Kamar Mandi ²

37 7 2
                                    


დ .•*""*• Happy reading! •*""*•.დ

Arizka mengerjapkan matanya, pemandangan yang ia lihat sekarang bukan kamar mandi, melainkan sebuah kantor perusahaan besar. Arizka sedikit terkejut melihat Caitline yang tak sadarkan diri disampingnya. Panik? jelas iya. Caitline tampak pucat sekali.

"Lin, bangun!" panggil Arizka pelan sembari menggoncang pundak Caitlin brutal. Sampai pada akhirnya, Arizka geram karena Caitline tak kunjung sadar, ia pun menyekik leher Caitline.

"UHUK UHUEK!" Caitline terbatuk setelah Arizka mencekik lehernya. Napas Caitline tak beraturan, rasanya badan gadis itu mau runtuh saja karena pegal dan linu.

Arizka, gadis itu berdiri kemudian menatap langit-langit kantor. Ia berpikir keras mengapa ia bisa disini?

Caitline tahu, ini bukan dunianya. Melainkan dunia dimensi. "Ka, lo tau kan kita dimana?" pertanyaan dari mulut Caitline diangguk oleh Arizka.

"Ikut gue." Arizka menarik kerah Caitline seperti anak kucing, Caitlin iya-iya aja karena ia pun tak tahu harus kemana.

Manik mereka tak lepas dari benda-benda mewah yang berada di salah satu ruangan. Ya, Arizka hanya asal masuk ruangan saja. Tak lama, terlihat seorang perempuan bersurai coklat gelap dengan baju kantor--

Sebentar..?

Baju kantor itu. Sama persis dengan sosok perempuan yang ada di kamar mandi, "Kok bisa ya?" gumam Caitlin masih bisa didengar Arizka.

Arizka fokus memperhatikan gerak-gerik perempuan itu. Tidak ada yang aneh. Namun, perempuan itu nampak sibuk bertelepon dengan seseorang.

"Sudah, sudah! saya mau keluar dulu. Pastikan jangan ada yang keluar dari gedung ini!" perempuan itu tampak marah dan segera menutup sambungan teleponnya.

Duar!!

Brakk

Pintu pun terbuka lebar, menampilkan sosok perempuan berjaket leather dengan celana jeans, dan kacamata hitam yang bertengger manis di hidungnya.

"Keren banget, cantik." gumam Caitline tanpa sadar.

Arizka menyikut perut gadis itu, Caitline pun meringis. "Diem." tegur Arizka.

Perempuan berjaket itu menghampiri sosok hantu perempuan dan tanpa aba-aba langsung menusuk perut hantu perempuan itu.

Jlebb

"Akkh--"

Perempuan berjaket itu bukan hanya sekali menusuk perut sosok hantu kamar mandi, namun berkali-kali. Ditusuk, dikoyak, diambil pisaunya dan ditusuk lagi. Arizka yang memang kebal darah pun melindungi Caitline dari depan, Caitline bersembunyi dibelakang Arizka.

"Ka.. gue mau pulang", pinta Caitline memohon. Arizka tak mengubrisnya, ia masih fokus dengan adegan sadis dihapannya ini.

"Ini adalah balas dendam dari Ayahku!" perempuan berjaket itu bernama Jessica. Dan hantu itu bernama Yoona, ia sudah terlihat tak berdaya akibat tusukan yang diberikan Jessica berulang kali.

Yoona tak bisa mengucapkan sepatah kata apapun, baju kantor yang tadinya masih putih bersih sekarang sudah dipenuhi darah dan robekan di bagian luka tusukan.

"Akan kupastikan kamu tidak ada didunia ini lagi!!! HAHAHAHHAHA!" Jessica tertawa sembari menancapkan pisaunya di leher Yoona. Kemudian ia melangkah pergi begitu saja tanpa ada rasa bersalah.

Arizka geram melihat perlakuan Jessica, ia ingin mengejar Jessica dan memukulinya bertubi-tubi bahkan kalau bisa ia akan membakar tubuh perempuan itu, namun sebuah cahaya putih berputar pun kembali muncul di samping mayat Yoona.

A Full Of GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang