•Chapter 18

12 13 0
                                    

Reno duduk di kursi meja makan sambil melihat-lihat sekitar dengan matanya yang satu masih terpejam, dia baru saja terbangun dari tidurnya karena mendengar suara petir yang sangat keras.

Reno berjalan ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci muka nya. Setelah itu dia pergi ke ruang tengah sambil duduk di lantai yang beralaskan karpet berbulu tersebut.

Melihat ke arah jam dinding yang masih menunjukkan pukul 06.30, pantas saja belum ada yang bangun. Lagipula musim hujan seperti ini enaknya untuk tidur saja.

Mereka semua sedang libur panjang.
Sehingga memiliki waktu lebih untuk tidur.

Reno menguap, ingin kembali tidur namun percuma karena dia juga sudah tidak bisa tidur. Ini sudah pagi dan hujan masih belum berhenti, ini sudah seminggu hujan terus mengguyur kota Bandung.

"Kak, tumben lu bangun pagi."ucap Bayu yang dibelakangnya ada Leon.

Reno menatapnya.

"Gue gak bisa tidur karena suara petir tadi."

Bayu mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti, dia pun ikut duduk di sebelah Reno yang di ikuti oleh Leon juga.

"Kak. Gue mau nanya sesuatu boleh gak?"tanya Leon seraya menatap Reno.

Reno hanya menganggukkan kepalanya, sambil menyandarkan tubuhnya pada sofa. Menunggu pertanyaan apa yang akan di tanyakan oleh Leon.

"Lu tau kak Athalla gak? Dia siapa?."

Reno tampak berpikir keras namun sedetik kemudian dia menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu, dia sungguh tidak mengetahui siapa orang itu. Dan kenapa Leon tiba-tiba menanyakan ini?.

"gue gak tau, tapi namanya kek gak asing bagi gue. Kek gue tau tapi lupa, ngerti gak sih? Emang ada apa dengan orang itu?."

"Kak Athalla? Tunggu dulu, gue ngerasa gak asing sama nama itu. Tapi gue juga gak tau."ucap Bayu sambil menatap mereka berdua satu persatu.

"gak ada sih, gue cuman nanya."

"Ngerasa gak sih? Kalau kita ini ngerasa kehilangan seseorang tapi gak tau itu siapa."ujar Reno yang menatap ke arah jendela kaca yang sedang memperlihatkan air hujan.

"Gue juga ngerasa kek gitu."balas Bayu yang di setujui oleh Leon.

"Kalian mau makan apa? Jadwal gue yang masak hari ini."ujar Richel dengan tiba-tiba.

Yandri, Abram dan Dimas pun juga sudah bangun. Dan ikut duduk bergabung pada yang lain nya terkecuali Richel yang masih saja berdiri menunggu jawaban dari mereka.

"Nasi goreng sama telur mata sapi aja, gimana?."usul Reno sambil meminta pendapat pada yang lain nya.

Mereka semua menganggukkan kepalanya setuju, yang mana membuat Richel tersenyum tipis sambil menuju ke dapur untuk membuat makanan untuknya dan para sahabatnya.

"Gue bagian yang bikin minuman nya, kalian mau minum apa?."tanya Yandri yang kini mulai bangkit dari duduknya.

"Susu coklat aja kita mah, terkecuali Leon. Dia bikin teh aja."jawab Dimas mewakili yang lainnya.

Yandri menganggukkan kepalanya mengerti kemudian menyusul richel yang sudah terlebih dahulu sudah berada di dapur.

Leon memang agak tidak menyukai susu, entah itu susu bubuk. Susu kotak, atau apapun yang berkaitan dengan susu maka dia tidak suka.

*Emang lain nih anak.

"Yandri sama Richel kek pelayanan resto aja."ujar Bayu sambil tertawa yang mana membuat Dimas juga ikut tertawa.

ATHALLA || ON GOING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang