Pada dasarnya jatuh itu lebih mudah dari pada bangkit
~Naufal Muzakki~
✓✓✓
Afti melihat tampilan dirinya di cermin. Gamis putih berpasangan dengan pasmina berwarna senada. Mahkota kecil yang bertengger di atas kepala.
Penampilannya begitu perfect malam ini. Ia menatap matanya didalam cermin. "Cantik banget gue." monolognya memuji diri sendiri.
Ia keluar kamar dan sudah mendapati Nisa dan Zayn -ayahnya duduk di sofa ruang tamu dengan baju couple berwarna abu abu tua.
"Nunggu Afti ya?" tanya Afti polos menghampiri kedua orang tuanya.
"Nggak." jawab Zayn.
Zayn Ghazi Alvandra. Pria berumur penghabisan kepala 4. Ayah dari Afti dan suami Nisa satu satunya. Ya iyalah.
"Kalau bukan Afti, terus nunggu siapa?" bisakah Afti tidak terlihat polos di hadapan ayahnya?
"Nunggu malaikat yang akan mengantar kami ke syurga in syaa Allah." jawab Zayn masih sabar.
Afti loading sebentar sebelum akhirnya paham. "Oalhh yang dimaksud Afti? Sweet banget si bapak bapak." jawab Afti di selingi candaan.
"Sudah sudah keburu telat cepetan berangkat." sela Nisa sebelum kelakuan random anak dan suaminya semakin menjadi.
***
Sesampainya di madrasah, sudah banyak wali murid dan para tamu undangan berdatangan. Bahkan beberapa alumni dan orang luar di beri tempat sendiri untuk melihat prosesi wisuda.
Afti pamit kepada orang tuanya untuk menyusul teman temannya yang sudah duduk di bangku para wisudawan wisudawati.
"Hai, masih lama ya? Gue kira berangkat mepet biar begitu datang langsung acara." sapa Afti mengambil duduk di sebelah Zaira.
"Kayak nggak tau Al Hasan aja, belum molor sejam belum afdol." jawab Zaira meregangkan otot ototnya yang terasa kaku akibat duduk terlalu lama.
Tak lama setelah itu acara dimulai. Acara demi acara berlangsung dengan baik. Setelah prosesi pemotretan, Afti dan Zaira menghampiri Raisya dan Aina yang sedari tadi memperhatikan dari jarak jauh dengan memakan beberapa jajanan yang di beli di bazar.
"Happy graduation bestie." kompak Raisya dan Aina.
"Makasih."
"Syukron."
Balas Zaira dan Afti barengan. Keduanya duduk di kursi kosong di depan Aina dan Raisya.
"Lu tau nggak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH untuk AFTINA
VampirosZania Nura Aftina. Gadis hobi halu merangkai masa depan seperti cerita cerita fiksi yang ia baca di aplikasi baca novel gratis. Ia yang di pertemukan dengan teman teman satu frekuensi, sudah sering ia dan sahabat nya merangkai cerita masa depan yang...