•Chapter 06

22 32 0
                                    

23:49

Hujan masih mengguyur deras.
Richel,Reno,Leon dan Abram sudah kembali di tempat semula, mereka hanya duduk di lantai sekolah dekat pintu keluar untuk menunggu Bayu dan Dimas.

"Dingin banget anjir"gumam Reno.

Leon menatap mereka UUsatu persatu kemudian menundukkan kepalanya, dia menguap karena ini sudah masuk jam tidurnya.

Abram memejamkan matanya tidak berani untuk melihat kedalam sekolah yang sangat gelap itu,

Sedang untuk richel dia menyandarkan tubuhnya pada punggung belakang Reno.

"Ini mereka berdua napa belum ada sih?"tanya Leon.

"mungkin bentar lagi mereka datang, lu tenang aja"

...

"huft. Lelah banget gue"gumam Dimas .

Mereka sedari tadi hanya berputar-putar mengelilingi koridor di lantai tiga ini dan mereka tidak menemukan keberadaan Athalla dan Yandri.

"Kita duduk di tangga aja dulu, capek gue dari tadi mutar-mutar mulu"

Akhirnya mereka berdua beristirahat di tangga dengan Bayu yang sedang mengipas-ngipas wajahnya menggunakan bajunya.

Dimas juga melakukan hal yang sama, entah mengapa saat ini sedang turun hujan dan sangat berangin namun mereka berdua malah berkeringat.

Dimas juga melakukan hal yang sama, entah mengapa saat ini sedang turun hujan dan sangat berangin namun mereka berdua malah berkeringat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kita cari mereka lagi?"tanya Bayu.

Dimas hanya menganggukkan kepalanya,mereka bangkit dari duduknya dan berjalan kembali menyusuri koridor yang belum mereka telusuri.

"eh bay. Gue baru tau kalau di sini ada ruangan lain lagi"

Bayu menganggukkan kepalanya,
"Kita masuk ke situ"

Dimas berjalan mendekati pintu yang baru mereka lihat, setelah di depan pintu tersebut Dimas langsung saja membuka nya dengan perlahan.

Sambil menunggu Dimas untuk membukakan pintu itu Bayu melihat ke sekeliling guna untuk memastikan situasi aman.

Dia hanya tidak ingin tiba-tiba muncul setan lagi di hadapan mereka.

Dimas yang sebelumnya ingin membukakan pintu itu justru malah berhenti ketika tiba-tiba saja lehernya seperti di tiup.

"Lu Napa tiup-tiup leher gue?!!"

Bayu menatapnya malas,

"Sejak kapan gue niup leher lu njir? Orang gue dari tadi diam doang"

Dimas mendengus kesal kemudian melanjutkan kegiatannya untuk membuka pintu itu dengan sangat perlahan.

"Lama banget lu , buka pintu doang udah mau sejam. Kek di film-film aja lu, sini gue aja yang buka"

Dimas menatap Bayu kesal, kemudian memundurkan tubuhnya untuk memberi ruang pada Bayu.

Ceklek

ATHALLA || ON GOING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang