1.prolog

1.1K 24 5
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Wajib jawab sih yang 👆

Haiii😃 terima kasih udah mau baca cerita akuu.

Untuk Mitmit bisa dong vote dulu, vote ceritaku nggak rugi kok, aku senenggg banget malahan. Kan katanya membuat hati orang lain seneng bisa dapet pahala

But I'm not forcing it

HAPPY READING

Semua yang bertemu sudah pasti berpisah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua yang bertemu sudah pasti berpisah. Pada dasarnya people come and go memang benar adanya.

~Zania Nura Aftina~

✓✓✓


3 tahun lalu

Bertemu dan berpisah sudah menjadi hal biasa yang sudah di alami setiap orang. Mereka sadar akan hal tersebut, oleh kerena itu 4 gadis bersahabat sejak ang tengah berkumpul setelah prosesi wisuda mereka.

"Yahh habis ini jadi jarang ada waktu sama sama deh." ujar Aina membayangkan betapa jarang mereka bertemu mengingat perbedaan sekolah yang akan mereka tempuh setelah jenjang Mts.

Aina Zaiya Viandra. Gadis paling cerewet di pertemanan mereka. Sangat sulit untuk menurunkan volume suaranya. 'cempreng pun banyak yang suka'

"Gue Afti ke MA Al Hasan, lu sama Raisya pondok Al Mukarom, masih bisa bareng kok." sahut Zaira meminum es yang memang disediakan madrasah.

Khoiru Zafira. Gadis paling diam, diam diam suka membawa gosip maksudnya. 'yang susah itu tobat dari dosa ghibah'

"Ya iya sih." setuju Aina.

"Eh btw masih lanjut kan Qur'an nya?  Na lu tetep ambil Qur'an kan?" ujar Raisya yang menyimak.

Raisya Nurul Jannah. Gadis lawak yang suka tidur dimana pun dan kapanpun. 'tidur itu menyelesaikan masalah' katanya.

"Aftina kok diam saja." Raisya menjentikkan jarinya didepan Afti yang membuat sang empu menoleh.

"Gue disuruh hafalannya di pondok sama putranya Bu nyai Hilya." jawab Afti memberi tau kegelisahannya.

Zania Nura Aftina. Gadis yang suka halu parah, bahkan beberapa kali terbawa mimpi. 'katanya halu membuat wajah semakin gelap. Tapi kok gue suka' di balik itu ia cukup dewasa untuk menghadapi teman teman sableng nya.

"Tapi tetep Al Hasan kan?" panik Zaira. Jika Afti tidak jadi di Al Hasan itu artinya ia akan sendiri.

"Tetep."

"Lalu? Apa yang lu khawatirkan?" tanya Aina.

"Lu nggak tau? Gue denger putra Bu nyai itu anggota geng motor. Tau sendirilah, geng motor yang asik itu cuma di wattpad, aslinya mah ngeri." jawab Afti.

"Yang bener aja, seorang Gus? Geng motor? Sangat berkebalikan." Zaira menggelengkan kepalanya.

"Eh sapa tau kayak yang di wattpad wattpad..."

"Nggak mungkin." bantah Afti memotong ucapan Aina yang sudah pasti akan mengaitkan dengan cerita fiksi yang sering ia baca.

Baru akan menjawab, Aina mengurungkan niatnya ketika melihat Bu nyai Hilya berjalan ke arah mereka.

"Panjang umur." gumam Aina tersenyum menatap Bu Hilya. Sontak semua menoleh dan mendapati Bu Hilya di dekat mereka.

"Assalamualaikum warahmatullah." salam Bu Hilya di jawab oleh semuanya.

Secara bergantian mereka mencium tangan Bu Hilya.

"Lagi asik banget nih."

"Hehe iya Bu." jawab mereka kompak.

"Oh iya nak Afti putraku sudah ku beri tau untuk menghandle kamu sampai 30 juz. Alhamdulillah dia mau." ujar Bu Hilya. Afti mengangguk saja. Padahal ia berharap ditolak.

"Ini sudah mulai larut. Acara sebentar lagi selesai. Kalian pulang nya jangan sendiri sendiri loh ya. Bareng orang tua." semua mengangguk menanggapi.

"Kalau begitu saya permisi. Assalamualaikum." Bu Hilya pergi meninggalkan ke 4 gadis itu.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh."

"Huhh ya udah deh lanjut di chat aja. Hitung beberapa hari kita menempuh jalan masing masing." Raisya berucap.

"Semangat....." Aina menarik Afti dan Zaira agar mendekat, hal tersebut membuat Raisya yang berada di tengahnya dan Afti ikut tertarik.

"Udah pantes nih jadi Teletubbies." ujar Raisya membuat yang lain tertawa.

Mereka meregangkan pelukan dan menghampiri orang tua mereka masing masing untuk pulang bersama.

Baru saja akan berbalik mereka melihat Arfan salah satu teman sekelas nya berlari ke arah mereka.

"Woilahhh di cari kemana mana, ternyata disini." ujarnya sambil mengatur nafas yang tersengal-sengal.

"Ngapain lu cari kita?"

"Noh arek arek ngajak foto sekelas khusus. Ayok." Arfan menunjuk sekumpulan teman teman sekelas mereka yang sudah bersiap di foto. Setelahnya ia meninggalkan teman teman ceweknya itu.

"Ayok." Aina menarik Zaira segera berlari ke arah teman temannya berada. Afti dan Raisya berjalan santai menyusul.

"Hai." Sapa Afti di balas antusias teman teman satu kelas.

"Yok foto sebagai kenang kenangan." Teriak Arda semangat.

Segera mereka mengambil posisi yang pas. Raisya memilih jongkok di depan. Di sebelah kanannya ada Afti, sedangkan di sebelah kirinya  teman lelakinya, Naufal berdiri cukup dekat.

Melihat itu, Raisya segera menukar posisi dengan Afti. Baru saja hendak marah, Afti mengurungkan niatnya begitu sadar sebelahnya adalah Naufal.

Naufal Muzakki. Teman lelaki satu kelas dengan Afti yang di jadikan sebagai crush. Meski crush Afti banyak tapi ia paling lama bertahan dengan Naufal.

Setelahnya mereka mengambil beberapa gambar sebelum akhirnya saling memberikan salam perpisahan.

Flashback off

***

Haiiii!

Bagaimana sama part awalnya? Kaya nya kurang membuat penasaran deh. Dari sini kalian udah bisa paham tentang para tokoh nggak sih?

Berikan pendapatmu wahai readers tercinta.

Kalian suka sama cerita KUA? Udah vote belum? Yok vote dulu sebelum next

Oke sekian itu dulu.

Bye bye

See u next part.

KISAH untuk AFTINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang