11

34 11 3
                                    

DIHARAPKAN UNTUK MEMBERIKAN VOTE SEBAGAI BENTUK APRESIASI PADA PENULIS DAN MENGHARGAI CERITA PENULIS YANG ALURNYA PASTINYA GA AKAN MUDAH DICARI DAN DISUSUN...JADI MOHON VOTE NYA DI KENCENGIN YAA..

---

"jadi..lo bakal nyerah sama perasaan lo bang?"tanya zoa sambil menyeruputi minuman nya, kini kedua orang yang pulang lebih dulu dari acara kampus sunghoon sedang nongkrong sebentar di cafe.

jay yang pikirannya sedang kacau dengan berat hati menceritakan semuanya kepada zoa, lagipula gadis kecil itu tidak akan memberi tau siapapun jika ingin memberi tahu ya paling kepada sunghoon, abang nya sendiri.

lelaki itu mengangguk pelan kemudian menyandarkan punggungnya, ia meraup wajah nya dengan gusar "tapi harus banget ya?lo nyakitin perasaan kak monday kayak tadi yang lo ceritain?itu sama aja kayak lo ngerendahin dia, bang.."ujarnya pelan, zoa sedikit iba dengan monday selama ini yang ia ketahui memang jay dan monday sangatlah dekat dan lekat..mereka sudah seperti pelangko dulunya.

namun, sekarang?apa ini?kenapa takdir seperti ini?monday baru saja sembuh dari luka hati terdalamnya tapi luka itu kembali tergores karna keputusan dua keluarga itu ditambah oleh jay.

ia tak bsia memikirkan atau merasakan bagaimana sakitnya monday saat ini "gue terpaksa zo"

"gue ngasih tau perasaan gue juga ga akan bisa zo, pertunangan itu tetap bakal berjalan..gue ga bisa hentiin itu"jelas jay kembali menatap zoa lekat.

"lo ga bisa egois gitu bang, setidaknya kasih alasan ke kak monday kenapa lo menghilang saat kak monday dikasih tau bakal tunangan sama adek tiri lo bang..lo ga boleh ngelakuin hal itu.."

egois?ahh ya, dia baru bisa berfikir sekarang..benar, zoa benar, dirinya egois pergi ke amerika tanpa mengatakan apapun kepada monday selain permintaan maaf itu pun tanpa alasan yang tepat.

"terus gue harus apa zo?gue juga ga mau hubungan gue sama monday kayak gini..gue-"

"jujur, itu yang harus lo lakuin bang. Lo harus jujur sama kak monday..lo harus nyeritain semuanya..dari awal"ucap zoa tegas membuat jay menganggkat wajahnya lalu menghela nafas berat.

pilihannya sekarang semakin rumit, kepalanya semakin pening.

broken

sret

"jae.."gadis mungil itu tersenyum manis, ia semakin mengeratkan cengkraman tangannya lalu menarik pelan sunoo agar cepat tiba di timezone yang kini mereka datangi bersama temen teman jaehee lainnya.

lelaki pucat itu hanya bisa pasrah kwtika dirinya ditarik paksa, ahh..padahal sunoo sangat malas bermain hari ini karna masih kepikiran tentang jungwon dan eunha tapi, kalo kata dayeon mereka akan baik baik saja ya sunoo mempercayainya.

dayeon sudah mengabari keadaan mereka.

"kak"panggil jaehee membuat sunoo tersadar, ia tersenyum singkat lalu mengelus pelan kepala jaehee setelah gadis itu meminta izin untuk mengisi ulang kartu main nya.

tangannya mengeluarkan benda pipih favoritnya dari saku celana, ia memeriksa panggilan yang masuk sejak tadi namun tak ia angkat "intak?"

hwang intak

"halo?"

"hm?kenapa?"

"seeun, dia udah pulang dari kemaren..hp nya disita karna bokap nyokapnya ngelarang dia untuk deket lagi sama lo."

"kok bisa?operasi nya gimana lancar?trus keadaan seeun gimana ntak?"

"lancar kok, ya karna kesehatannya belum stabil dan dia ga boleh banyak pikiran jadi orang tua nya ngelarang dia buat berhubungan lagi sama lo. mereka nggak mau anaknya malah stress dan ngedrop. ya lo tau kan maksud gue?"

AFTER BROKEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang