Perlawanan II

255 38 2
                                    

"Butuh bantuan?"

Neteyam langsung melepaskan ikatan tsireya dengan pisau yang ia bawa

"Diam dan cepat lepaskan ikatan ini kak" Ucap lo'ak dengan malas

Setelah tsireya, neteyam melepaskan ikatan yang mengikat sang bungsu

"Sudah! Bawa tuk untuk pergi dari sini" Ucap neteyam kepada tsireya, lalu tsireya membawa tuk dan menyelam untuk menjauhi kapal utama

"Kak cepatlah!" Ucap lo'ak dengan tidak sabaran

"Jadi siapa kesatria perkasa nya? Ayo katakan" Ucap neteyam sambil melepaskan ikatan lo'ak

Ah! Sepertinya pemuda itu tidak sadar bahwa gadis nya sudah tidak berdaya untuk bangkit berdiri

Tiseana yang melihat hal itu merasa kesal, rasanya ingin memukul kepala pemuda tampan itu tapi sayang nya untuk berdiri saja tidak bisa

Jangan kan berdiri ingin teriak saja tidak bisa

"Ya ya ya oh! Tolong jangan lupakan kekasih mu itu kak, penampilan nya sangatlah berantakan" Saat lo'ak mengatakan hal yang seperti itu barulah neteyam menyadari akan keberadaan tiseana

"Hey... I'm here" Ucap tiseana dengan lemah sambil terkekeh

"Seana! Are you okay? Bagaimana bisa kau berada di sini?" Tanya neteyam dengan nada khawatir

"Yeah aku tidak baik baik saja..." Ucap tiseana sambil tersenyum ke arah neteyam

"I'm so sorry love, harusnya aku datang lebih cepat..." Ucap neteyam sambil menangkup pipi tiseana lalu mencium keningnya

Lo'ak yang melihat hal itu merasa jengkel dan iri...

(Ciee lo'ak iri ama bang nete 🤭)

"Oh ayolah! Jangan membuat suasana romantis di keadaan seperti ini!" Ujar lo'ak kepada neteyam dan tiseana

"Bisa berdiri seana?" Tanya neteyam dengan lembut kepada tiseana, lalu ia mengulurkan tanganya

Kemudian tiseana menerima uluran tangan nya dan berdiri

"Cepat kita harus pergi dari sini!" Ujar neteyam

"Let's go!" Ujarnya lagi, tetapi lo'ak malah pergi untuk mengambil senapan milik bangsa langit yang sudah tumbang itu

"Lo'ak" Panggil neteyam, lalu menghampiri lo'ak

"Mereka membawa spider, kita harus membebaskan nya" Ucap lo'ak kepada neteyam

"Spider? Who is he?" Tanya tiseana kepada kedua kaka adik itu

"Bocah monyet jelek yang tadi menanyakan keadaan ku" Jawab lo'ak

Neteyam memalingkan wajahnya, lalu ia menatap neteyam dengan rasa frustasi ia mau tak mau harus mengikuti kemauan lo'ak

"Seana, kau harus pergi dari sini" Ucap neteyam kepada tiseana

"Apa!? Tidak aku akan ikut!"

"Tolong dengarkan aku" Mohon neteyam kepada gadisnya itu

"Lalu bagaimana dengan kalian berdua!? Tidak aku akan tetap ikut" Protes tiseana

"My love, aku mohon untuk kali ini saja... Tolong dengarkan aku okay? Aku akan segera kembali"

"Ibumu sudah menunggu mu di bawah kapal dengan Ilu mu" Ucap neteyam lalu ia mengusap kepala tiseana

Tiseana hanya menatap neteyam dengan sendu matanya sudah berkaca kaca, ia memiliki firasat yang buruk

"Neteyam...." Lirih tiseana sambil menggenggam tangan neteyam

I SEE YOU NETEYAM- THE WAY OF WATER (NETEYAM X READER) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang