⚠️Chapter 11

251 24 1
                                    

🔞 Part ini mengandung unsur yang mengarah ke 18+, pembaca diharapkan bijak! 🔞

×××××


"SIAPA KAMU?! DAN APA YANG KAMU LAKUKAN PADAKU, HUH?!"

Minho berteriak dengan kesal. Lelaki tua itu seolah telah memainkan perasaannya berulang kali saat ia melihat teman-teman barunya yang begitu baik padanya mati satu persatu. Lelaki tua itu menoleh dan menatap wajah tampan Minho.

"Oh, selamat pagi!" ucapnya. Minho makin mengepalkan kedua tangannya.

Lelaki itu bangkit dari duduknya dan segera menghampiri tubuh Minho dengan langkah pelan dan tergopoh-gopoh. Ia berjalan menggunakan tongkat miliknya karena tubuhnya sudah sedikit bungkuk hingga ia kesulitan untuk berjalan.

"Kamu gak ngerti ya?" tanyanya. Minho terdiam dengan tatapan kesal. Lelaki itu terkekeh melihat raut wajah kebingungan Minho.

"Kamu itu udah lama mati, Lee Minho," ucap lelaki itu. Minho terbelalak.

"APA?!"

"Ya, kamu udah lama mati. Kamu mati pada musim gugur 2022. Dan aku adalah seorang oknum yang memiliki DNA milikmu. Dan bahkan DNA seluruh temen-temen kamu!" ucap lelaki itu lagi. Minho terbelalak mendengar ucapan lelaki itu. Air matanya meluncur lagi dari kedu bola mata indahnya.

"Sini. Ayo sini liat sendiri," ucap lelaki itu lagi. Minho melangkahkan kakinya perlahan dan melihat isi beberapa patung di dalam kotak kaca itu. Saat tubuhnya sudah berada di dekat kotak kaca itu, ia terkejut bukan main saat melihat di dalam kotak itu bukan hanya ada patung dirinya dengan tiga karakter berbeda, namun ada karakter lain yaitu kelima temannya. Ia terlihat berpikir karena ia juga melihat patung kelima teman dekatnya itu ada di tembok lorong menuju ruangan itu.

Minho berlari dan mendekat ke arah kotak kaca itu. Ia segera memastikan apakah benar patung itu adalah dirinya. Ia terperangah tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ia seperti melihat cermin dan melihat pantulannya sendiri. Patung dirinya terlihat sedang tersenyum manis dengan tatapan mata lurus ke depan dan kosong, mengenakan jas almamater krem.

Minho segera melihat patung dirinya yang sedang berubah menjadi Min-Ah, gadis berumur 25 tahun yang ingin menikah dengan sesosok monster menyeramkan. Patung itu terlihat cantik dengan gaun pengantin lengkap dengan riasan wajah dan rambutnya, sedang tersenyum manis. Manik kucing Minho terbelalak tak percaya melihatnya.

Ia menoleh ke arah patung dirinya yang berambut pirang, mengenakan pakaian olahraga lengkap dengan nomor peserta bertuliskan 2510, sosoknya saat menjadi Minam, atlet lari maraton. Minam terlihat tampan dengan senyuman manisnya yang mengembang dan tatapan mata yang sama-sama kosong menatap ke arah depan.

"Han Jisung?!"

Minho melihat patung Han yang sedang tersenyum manis mengenakan jas almamater krem sama seperti yang dipakainya.

"Han!" panggil Minho dengan suara bergetar. Ia mencoba membuat patung itu bergerak dan kembali membantunya agar ia bisa terbebas dari dimensi aneh itu.

"Han!" panggil Minho sekali lagi. Namun Han hanya menatap kosong ke arah depannya dengan senyuman manis miliknya yang mengembang tanpa bergerak sedikitpun. Tubuh patung-patung yang mirip dengan teman-temannya dan dirinya pun benar-benar berdiri kaku dengan tegaknya. Seperti patung yang dipajang di toko pakaian.

"Haha, aku sangat yakin kalo kamu itu gak bisa ngebayangin ya," ucap lelaki tua itu lagi sembari tertawa. Minho terbelalak dan segera menoleh ke arah lelaki tua misterius itu dengan tatapan tajam.

"DNA milikmu dan DNA milik teman-temanmu, DNA kalian itu sudah kami pakai untuk membuat permainan kami!" sambung lelaki itu lagi dan berjalan mendekati tubuh Minho dengan perlahan.

"Apa kamu kaget?" tanyanya dengan wajah tersenyum. Minho terbungkam. Ia hanya berjalan mundur secara perlahan.

"Hahahaha!"

Lelaki tua itu tertawa terbahak-bahak melihat Minho yang terlihat kebingungan dengan mata berkaca-kaca. Namun tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki mendekat ke arah mereka.

"Dan salah satu dari karakter game itu akhirnya datang!" serunya dan segera menampakkan dirinya. Minho dan lelaki tua itu menoleh ke arah wanita berbaju sexy yang baru saja datang. Minho mengernyit saat ia melihat Sunmi yang baru saja datang, memakai sebuah jubah panjang yang menutupi seluruh tubuhnya.

"Sangat sangat menakjubkan!" ucap Sunmi lagi dan segera melepas jubah miliknya. Minho terbelalak saat ia melihat wanita itu hanya mengenakan lingerie tipis berwarna merah yang memperlihatkan kedua buah dadanya dengan jelas. Bahkan puting milik Sunmi pun mencuat seperti ingin keluar dari sana. Ia langsung berbaring di ranjang king size yang ada di sana dengan senyuman menggoda.

Minho terlihat sangat shock melihat tampilan berani Sunmi. Namun wanita itu tersenyum dan segera menepuk bantal di sampingnya.

"Sini!" ucapnya dengan nada manja. Minho terperangah kaget.

"Ayo ke sini!" ucap Sunmi lagi. Minho masih terdiam karena dia terlalu bingung dengan keadaan dan suasana yang ada di dekatnya.

"Kamu tau? Aku punya satu-satunya harapan yang ada di dalam mimpiku. Ya, sebuah mimpi yang gak bisa diwujudkan 150 tahun lalu," ucap lelaki tua itu yang mendekati tubuh Minho. Minho terdiam dengan wajah ketakutan.

"Cepet kamu ke sana!" ucapnya menyuruh Minho menghampiri tubuh Sunmi yang sudah terlentang di ranjang itu.

"Lee Minho, ini adalah takdirmu!" lanjut lelaki tua itu kemudian menepuk pelan bahunya.

"Hah?!"

Minho tersentak. Entah kenapa, tubuhnya tiba-tiba berjalan dengan sendirinya setelah ia mendapat sentuhan dari lelaki tua itu, padahal ia tak menggerakkannya. Tatapan mata Minho berubah menjadi kosong dan terfokus ke arah bantal yang ada di sebelah tubuh Sunmi. Wanita itu tersenyum bahagia melihat tubuh Minho berangsur mendekatinya.

"Ahaha!" Lelaki tua itu tertawa saat melihat Minho sudah hampir sampai pada ranjang dan mendekati Sunmi yang sedang tersenyum puas. Sunmi langsung memposisikan tubuhnya dan berbaring dengan kedua kaki dibentangkan.

Minho masih berjalan dan tatapan matanya begitu terlihat kosong. Ia hanya terfokus akan bantal bersarung putih bersih di sebelah tubuh Sunmi. Minho tiba-tiba memposisikan tubuhnya, berbaring tepat di samping tubuh Sunmi, tanpa sadar. Raut wajah masih terlihat kosong. Sedangkan wajah Sunmi sangat bahagia dan menatap wajah tampan Minho.

Minho terdiam menatap langit-langit ruangan aneh itu. Tiba-tiba, terlihat lagi bayangan sosok Lucy dan Lewis yang berbicara padanya di danau.

"Hanya sesuatu yang spontan dan gak terduga yang bisa merubah kehidupan kamu, Minho!" -Lucy

"Ya! Jangan mau kalah sama kenyataan hidupmu!" -Lewis.

Lucy dan Lewis terlihat menceburkan diri ke dalam danau dengan raut wajah bahagia. Sedangkan Minho, ia hanya berdiri mematung melihat Lewis dan Lucy dengan bulu angsa yang beterbangan di sekitar tubuhnya.

Minho masih terlihat terdiam memandangi langit-langit ruangan aneh itu. Ia tak melakukan hal apapun selain terdiam. Sehingga Sunmi dengan tiba-tiba menaiki tubuh Minho dan memposisikan miliknya di atas milik Minho, kemudian menggesek-gesekkannya dengan senang. Minho bangkit dan berusaha melawan Sunmi.

"ARGH! PERGI DARI SINI DASAR PELACUR!"

To be Continued

17/02/2023

~Game~

Sunmi barbar sekali ya ampun. Lino masih bocil mba. Sama kaya saya. :")

Game • Lee Know ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang