BAB 6 : 18 TAHUN YANG LALU

241 19 0
                                    

Gue cuma mau spill dikit kalo di Bab ini rawan kata-kata kasar dan makian yaww wkwk.. Diharapkan tenang dan menjaga kata-kata mutiara agar tidak keluar dari mulut kalian wkwk..
Apalagi buat para ciwi-ciwi.. Ini pasti bikin kalian esmosih to the bone~

*****

Di kediaman mewah Davira, Bima sedang duduk di sofa ruang tengah menunggu kepulangan Davira. Setelah kurang lebih setengah jam menunggu istrinya pulang, akhirnya Davira pulang juga. Pintu dibuka oleh mbok Darmi ART mereka. Davira berjalan memasuki rumah dan langsung memeluk Bima.

''Tumben kamu disini?'' Tanya Davira.

''Aku mau ngobrol serius sayang." Jawab Bima.

''Tentang?"

''Angkasa"

Hushhhhhhhhhh...

Davira menghentikan langkahnya lalu menghembuskan nafas panjang. Raut wajahnya menunjukan rasa malas untuk membicarakan anak itu.

Pasalnya karena memang bukan sekali ini saja Bima coba mengajak Davira berdiskusi mengenai anaknya itu, tapi setiap Bima mengajak Davira untuk berdiskusi disanalah Davira selalu mengelak dan mengubah topik pembicaraan yang sedang mereka bicarakan.

''Ayolah sayang.. Apa kita tidak bisa memulainya dari awal? Aku sangat ingin menjadi ayah seutuhnya untuk anak kita, bagaimanapun dia-

''TUTUP MULUT KAMU BIMA.'' Davira membalikan badan dan menunjuk Bima dengan wajah merah merona dan mata yang melotot.

''Dia bukan anak kamu, DIA BU-KA-N ANAK KITA!" Ucap Davira murka.

Bima yang merasa Davira kembali merasakan traumanya, langsung menghampiri dan memeluk Davira dengan erat. Tangan kanannya tidak berhenti mengusap kepala Davira, sementara tangan kirinya terus mengusap pinggang Davira, ia berharap agar istrinya segera sembuh dari rasa trauma masa lalunya ini.

''Kita bisa hadapi ini bersama sayang, aku yakin.. Aku yakin kita bisa lalui ini bersama, bagaimanapun Angkasa sudah aku anggap sebagai anakku sendiri sayang." Bisik Bima lembut.

***

DELAPAN BELAS TAHUN YANG LALU...

Kehidupan remaja Davira tumbuh menjadi gadis yang amat beruntung. Dia mempunyai adik-adik yang cantik, lahir dari keluarga kaya dan terpandang, dan mempunyai kekasih hati bernama Adipati. Adipati memang bukan terlahir dari keluarga yang berkasta seperti dirinya, dia juga bukan anak dari saudagar kaya, tapi itulah cinta. Terkadang cinta lantas begitu saja membutakan segalanya.

Di umur Davira yang sudah menginjak kepala dua, dia memantapkan hatinya untuk siap dipersunting oleh Adipati kekasih hatinya. Segala keperluan pernikahan sudah ia dan keluarga siapkan dengan maksimal. Hingga hari itu tiba, Davira menjadi satu-satunya wanita yang paling cantik, anggun dan mewah di pernikahannya sendiri. Bersanding dengan Adipati yang tampan dan terlihat sangat gagah diatas pelaminan.

Senyum Davira semakin merekah saat Adipati memandanginya, kedua pasang bola mata itu beradu saat keduanya akan melempar seikat bunga untuk para tamu undangan. Senyuman Adipati, senyum mematikan itu adalah senyum terindah yang tidak akan Davira dapatkan dilain hati dan kesempatan lagi.

''Berjanjilah kamu tidak akan pernah meninggalkan aku sayang." Ucap Davira menatap Adipati.

''Sedetik setelah ijab qobul terucap, disanalah aku bersumpah bahwa aku tidak akan pernah meninggalkanmu sedetikpun dalam hidup ataupun matiku Davira." Jawab Adipati.

MENYELAMI ANGKASA [TELAH TERBIT DI LOVRINZ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang