Chapter 13

64 5 54
                                    

"Master, lebih baik jelaskan semuanya daripada terus dibiarkan seperti ini, akan sulit jika kita tidak mengetahui tentang masalah ini." Kata Tobi.

"Itu benar master, lebih baik kita hadapi masalah itu bersama." Tambah Pattun.

"Aku akan beritahu inti dari masalahnya tetapi jangan beritahu (y/n)-chan." Kata Eve.

"Baiklah master, kami tidak akan memberitahu nona (y/n)."










"Karena itulah kita harus melindunginya, semuanya memang salahku telah membuat (y/n)-chan terlibat dalam hal ini..." Kata Eve setelah menjelaskan alasan itu kepada Tobi dan Pattun, setelah itu Eve pun berlari untuk mencari (y/n).

"Aku yakin ini bukan salah master dan kita pasti bisa mengatasi semua ini. Aku sudah menghubungi Shinkai-chan untuk menemani nona (y/n) disini." Kata Tobi yang telah mempersiapkan dan menjalankan semua perintah Eve.

"Apakah tidak apa-apa jika membiarkan nona di rumah sakit ini? Kau tahu, disini lebih banyak kemungkinan hal berbahaya yang akan datang." Kata Pattun yang khawatir pada keselamatan (y/n).

"Tidak salah, tapi mau bagaimana lagi? Ini semua keinginan master. Karena itulah kita ditugaskan menjaga nona disini kan? Kita bertiga di percayai oleh master."

"Jadi, maksud kalian kita harus berbohong pada nona (y/n)? Agar semuanya berjalan lancar?" Kata Shinkai yang tiba-tiba saja muncul dan memasuki pembicaraan Tobi dan Pattun.

"Yang ditunggu-tunggu ternyata sudah datang." Kata Tobi.

"Aku merasa tidak enak pada nona (y/n) karena kita sudah terlalu banyak berbohong padanya..." Kata Pattun yang semakin khawatir dengan situasi ini.

"Mau bagaimana lagi, semua masalahnya ada pada master sendiri." Kata Tobi yang tetap saja mematuhi perkataan masternya.

"Dasar Tobi, kau memang tidak berperasaan. Pattun benar, aku juga tidak ingin berbohong pada nona (y/n) tapi sayangnya kita tidak punya bukti dan pengetahuan mengenai rahasia master." Kata Shinkai dengan panjang lebar.

"Benar, karena itulah aku berharap hubungan mereka baik-baik saja." Kata Pattun.

"Master hanya mengatakan intinya, semuanya berhubungan dengan seseorang. Orang itu yang ingin mengacaukan segalanya." Kata Tobi.

"Orang itu? Apakah mungkin orang yang iri pada master?" Tanya Pattun.

"Kemungkinan juga, seseorang yang benci pada master. Firasatku berkata begitu, ada dalang dibalik semua kekacauan ini dan dia sangat membenci master karena itulah dia berusaha melukai nona (y/n)." Kata Shinkai.

"Semuanya menjadi masuk akal karena kehadiran Shinkai-chan, firasatnya sangat membantu kita. Kita harus pecahkan lebih lagi misteri ini." Kata Tobi.












Setelah beberapa lama mencari, Eve akhirnya menemukan (y/n) di balkon teratas rumah sakit itu. Sebelum mendekatinya, Eve mendengarkan keluh kesah dari (y/n) terlebih dahulu.

"Baka, baka, baka, mengapa dia selalu seperti itu... Bukannya khawatir padaku malah memarahiku... Aku juga tidak ingin ini terjadi hiks... Kehidupan seperti ini bukanlah keinginanku!"

(Y/n) terus mengungkapkan kekesalannya pada Eve. Karena tak ada yang mengerti dirinya bahkan Eve sekalipun. Dia sangat kecewa dengan perlakuan kejam Eve padanya, padahal dia tahu bahwa Eve bukanlah orang yang seperti itu. Eve adalah orang yang baik hati dan lembut. Bukan orang yang akan memaksa, mengurung, dan mudah marah.

"Aku sangat kecewa padamu... Padahal kau bukan orang seperti itu... Itu semua karena keadaan yang sama sekali tidak ku ketahui..."

Eve tertegun dan mendengarkan seluruh perkataan (y/n) dengan seksama, dia adalah orang yang sabar dalam mendengarkan perkataan lawan bicaranya. Di dalam diri Eve yang sebenarnya, dia ingin sekali menceritakan semuanya tapi dia tidak bisa. Dia hanya takut mengungkapkannya, dia takut tidak ada yang mengerti apa maksudnya karena itulah dia selalu diam.

"Maafkan aku, (y/n)-chan..." Hanya kata-kata itu saja yang bisa dia keluarkan.

Pergumulannya terus berlanjut dalam pikirannya, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk menghibur (y/n) atau membuat (y/n) tidak kecewa lagi padanya. Ini pertama kalinya berhubungan dengan seorang wanita yang bahkan sekarang adalah istrinya, sebelumnya dia tidak pernah berada dalam hubungan apapun seperti pacaran. Karena itu sulit baginya untuk menghadapi seorang wanita, dia hanya tidak tahu caranya.

"Aku tidak memiliki pengalaman dalam menghadapi wanita, aku hanya fokus untuk bekerja dan menghidupi keluargaku... Andai saja aku bisa mengerti... Aku benar-benar menyedihkan..." Gumam Eve yang tak dapat didengar oleh siapapun.

Suara tangisan (y/n) semakin mengeras, Eve selalu tidak ingin wanitanya menangis karena itulah dia mulai memeluknya dari belakang.

"Lepaskan... Aku tidak membutuhkan belas kasihanmu... Aku ini manusia, aku bukan propertimu yang kau pajang di rumahmu..." Kata (y/n) dengan ketus membuat hati Eve sedikit retak mendengarnya.

"(Y/n)-chan, maafkan aku... Aku tidak bermaksud seperti itu..." Kata Eve dengan suara lembutnya.

"Lalu apa maksudmu? Hal-hal yang kau sembunyikan itu terlalu banyak! Kau bahkan tidak pernah menceritakan apapun pada istrimu dan sekarang kau juga mengabaikan istrimu!? Jika kau tidak mencintaiku, maka jangan jadikan aku istrimu!"

Kini hati Eve serasa hancur berkeping-keping, bukan itu yang dia maksud, sebenarnya dia menyayangi (y/n) tapi dia tidak tahu apa itu suka dan cinta. Dia bahkan tidak bisa membedakan kedua hal itu, dia belum memiliki pengalaman sejauh itu.

"Aku hanya tidak tahu apa perbedaan suka dan cinta... Aku belum pernah mempunyai hubungan seperti itu... Aku ragu dengan perasaanku sendiri... Aku tidak tahu harus apa..." Kata Eve menundukkan kepalanya, dia benar-benar kosong. Berharap (y/n) bisa mengerti situasi dirinya.

"Tidak tahu perbedaan suka dan cinta? Kau benar-benar tidak mengetahuinya?" Perlahan kata-kata (y/n) menjadi lebih lembut dan penasaran dengan apa yang Eve katakan.

"Iya... Aku tidak pernah punya pengalaman akan hal itu. Jadi, ini pertama kalinya bagiku berhubungan dengan wanita..." Kata Eve malu sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Jadi begitu... Pantas saja kamu begitu linglung jika berhadapan denganku. Aku bisa mengerti sekarang." Kata (y/n) menatap Eve lembut dan tersenyum tipis.

Tatapan Eve melebar mendengar kata-kata (y/n), dia merasa ada yang bisa mengerti dirinya untuk pertama kalinya. Tanpa dia sadari, dadanya terasa menjadi sedikit lebih hangat.

"Hehe maaf jika aku membuatmu bingung karena sikapku yang aneh ini... Aku ini pria yang aneh. Bahkan aku heran jika ada yang mencintaiku apa adanya." Eve berkata rendah tentang dirinya, merasa berbeda dengan pria-pria pada umumnya.

"Tidak, Eve-kun tidaklah aneh! Kamu orang berbakat dan semua hasilnya adalah apa yang kamu punya! Tidak semua pria bisa menjadi pekerja keras seperti dirimu!"

"Terima kasih (y/n)..." Eve tersenyum manis mendengar kata-kata dukungan dari (y/n) yang membuatnya semakin hangat dan nyaman.

"Jadi, Eve-kun apakah kamu ingin aku ajari soal cinta itu?" Kata (y/n) dengan senyumnya yang lebar.

Wajah Eve pun sedikit merona dan berkata "Mengajariku soal cinta...?"

.

.

.

.

.

Maaf bgt minnaaaa aku kelamaan ngetik ceritanya soalnya tiba-tiba stak ide dan bahkan aku lupa aku punya wp :"D

Eve : jadi gini rasanya di gantung ughh...

Kebalik, kamu yg gantung dasar jamur🙂

Tapi kalo masih ada yang mau baca ya ku lanjut-

Jangan lupa dukungannya dengan vote, comment, dan share yooo~~

TBC~

Next Chapter 14

Suddenly Married Contract!? [Eve X Readers] [Utaite]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang