14. resepsi

161 11 32
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Move on itu susah, mau bertepuk sebelah tangan pun juga bakal susah. Tapi kalau gantinya kek Gus Zayyan nggak yakin bakal susah. Hehe😁😁

~Zania Nura Aftina~

✓✓✓

Tangan Afti bergerak kesana kemari mencari handphone yang terus mengeluarkan bunyi alarm.

"02.30?" gumamnya setelah mematikan alarm. Keningnya berkerut samar karena handphone yang ia pegang saat ini bukanlah handphone miliknya.

Tubuhnya seketika menegang begitu merasakan sesuatu yang cukup berat menimpuk perutnya.

"Ya Allah kuatkan iman hamba." gumamnya karena sekarang ia yang di peluk dari belakang oleh Zayyan.

Dengan sangat hati hati, Afti membalikkan badan sehingga ia berhadapan dengan sang suami. Sedangkan tangan besar Zayyan masih melingkar sempurna di pinggang nya.

"G-gus."

Afti menatap wajah tampan lelaki didepannya. Senyumnya muncul entah karena apa. Tersadar, Afti menggelengkan kepalanya pelan.

"Mikir apa lu Aftiii.."

Tangannya terangkat hendak mengejutkan Zayyan. Namun di urungkan karena mata Zayyan yang hampir terbuka.

"Astaghfirullah!" Zayyan melepas pelukan tangannya dan langsung duduk dengan nafas ngos ngosan.

Kening Afti berkerut samar. "Gus kenapa?" Ia memegang lengannya yang sempat terdorong oleh Zayyan.

"Astaghfirullah." Zayyan kembali menarik Afti ke dalam dekapannya. "Maaf saya lupa sudah menikah."

"WHAT?" Afti melepas dekapan Zayyan. "Makanya kaget bangun bangun tengok Afti?"

Zayyan mengangguk samar. "Maaf."

"Ya udah kenapa Gus alarm jam segini?" tanya Afti teringat jam berapa saat ini.

"Saya ingin tahajud." Zayyan beranjak dari kasur. Mencium singkat kening sang istri sebelum pergi keluar. "kamu tidur lagi tidak apa apa. Nanti saya bangunkan."

Afti menatap punggung Zayyan yang hilang di bik pintu kamar.

Setelah kepergian Zayyan, mengantuk kembali menyerang Afti. Alhasil ia memilih untuk kembali tidur.

...

Afti duduk di depan meja rias dengan seorang MUA yang sudah mencorat coret wajahnya sedari tadi dengan berbagai alat make up yang beberapa Afti ketahui.

"Mbk lip nya di ombre atau biasa?"

"Terserah mbk. Sepantes nya aja. Nanti aku juga pakai cadar kok." jawab Afti. Sungguh ia sendiri bingung apa fungsi ia di make up sedangkan nanti ia akan memakai cadar disana.

KISAH untuk AFTINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang