Untitled Part 8

8 0 0
                                    

Celaka. Kukira ini akan menyenangkan. Sosokmu tidak pernah benar-benar berhasil meyakinkan aku, namun selalu kupertaruhkan hati ini untuk apa yang terjadi esok.
Kilas balik memanggil memori saat dimana aku menangis dengan sangat.
Hari dimana kamu melihat aku sangat terpuruk.
Pertengkaran dengan orangtuaku saat itu benar-benar merusak segalanya.
Rencanaku, pekerjaanku, dan akal sehatku.
Hancur semua saat itu, dan kamu ada disana memeluk, tanpa suara membiarkan aku menangis sampai tenang. Kamu bilang saat itu setelah melihat aku menangis kamu juga ingin melakukan segala yang kamu bisa Sal untuk bisa terus bersamaku.
Celaka, karena aku percaya kata-kata itu.
Banyak hal yang kau lakukan dibelakangku, banyak kebohongan yang secara sadar aku biarkan itu terjadi.
Tak jarang kutanyakan pada diri ini, tawa yang terdengar darimu, tawa bersamaku kah, atau tawa menertawakan aku. Termakan omonganmu bahwa kamu akan terus berusaha, dengan segala yang bisa kamu lakukan untuk terus bersamaku. Hanya bersamaku.

Rumah pertamaku, secara sadar kubiarkan kamu menggerogotiku. Dengan mata terbuka kubiarkan kamu melakukan semua itu. Dengan telinga terbuka kudengar semua kebohongan itu. 

Rumah KukiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang