"Hah!!!" Kini Tiseana sudah terbangun dari pingsan nya kepala nya sangat pusing
"Akhirnya kau bangun juga! Ibu takut jika terjadi sesuatu kepada mu putriku!" Ucap ríel sambil menangis lalu ia memeluk tiseana
Tiseana pun membalas pelukan sang ibu, saat ia memeluk ada cairan aneh lengket? Saat pelukan itu terlepas tiseana melihat ke arah tangan nya
Dan alangkah terkejutnya dia, ternyata itu adalah darah
Dan di saat itu juga ríel tumbang, ia menatap tiseana dengan lembut sambil tersenyum
"Mom!?"
"Ibu apakah ibu baik baik saja!?" Tanya tiseana dengan khawatir, lalu ia dengan segera melihat punggung belakang sang ibu
Darah mengalir begitu banyak dari ríel, ia tidak sengaja tertembak saat ia sedang berusaha untuk melindungi tiseana
"No no no! Mom!" Tiseana tidak dapat menahan tangisan nya
"No!"
"Hiks... Ibu tenang oke? A-aku akan mencari bantuan!" Ucap tiseana, namun saat ia hendak ingin pergi
Sang ibu menahan tangannya, dan menggeleng kan kepala nya pelan
"Jangan pergi okey? Ibu masih ingin memandang mu lebih lama..." Lirih ríel lalu ia mengusap air mata dari wajah putri semata wayangnya itu
"Ibu hiks.... Apa yang harus aku lakukan? Hiks... Aku mohon ibu bertahanlah, bantuan pasti akan segera datang hiks" Ucap tiseana, air mata turun begitu deras
"Putri ku..... jangan menangis okay? Tersenyum lah wajah mu jelek jika menangis" Lirih ríel lalu ia terkekeh dikit
"Mana senyum nya..."
Tiseana hanya bisa tersenyum getir, jika ibunya tidak ada siapa yang akan menemani nya? Jika ibunya tidak ada bagaimana caranya ia akan hidup? Jika ibunya tidak ada....
Siapa yang akan mendengarkan keluh kesahnya, tentang percintaannya, dan semuanya
Tiseana sangat tidak rela jika ibunya meninggalkan nya secepat ini...
"Kau tau tise? Perasaan ibu baru saja kemarin ibu mengajarkan mu bagaimana caranya berjalan, menyuapi mu..... Menidurkan mu, membaca dongeng untuk mu...."
"Rasanya sepanjang hidupku ibu merasa bahagia.... Ibu mendapatkan pasangan yang tampan dan sempurna...."
"Dan tentunya anak yang cantik dan sempurna juga.... Bayangkan betapa bahagianya ibu nak...."
"Bahkan di saat saat terakhir seperti ini ibu merasa bahagia... Mungkin ibu bisa pergi dengan tenang" Ucap ríel
Tiseana yang mendengar ucapan ríel sedari tadi hanya bisa menangis dan menangis
Kenapa? Dia memiliki kekuatan, dia adalah yang terpilih, dan dia adalah bagian dari eywa
Tapi mengapa? Ia tidak bisa menyelamatkan ibu nya...
"Tise... Kau ingat kalung yang ibu berikan kepada mu? Kalung itu bisa menyelamatkan nyawa orang lain...."
"Kalo begitu hiks bukankah aku bisa hiks menyelamatkan ibu pakai kalung ini? Aku akan memakaikannya kepada ibu!" Ucap tiseana sambil tetap berusaha memberikan pertolongan pertama kepada ríel
Ríel yang mendengar ucapan tiseana hanya bisa menggelengkan kepala nya dengan lemah
"Tise... Kalung itu memang bisa menyelamatkan nyawa orang lain tetapi tidak dengan orang yang membuat nya..." Ucap ríel sambil memandang tiseana dengan sendu, sepertinya hidupnya tidak lama lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
I SEE YOU NETEYAM- THE WAY OF WATER (NETEYAM X READER)
Fanfiction"Aku tidak pernah membayangkan kalo aku akan mati...." Lirih seorang gadis yang sedang sekarat Kisah ini menceritakan seorang gadis yang saat ingin pulang dari bioskop bertemu dengan seorang penjahat Lalu penjahat itu membunuh nya, tak di sangka d...