16

1.1K 59 5
                                    

Jepang 08.00


"Nghhh....astaga kenapa perutku sakit sekali" seokjin barubsaja terbangun saat dirasa perutnya kram dan melilit

"Kenapa nak? Kau merindukan daddy mu? Sabar nee...ini belum saatnya dia tau tentang keberadaanmu" seokjin mengelus perut ratanya, perlahan rasa sakit itu menghilang. Dia segera bagkit menuju kamar mandi karena dari kemarin saat tiba dia belum mandi

Tok...tok...tok...

"Seokjin, kau sudah bangun nak? Appa masuk nee" hoseok mendorong pintu berwarna putih gading itu perlahan, melongok ke dalam kamar bernuansa biru cerah itu mencari sesosok pemuda manis di dalamnya, namun hanya suara gemericik dari kamar mandi yang ia dengar

"Sedang mandi rupanya" hoseok kemudian melangkah keluar dari kamar tersebut

Drrttt...Drrttt....Drrrt ponsel hoseok tiba tiba bergetar, dia melihat sekilas lalu menjawab panggilan tersebut

"Nee, aku tau. Aku tidak akan membiarkannya tau tentang kehamilan seokjin, ku harap kau tau apa tugasmu selanjutnya" selesai bicara singkat di telepon hoseok mematikan ponselnya berniat menghampiri kamar seokjin kembali guna mengajaknya sarapan, namun ternyata seokjin sudah berdiri di belakangnya dan menatapnya heran

"Kenapa appa malah diam disini? Ayo sarapan....aku lapar sekali" seokjin mengerucutkan mulutnya lucu

"Hahhh...untung saja" hoseok bergumam lirih

"Ayo appa, aku lapar"

"Nee, ayo kita sarapan lalu kau harus minum susu dan vitamin dari dokter kemarin"

/skip sarapan\

"Oh iya appa, dimana ponselku? Aku tidak melihatnya dari kemarin"

"Ah itu, appa menyimpannya di kamar, kemarin ponselmu jatuh saat di bandara, sebentar appa ambilkan" hoseok berjalan menuju kamarnya

"Semoga dia tidak menyadarinya" ucap hoseok saat membuka segel dari box ponsel yang ia beli kemarin, memasang nomor baru dan kembali ke meja makan.

"Ini nak, kemarun ponselmu jatuh dan mati total, jadi appa membetulkannya. Sayangnya data di dalamnya sudah hilang semua" hoseok bicara setenang mungkin agar seokjin tidak curiga padanya

"Hmmm begitu ya, baiklah appa terimakasih sudah membetulkan ponselku" seokjin tersenyum memandang hoseok, ia sama sekali tak menaruh curiga pada lelaki paruh baya di hadapannya ini

"Setelah ini appa akan ke kantor, kau di rumah saja nee istirahat"

"Tapi kata appa aku kan harus bekerja membantu appa disini"

"Tidak papa nak, tunggu kondisimu pulih dulu barubkau boleh ke kantor"

"Baiklah appa, aku akan ke taman belakang sebentar"

"Baiklah appa juga akan berangkat sekarang, ingat jangan kemanapun dan selalu bawa ponselmu"

"Nee appa"

Hoseok pergi menuju kantornya, dia ada janji bertemu seseorang hari ini, seseorang yang sudah ia anggap adik, sahabat, bahkan seperti keluarga

"Selamat pagi tuan hoseok" orang tersebut mengulurkan tangan menjabat tangan hoseok

"Tidak perlu seformal ini, bagaimana keadannya?"

"Sangat kacau, dia seperti anjing liar yang mencari tuannya"

"Itu pantas untuknya" hoseok menatap tajam orang di depannya, mengangkat sebelah alisnya lalu beranjak dari tenpat duduknya

"Ada hal yang ingin aku tau"

love psychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang