7. kejutan takdir

214 12 3
                                    

Takdir akan datang tanpa aba aba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Takdir akan datang tanpa aba aba. Oleh karena itu kita harus selalu siap dengan apapun yang memang ditakdirkan untuk kita

~Zania Nura Aftina~

✓✓✓

Afti keluar dari kamar mandi dengan gamis berwarna Sage melekat indah di tubuhnya. Handuk putih menggantung di pundak kirinya.

"Lama bener mandinya." oceh Zavier yang sudah duduk bersedekap dada di kursi pantry yang berada di dapur.

"Kek nggak tau cewek aja lu." Afti memutar bola matanya malas, "oh iya kan lu nggak punya cewek ya."

Setelah mengatakan itu Afti berlari untuk menghindari lemparan handuk milik Zavier.

"ADIK DURJANAA...." teriak Zavier. Ia mengambil handuknya yang terlempar kelantai.

Sedangkan Afti sudah tertawa lepas di dalam kamarnya. Menaruh handuk di tempatnya, setelah itu menghampiri cermin.

"Huhh.. lama nggak ketemu, kok gue kangen ya." gumam Afti. "Nopal... Nopal, kenapa bisa gue cinta sama lu."

"Mana buat jantung gue copot lagi." Afti mengambil sisir dan mulai menyisir rambutnya.

"Eh, jatuhnya gue dah lamaran nggak sih sama dia?" ujarnya lagi teringat sesuatu.

"Iyalah, kayak yang lewat di fyp. Kalau cowok sama cewek ada janji akan nikah, hitungannya udah lamaran walaupun tanpa orang tua." monolognya panjang lebar.

Senyumnya semakin merekah karena terbayang bagaimana jika ia bener bener menikah dengan Naufal cowok yang ia suka sejak lama. Lelaki yang berani mengutarakan niat untuk melamarnya setelah lulus.

Sungguh, meski Afti tidak mendapat kabar dari Naufal sama sekali semenjak lulus. Namun bolehkah dia berharap Naufal akan kembali seperti ucapannya dan meminta dirinya pada orang tuanya?Entahlah, tapi itu yang Afti harapkan saat ini.

Menggelengkan kepalanya cepat, menampik segala pikiran yang membuatnya akan mulai berhalusinasi kembali.

"Sadar woi sadar...bukanya masih lama, jangan zina pikiran. Rugi lo." ia memukul kepalanya pelan untuk menyadarkan diri sendiri.

Menghela nafas pelan, Afti mengambil hijab bela square berwarna Sage dan segera memakainya dengan rapi.

...

"Udah siap semua?" Tanya Zayn keluar kamar dengan masih mengancingkan lengan bajunya.

Afti dan Zavier yang duduk di sofa ruang tamu mengangguk. Zavier kembali fokus sedangkan Afti memegang dadanya untuk merasakan detak jantungnya yang berdetak dua kali lebih cepat.

"Kenapa lu?" heran Zavier karena Afti terlihat cukup cemas?

Afti menggeleng. "Nggak tau, rasanya aja kayak deg deg an banget."

KISAH untuk AFTINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang