Bioskop ¹

23 6 0
                                    

დ .•*""*• Happy reading •*""*•.დ

Caitline mengacak rambutnya frustasi, waktu 15 menit hanya ia habiskan untuk memilih baju. Mau kemana memang?

Jadi ceritanya..

Kemarin, Caitline memberitahu Arizka bahwa dirinya sudah memesan dua tiket bioskop. Bukannya senang, Arizka hanya melengos saat Caitline memberikan tiket. Arizka menolak, karena film yang dipesan Caitline ialah film Disney.

Caitline, gadis itu memohon berkali-kali agar temannya itu mengiyakan ajakannya. Namun, yang namanya Arizka pakai Aureen tidak suka dengan film Disney, ia hanya tertarik dengan film action, horor, misteri, teka-teki, dan masih banyak lagi kecuali film yang Caitline sukai.

Akhirnya Arizka menyarankan Caitline untuk mengajak Heeseung sebagai gantinya, karena Arizka yakin Heeseung juga menyukai film Disney dan pasti mau berkencan--eh! menonton bersama Caitline.

Awalnya Caitline ogah-ogahan, setelah dipikir 'daripada nonton sendiri', 'sayang kalau tiketnya dibuang', 'gakmau ketinggalan Disney kesayangan' jadilah Caitline menyetujui saran Arizka.

"Lah? ngapain gue pusing-pusing mikirin outfit?" monolog Caitline.

Setelah waktu 15 menit ia buang untuk memilih baju, sekarang ia baru sadar? aish jinja.

"Udah ah, gue pake dc monokrom!" gumam Caitline saat merapihkan baju yang berantakan diatas kasur bak kapal pecah. Selesai bersiap, Caitline langsung menghubungi Heeseung.

Caitline ingin memencet tombol panggilan ke kontak Heeseung, namun jarinya terhenti dan otaknya mulai berpikir.

"Enggak, Lin. Gapapa, kemarin kan yang nawarin jemput dia sendiri, gak papa, gak salah, ayo ditelpon, gapapa, gapapa, gapapa, Lin.Tapi ahahajskwojsnwos!!!!" batin Caitline dalam hati.

Caitline menghembuskan nafasnya, barusaja ingin memencet tombol panggilan sudah didahului oleh Heeseung. Mendengar Heeseung yang memberitahu bahwa dirinya sudah sampai, Caitline bergegas menuju keluar Apartemen.

"Lo udah nunggu lama, ya? Sorry." kata Caitline pada Heeseung, sejenak gadis itu terpaku hebat! Karena.. Penampilan Heeseung yang menurutnya 'wah'.

Heeseung menggeleng senyumnya masih terukir, "Kita kayak mau ngedate ya? dc nya couple, lucu deh."

"Dih!" decih Caitline sinis. Walaupun sebenarnya ia ngereog. Namun harus menjaga image ya ges ya. Tepat setelah itu, Caitline berucap pada Heeseung, "Ehem. Bisa kita jalan sekarang? Kalo kelamaan pulangnya kemaleman nanti."

Heeseung mengulas senyum, "Iya.." setelahnya Heeseung membukakan pintu mobil untuk Caitline sambil tangan kanannya bergerak mempersilahkan Caitline masuk sembari berkata,

"Silahkan princess.." ucap Heeseung. Caitline pun bergegas masuk kedalam mobil tatkala merasa wajahnya memanas sekarang.

Didalam mobil ia menutup wajahnya dengan tas selempang yang ia bawa sebelum Heeseung masuk, sebenarnya ia ingin berteriak tetapi nanti Heeseung akan mengira dirinya 'salting' walaupun itu memang benar sih..

"Duh hati gue, kenapa dag dig dug gini sih?! Sialan." batin Caitline.

Jantungnya berdebar sekarang, siapapun tolong Caitline dan doakan agar wajahnya yang memerah itu tidak ketahuan oleh Heeseung, bisa bisa..

"Lin?" panggil Heeseung

"Hah? Eh? Apa?" duh. Caitline merutuki dirinya sendiri karena bertingkah seperti orang lemot. Berbeda dengan Heeseung yang justru terkekeh kecil melihat respon dari Caitline.

"Wajah lo kok merah? Lo sakit?"

Nahloh.

Sontak saja Caitline menangkup pipinya, "M-merah darimana? Gak tuh!" elak Caitline. Tetapi Heeseung justru menunjuk kearah pipinya, "Tuh merah."

A Full Of GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang