Untitled Part 2

9 0 0
                                    

"Boleh masuk mobil dulu gak, aku malu" ucapnya. Untuk seorang yang berani untuk mengajak bertemu dan langsung melakukan kontak fisik, kamu cukup pecundang untuk keluar mobil ya Sal. Aku tertawa saat itu, kupikir apa yang membuatnya malu, tidak ada orang di lingkungan ini yang masih berkeliling. Kuhampiri dan kuketuk kaca mobil itu. Senyum itu kali pertama kulihat langsung. Lubang lesung diantara senyum itu sangat nyata. Kali pertama kulihat ekspresi senyum kikuk itu, aku sudah menaruh hati. Percakapan ringan berhasil membuatnya sedikit lebih santai saat itu.

Aku tidak tau siapa yang memulai, jujur aku lupa. Terlalu teralihkan dengan kenyataan bahwa dia ada disana bersamaku. Nyata. Bukan sebuah identitas yang dipalsukan orang lain, namun memang dia, sosok yang selama seminggu membuatku rajin untuk membuka aplikasi itu dan terus mencari profil yang memang sangat ingin kutemui. Percakapan terasa mudah dilakukan antara kita. Pertemuan pertama kali ini benar-benar terasa seperti sebuah reuni. Entah kenapa aku merasa sangat nyaman. Sangat terbuka. Berbincang dengan berpelukan, aku tidak tau mengapa terasa seperti dirumah. Belum pernah sekalipun rasanya hingga saat itu aku merasa seperti dirumah, disambut, dan disayang. Kamu rumahku Sal. 20 Agustus 2021, hari pertama aku kembali pulang kerumah. 

Rumah KukiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang