13. wedding

172 10 30
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


✓✓✓

04.00

Afti mengucek matanya untuk memperjelas jam di handphone.

"Ya Allah."

Ia bangkit dari posisi baring. Kepalanya terasa sedikit pening.

Meraih hijab instan setelah itu keluar kamar. Matanya terbuka lebar melihat rumahnya di penuhi dengan sanak saudara yang tertidur lelap di berbagai tempat.

"Capek banget pasti ya? Maaf ya Afti nggak ikut bantu kemarin malem." gumam Afti.

Beberapa sepupunya ada yang tidur di sofa, di meja, tapi kebanyakan mereka tidur di karpet yang memang di pasang di ruang tamu dan ruang tengah.

...

05.04

Afti memperhatikan sebuah abaya, pasmina, dan kotak kecil yang berada di atas kasurnya.

"Gue pakai ini?" tanyanya entah kepada siapa.

"Afti." Afti menoleh dan mendapati Nisa berjalan ke arahnya.

"Kamu pakai baju itu. Nanti yang make up in Arin ya."

"Loh pakai make up ummah?" kaget Afti.

"Ya iya lah. Make up lah tipis tipis. Masa hari bahagia begini polosan seperti hari biasa?" Afti mengangguk pasrah.

"Sekarang kamu ganti baju kalau sudah panggil Arin." lagi lagi Afti mengangguk.

Setelah kepergian Nisa, Afti segera mengganti bajunya dengan abaya putih.

Mbk Arin

Mbk Afti udah selesai ganti baju
05.20

Okey
Sebentar
05.21

Setelah beberapa menit Arin masuk ke kamar Afti dengan beberapa peralatan make up.

"Hai calon manten.." sapa Arin sedikit menggoda.

"Udah cepetan."

Arin duduk di depan Afti dan mulai mengerjakan tugas mulianya.

Kurang lebih satu jam Afti dan Arin menghabiskan waktu. Setelah beberapa kali Afti mengeluh terlalu menor dan berakhir menghapus dan memulai ulang.

"Biyuhhh....cantik banget lu." puji Arin melihat wajah sepupunya yang terlihat sangat cantik dengan sedikit polesan yang ia buat.

"Oke thanks mbk. Ntar gue ganti make up lu yang udah gue suruh hapus lagi dari tadi." Afti melihat pantulan dirinya di cermin.

"Masih sedikit menor sih, tap-"

"Suruh hapus lagi aku gosok kamu." kesal Arin mendengar ucapan Afti.

"Nggak nggak ya Allah." Afti terkekeh melihat kekesalan sepupunya itu.

KISAH untuk AFTINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang