Hari Sabtu dimana hari yang sengaja Adel kosongkan demi memenuhi janjinya ke Ashel. Ucapannya kemarin membuat Ashel sangat semangat untuk menjadikannya model. Kini lokasi pemotretannya hanya di dalam rumah Ashel mau membuat Adel nyaman sebagai modelnya dan agar Adel tak tegang juga dengan tujuan membuat hasil yang se natural dan setenang mungkin. Ashel pastinya sudah mempersiapkan semua properti yang dibutuhkan.
"Adel kamu bisa ganti baju jadi baju ini ya" Ashel menyerahkan setelan pakaian yang akan di gunakan oleh Adel.
Ilustrasi pakaian AdelAdel keluar dengan pakaian yang Ashel berikan. Dengan langkah santai Adel berjalan mendekati Ashel yang sibuk dengan kamera dan lampu yang akan digunakan.
"Ashel aku udah"
"Oh ia Ade-"
"Kenapa Shel ada yang aneh?"
Ashel yang tersadar dari lamunannya sedikit menggelengkan kepalanya.
"Enggak Del kamu cocok pake itu, ehmmm kamu berdiri di sana ya persiapan dulu" gugup Ashel
Adel dan Ashel tengah menentukan memikirkan gaya dan tema yang akan di gunakan. Akhirnya mereka menentukan gaya dan tema yang pas. Dengan kemampuan Adel yang cepat beradaptasi memudahkan Ashel untuk menjepret setiap lekuk tubuh dan wajah Adel dengan sempurna.
Pose ini adalah pose favorit Ashel sangkin bagusnya sampai Ashel tak sadar bahwa orang yang di depannya adalah manusia. Pose Adel kini sedang duduk di kursi, meja menjadi penopang tangan Adel yang sedang memegang buah apel, buah itu sedikit di dekatkan ke wajahnya, Adel juga sedikit memejamkan matanya yang membuat Adel sempurna pas sekali dengan cahaya yang dominan menyinari bagian mata, hidung, dan bibir yang mempertegas area tersebut.
Ashel sedikit terdiam melihat gambar Adel yang begitu tak nyata. Adel yang melihat Ashel dari tadi hanya memerhatikan kamera memutuskan untuk menghampiri Ashel.
"Ashel kenapa diam? Hasilnya jelek?"
"Eh enggak Del, bagus banget ini gambarnya sampe aku-"
"Sampe aku?"
"-eh sampe aku suka sama hasilnya hehehe"
Ashel menunjukkan beberapa foto kepada Adel. Dengan senang hati Adel melihat beberapa dirinya dengan berbagai pose yang menurutnya memuaskan. Ashel juga puas dengan pose yang Adel tunjukkan. Ashel tanpa sadar memegang rahang tegas milik Adel, Adel sedikit terkejut dengan tindakan Ashel yang tiba-tiba menyentuh rahangnya. Dengan inisiatif Adel mendekatkan wajahnya ke wajah Ashel.
"Di wajahku ada sesuatu ya Shel?"
"Eh enggak Del maaf tadi anu.... Aduh gimana jelasin ya" gerutu Ashel
"Hahaha gapapa Shel kamu bisa sentuh aku sepuasmu"
Ashel lagi-lagi di buat memerah oleh Adel lantas ya kalimat yang di lontarkan Adel sedikit vulgar. Namun dengan ketidak warasan Ashel tangannya kini menjamah rahang yang berpindah ke pipi lalu sedikit mengusap mata Adel. Tentunya Adel tidak menolak perlakuan Ashel.
"Bisa ya ada manusia setampan dan secantik kamu" ucap Ashel tanpa sadar lagi, sepertinya Ashel harus mulai menjaga mulut miliknya.
"Ada dong buktinya ini ada di depan kamu sekarang"
Seketika Ashel membeku, Ashel masih menikmati pahatan muka Adel yang sempurna menurutnya. Dalam hati ingin sekali ia menjadikan Adel miliknya.
Ashel menggeleng menghempaskan pikiran tidak baiknya itu. Dan menarik badannya menjauhi Adel.
Anjirr, makin kesini makin ngehayal kalau adel cowo. Gila! Wkwk ingat ya adel cewe guys wkwk😸😸
Niatnya cerita ini tamat bakal buat cerita chikara cuyy, atau kah sekte gelap seperti delchik??
Jangan lupa vote!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Painting (DelShel) [END]✅
Short StoryOrang bilang jika kekasihmu adalah seorang seniman maka kamu akan hidup selamanya di karya itu. Karya yang cantik dengan elokan badan di lukisan membuat Ashel terlihat indah di lukisan itu. Karya buatan kekasih hatinya yang memiliki banyak makna yan...