Bioskop ²

23 6 0
                                    

დ .•*””*•  Happy reading  •*””*•.დ

"LIN!" teriak Heeseung saat menyadari Caitline sudah berada jauh di depannya.

Tempatnya sama seperti bioskop yang mereka datangi sebelumnya, persis tak ada yang berubah. Caitline berjalan masuk kesalah satu ruangan. Heeseung yang khawatir akan kondisi Caitline pun mencekal pergelangan gadis itu.

"Lo bisa nggak sih ajak gue kemanapun lo pergi? gue takut lo kenapa-napa!" ucap Heeseung tegas.

Caitline menatap malas Heeseung yang menahannya dan tadi mengatakan itu. Ada sepercik dari kata Heeseung yang mampu membuatnya tersentuh.

Namun, kembali lagi ia harus cepat menyelesaikan ini dan keluar dari dunia yang bisa dibilang bukan dunianya.

"Makasih lo udah khawatir sama gue. Gue bisa jaga diri gue sendiri" Caitline menepis pelan tangan Heeseung dan beranjak meninggalkan lelaki itu. Tetapi ketika melangkah tak sengaja tersandung kakinya sendiri dan terhuyung ke depan sebelum sebuah tangan berhasil menahannya.

Siapa lagi kalau bukan Heeseung. Mata Caitline membulat tatkala merasakan tangan Heeseung berada diperutnya karena menahan tubuhnya yang hendak jatuh.

"Itu yang lo bilang bisa jaga diri sendiri?" sindir Heeseung dan perlahan membantu Caitline berdiri tegap.

Caitline menunduk ada rasa malu dibenaknya sekaligus kesal, "Pake acara kesandung segala!" rutuknya dalam hati.

"Y-ya makasih," kata Caitline sedangkan Heeseung mengangguk. Kemudian keduanya memutuskan berjalan beriringan sebab Heeseung yang meminta. Takutnya jika ada sesuatu terjadi nantinya.

Mereka berkeliling mengitari ruangan yang sangat luas itu, satu ruangan namun luas sekali isinya. Disana ada beberapa pintu yang bertuliskan urutan Lobi dari satu sampai enam.

Caitline merasakan ada yang aneh dari bilik Lobi lima, seperti ada yang menariknya untuk masuk kesana.

"Kok berhenti?" Heeseung bertanya, bingung kenapa Caitline menghentikan langkahnya?

"Gue ngerasa ada yang aneh" jawab Caitline

"Aneh gima--"

Heeseung berhenti berucap sebab tiba tiba seorang pria yang memakai pakaian tebal padahal ketika dilihat lihat cuacanya cerah dan cukup panas. Tapi, kenapa pria ini memakai pakaian yang tidak cocok dengan musimnya?

Sejenak Caitline mengamati pria yang menurutnya sedikit aneh. Tak lama pria itu kemudian berlari masuk kedalam kamar mandi disamping lobi lima, Caitline pun langsung mengejarnya disusul Heeseung.

Ternyata pria itu masuk kedalam dengan---bom?

"Seung! itu bom kan?" sontak Heeseung memicingkan matanya mengarah pantulan kaca. Dan benar saja apa yang dikatakan Caitline, sebuah bom dililit dengan solatip di perut pria itu terlihat saat ia membuka mantel.

Pria itu nampak mengecek bom yang ada diperutnya dengan teliti, seperti memastikan sudah berfungsi atau tidaknya bom itu. Berarti?

"Disengaja."

"M-mungkin mau bunuh..diri?" Caitline dan Heeseung saling bertatap, keduanya ternyata memikirkan hal yang sama. Itu mungkin akan menjadi peristiwa bom bunuh diri.

"E-eh?"

Keduanya terkejut dan tubuhnya merasa seperti diseret untuk pindah ke tempat lain. Dan benar, kini keduanya sudah berada didalam theater. Kursi kursi sudah penuh dengan orang orang.

Dan.. pria itu.
























































A Full Of GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang