yang merasa di perhatikan gelagapan sendiri takut sang kelinci itu marah.

"Enggak kok Shel becanda doang"

Diakhiri dengan canda tawa mereka menikmati minuman masing-masing dengan masih membahas pekerjaan mereka.

Tanpa mereka sadari bahwa ada yang mengawasi mereka dari tadi dengan muka datar.

Jam menunjukkan pukul 7 malam dimana sudah tiba waktunya semua pekerja untuk pulang. Namun lain halnya dengan Ashel dan Azizi yang masih asik dengan komputer di depan mereka. Bedanya Azizi sedang memproses proyek miliknya sedangkan Ashel tengah melihat-lihat gambar yang akan menjadi referensinya untuk pengambilan gambar berikutnya.

Ashel teringat dengan gambar Adel, akhirnya Ashel memindahkan folder dari ponsel miliknya ke komputer dan membuka aplikasi edit foto. Ashel akhirnya menyibukkan dirinya dengan mengedit foto Adel. Azizi yang penasaran mengintip pekerjaan Ashel.

"Itu tetangga kamu kan?"

"Iya ini lagi ku edit"

Azizi hanya mengangguk dan membereskan barang-barang miliknya. Ashel yang melihat Azizi sedang beres-beres segera mensave foto itu dan ikut beberes juga.

Ashel dan Azizi harus pisah karena arah rumah mereka yang berbeda arah. Mereka melambaikan tangan mengucapkan selamat tinggal.

Azizi berjalan ke arah rumah miliknya. Sial bagi Azizi karena jalanan sangat sepi dan dia harus berjalan kaki. Pikiran negatif Azizi muncul, dengan segera Azizi menggeleng dan menambah kecepatan berjalan. Tak jarang Azizi merasa ada seseorang yang mengikutinya dari belakang. Azizi yang panik enggan melihat ke belakang. Namun rasa penasarannya lebih tinggi dari rasa takutnya. Dengan cepat ia menoleh kebelakang.

Kosong tidak ada apa-apa hanya perasaan Azizi saja. Azizi yang mulai tenang mencari kunci rumah. Azizi berdiri di depan pintu rumahnya. Azizi memasukkan kunci itu, namun ada yang menjanggal dari pintu itu.

Tak di kunci?

Azizi mengingat kembali apakah dia mengunci pintunya atau tidak namun dia yakin bahwa dia mengunci pintu itu. Dengan langkah berat ia memasuki rumah miliknya.

"AAAAAAGHHHH"







Ada jessi ada lulu

Woi azizi ngapain lu?

WKWKW YG SABAR YA ZEE, buat kalian kalau mau next minimal vote lah ya🗿🗿

Jangan lupa vote!!

Love And Painting (DelShel) [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang