-03- Abandoned

1.1K 170 3
                                    

Sudah beberapa hari Nanako dan Mimiko tak melihat sosok [Name] yang menjemput mereka di sekolah. Padahal keduanya sangat rindu pada gadis itu. Mereka ingin memeluknya dan menceritakan banyak hal padanya.

"Geto-Sama, kenapa kak [Name] tidak datang menjemput kami?" Geto melirik Nanako di dalam gendongannya. Pria itu terdiam sejenak. Ia berhenti di depan sebuah restoran dan membawa kedua anak itu masuk ke dalam sana.

"Kalian ingin makan apa?" Geto menyodorkan buku menu pada mereka. Keduanya terlihat senang saat memegang kertas itu. Mereka sangat antusias memilihnya. Geto tersenyum melihatnya.

Mudah sekali mengalihkan perhatian mereka

Geto melirik ke arah pintu masuk restoran. Terlihat tetesan air berjatuhan dari langit. Lama kelamaan tetesan itu berubah menjadi banyak dengan angin yang berhembus cukup kencang. Hal itu membuatnya teringat dengan seseorang.

"Apa yang dilakukannya sekarang, ya?" gumamnya pelan.

* * *

Hujan turun begitu lebat. [Name] berlindung di bawah jembatan kecil penghubung jalan. Tangannya memeluk tubuh sendiri untuk menyalurkan kehangatan.

Gadis itu termenung menatap langit. Berpikir, kesalahan macam apa yang ia lakukan pada seorang Geto Suguru hingga harus diperlakukan seperti ini. Beberapa hari yang lalu pria itu datang ke tempat tinggalnya dan nyaris membunuhnya.

Ia tidak tahu alasan Geto tidak jadi membunuhnya saat itu. Namun, setelah hari itu, [Name] tidak bisa lagi tinggal di apartemennya. Geto mengusirnya dari sana dan mengambil kembali semua keperluan yang pernah ia berikan padanya.

[Name] sedikit merasa tidak adil. Walau semua itu sejak awal milik si Geto Suguru, tetapi pria itu setidaknya bisa memberinya waktu untuk mencari pekerjaan dan tempat tinggal baru. Naasnya gadis itu diusir begitu saja.

Sekarang [Name] tidak tahu harus pergi kemana. Ia tidak memiliki tempat untuk pulang. Lebih tepatnya, ia tidak mengingatnya. Ia tidak mengingat apapun yang terjadi sebelum kecelakaan itu. Bahkan sebenarnya, ia tidak mengingat nama belakangnya sendiri.

Ia hanya mengingat dirinya yang berada di dalam bus sekolah. Ia ingin mencari tahu tentang sekolahnya, tetapi seragam miliknya sudah rusak dan tak bisa dikenali lagi.

[Name] pernah meminta tolong pada salah satu warga desa yang sering bolak-balik ke kota untuk mencari tahu mengenai sekolah dan keluarganya. Tetapi orang itu kemungkinan sudah mati di tangan Geto.

Gadis itu tidak menyerah dan mencoba mencari tahu tentang kecelakaan itu dan identitas para korban ketika dirinya masih berada di rumah sakit. Namun, Geto mengancam akan membunuh keluarganya jika ia terus mencari tahu tentang mereka. Mau tidak mau [Name] harus menurut padanya.

Geto berkata padanya bahwa seandainya ia mendapat ingatannya kembali, ia tetap tidak boleh menemui keluarganya. Ia mengatakan bahwa [Name] harus menganggap dirinya sendiri seperti orang yang sudah mati dan harus terus mengurus Nanako dan Mimiko seperti pelayan, mengingat alasan Geto membiarkannya hidup adalah demi kedua anak itu.

Tentu saja hanya Geto sendiri yang beranggapan seperti itu. Nyatanya si kembar memperlakukan [Name] dengan baik dan menganggapnya sebagai kakak mereka. Sampai sekarang [Name] masih sering merenungi alasan sebenarnya mengapa Geto begitu tidak menyukainya.

Helaan napas keluar dari mulut gadis itu. Hujan sudah mulai reda. Sebaiknya sekarang ia mencari sesuatu untuk dimakan. Sudah dua hari dirinya kelaparan. Mungkin ada pekerjaan kasar yang bisa ia lakukan demi mendapat sepotong roti saja.

* * *

Seminggu berlalu begitu cepat. Tak banyak perubahan yang terjadi di kuil milik Geto, selain tidak adanya [Name] lagi yang mengantar si kembar pulang. Semua berjalan seperti biasanya. Walau terkadang akan terdengar suara rengekan dari si kembar lantaran ingin menemui gadis itu.

<HIATUS> Come With Me || Geto SuguruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang