Homograf merupakan kata-kata yang memiliki tulisan sama tetapi memiliki arti dan bunyi yang berbeda.
Seperti yang terjadi pada hubungan pertemanan empat anak manusia, memiliki tulisan yang sama tetapi memiliki arti yang berbeda.
sesuatu apa yang mem...
sebelumnya, aku mintaa maaf kalau ada typo di ceritaku, kalau ada persamaan nama sama cerita lain. but cerita ini murni karangan aku sendiri dari pemikiranku sendiri.
Terimakasih buat kalian yang udah mampir, jangan lupa vote dan komen ya!boleh juga di share ke temen-temennya.
vote and komen dari kalian bikin aku semangat!!!!!
HAPPY READING
aku selese nulis ini jam 23.45 kalo kamu bacanya jam berapa?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kantin dipadati siswa-siswi yang kelaparan setelah berjam-jam berfikir dan mendengarkan penjelasan guru.
Adisti memasuki kantin bersama Elena, Kai membolos sedari mapel pertama dengan teman-teman laki-lakinya di belakang sekolah.
"Lo mau pesen apa, Na? Biar gue yang pesenin."
"Gue mau bakso gak pake mie sama es jeruk ya." jawabnya lalu tersenyum.
Adisti melangkahkan kakinya menuju stand bakso yang siang ini dikerubungi banyak murid. Sepertinya ia harus sabar mengantri.
Teriakan dari siswa yang kelaparan karena antrian bakso yang lama cukup membuat suasana pengap dan kuping panas. Adisti mengipasi kedua tangannya di depan wajah. Ia gerah.
"Eh cepetan dong!" kata seorang laki-laki yang mengantri di belakang Adisti.
"Mata lo buta?"
Altair memutar bola matanya. Sudah biasa dengan Adisti yang judes.
Karena antrian panjang yang menutupi sebagian jalan di kantin, beberapa orang di belakang saling dorong untuk mendapatkan space jalan.
Hingga...
Bruk!
Seseorang mendorong tubuh Altair hingga menubruk punggung Adisti.
Kegiatan mereka terhenti karena sebuah suara yang berteriak. Seperti adegan slow mo.
"Gak usah teriak-teriak! Kuping gue bisa budeg." Ucap Altair kesal karena ia tepat berada di belakang Adisti yang otomatis mendengar dengan jelas teriakan dari gadis di depannya.
"Yang budeg kan kuping lo bukan kuping gue."
Altair gemas sendiri.
"Dasar cewek bar-bar." Ucapnya pelan namun masih bisa di dengar.
