“Bintang katanya pacaran sama Angkasa.”
“Katanya sih udah lama jadiannya.”
“Ihhhhh katanya mereka udah ngeroom bareng di hotel.”
“Katanya sih pertama kali ngewe sama si Angkasa.”
“DIHHH EMANG SI ANGKASA TUH PENGEN PEPEKNYA SI BINTANG DOANG.”
Begitu desas-desus katanya-katanya yang hari ini setter terdengar di langit Ambara high school. Entah darimana asalnya berita miring itu berasal, namun sampai siang ini berita itu terus menjadi trending topik pembicaraan di setiap sudut sekolah Ambara. Tidak hanya dari mulut ke mulut ternyata di grup whatsapp, mereka sudah mendapatkan foto bintang dan Angkasa sedang berpelukan dibawah hujan.
Sorot mata memandang remeh Bintang saat ia berjalan dari ujung gerbang sampai ke depan kelas. Begitupun dengan Catty yang berada disamping Bintang, dia merasa bahwa ada sesuatu yang aneh di sekolah dan Bintang.
“Kok mau-maunya sih pelukan di jalanan? Gak bisa nyewa kamar ya? Hahaha.” Cerutu seorang siswi yang rambutnya di gerai.“Yahhhh gimana sih lo, itu kan trend anak sekarang, ala-ala film india wkwkwk.” Cewek di sampingnya menunjukan sebuah foto yang ada di hapenya.
“Apa lo liat-liat? Ikut jadi lonte juga lo?” Siswa yang berpenampilan nyentrik tidak kalah ikut berkomentar pedas saat Catty melotot kearah dua siswa yang mencibir tadi.
“Maksud lo apa?” Kata Catty tidak mau kalah.
“Ohhhhhh.. jadi lonte yang satu ini udah punya asisten?” Katanya tersenyum pada dua cewek yang ada di belakangnya, seperti pada kebanyakan cerita SMA. Tampaknya dua cewek tadi adalah dayang-dayangnya. Anak geng sekolah yang bisanya cuma bacot.
“Temen lo emang suka barang bekas apa gimana?” Ujarnya sekali lagi.
Cewek itu melihat Bintang dari ujung kaki sampai ujung kepala, melempar pandangan jijik seolah Bintang adalah sampah daur ulang. Cewek yang memang selalu memandang rendah ke setiap orang, cewek yang selalu merasa paling benar dan paling dicari di satu Ambara. Dialah Erly. Ya, Erly mantan Angkasa.
“Kayaknya keputusan bagus Angkasa ninggalin lo, gue khawatir kalo Angkasa terus berhubungan sama parasit, dia bakal jadi inang yang paling menderita karena punya induk parasit busuk modelan lo.” Ucap Catty pedas.
“ANJINGG LO YA!” Erly terpancing amarah, dia melayangkan tamparan pada Catty, namun dengan sigap Catty langsung menangkap tangan itu dan menghempasnya.
“Apa? Gak terima? Lo udah dianggap sampah sama Angkasa?”
“Udah Ty.. pergi aja yuk.” Bintang menarik Catty agar tidak berurusan dengan si licik Erly.
“BANGSATTTT LO.”
PLAKKKK!!!!!
Erly menarik rambut Catty dan menamparnya, mendapat perlakuan fisik Catty lalu menjambak balik lalu menendang perut Erly hingga terjungkal.
“Anjing lo ya!! Berani-berani lo sekali lagi pegang rambut gue, gue habisin lo pada, inget itu monyet!” Wajah Catty memerah, pandangannya tajam menunjuk Erly Cs. Kedua dayang Erly yang ikut ditunjuk Catty pun langsung ciut ketakutan sembari membangunkan Erly.
“Udah ayokk pergi.” Paksa Bintang.
Bintang dan Catty pun berlalu dari gerombolan cunguk-cunguk manja si Erly Cs. Belum selesai dengan kemarahan dari Erly Cs, dua siswa yang sedang duduk di depan kelas Catcalling mereka. Awalnya Catty tidak memperdulikan panggilan itu, sampai akhirnya kesabaran Catty pecah saat seorang siswa berkata cabul pada Bintang.
“Laku nih semalem Tang.” Katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENYELAMI ANGKASA [TELAH TERBIT DI LOVRINZ]
Roman pour AdolescentsSUDAH TERBIT!! Kisah yang bercerita tentang seorang remaja bernama Angkasa, lelaki yang mempunyai Trust issue berlebih terhadap perempuan. Terutama Bintang, perempuan yang gemar mengganggu hidupnya setiap hari. Bak pribahasa "Tidak akan ada asap kal...