14. Zhang Hao's dilemma

1.5K 170 25
                                    

⛔️ Warning ⛔️
This chapter contains some violent scenes.
You can skip the last scene if you can't read it.
Thank you.

Selama lebih dari 3 menit lamanya, bibir mereka masih bertautan satu sama lain. Zhang Hao perlahan membuka mata lalu menatap adik kelasnya. Dilihatnya Sung Hanbin memejamkan matanya masih menikmati ciuman mereka. Saat Zhang Hao menyentuh wajah Sung Hanbin, dia begitu kaget merasakan suhu tubuhnya menghangat lagi. Zhang Hao segera melepaskan tautan bibir mereka dan menjauhkan wajahnya pada laki-laki itu.

"Astaga anak ini... Benar-benar tidak terduga.. Apa demamnya semakin parah? Sampai ketiduran saat kita... Arghh aku sudah gila!!"

Zhang Hao yang sangat panik mulai kebingungan harus melakukan apa untuk mengatasinya. Dia berjalan kearah kamar Sung Hanbin untuk mengambil selimut tebal dan menyelimuti adik kelasnya itu agar dia tidak kedinginan.

Pandangannya mengarah kearah luar jendela, ternyata hujan di luar sudah mulai reda. Zhang Hao duduk termenung diatas lantai yang beralaskan karpet sambil memikirkan tentang kejadian yang baru saja terjadi. Dia merasa sedikit frustasi karena walaupun dia bukannya tidak menerima adanya hubungan homoseksual. Tapi berciuman dengan laki-laki juga diluar ekspektasinya.

"Maafkan kakak.. Semoga kamu cepat sembuh.."

Zhang Hao menggenggam tangan Sung Hanbin yang sedang tertidur sambil menatapnya dalam.

Klik! klik!

Terdengar jelas suara password yang sedang ditekan. Zhang Hao segera beranjak dari duduknya dengan panik. Siapa yang akan datang? Kenapa orang itu bisa tau alamat rumah ini? Namun setelah pintu telah terbuka, muncul seorang wanita paruh baya yang wajahnya familiar dengan seseorang yang dia kenal.

"Loh ada temannya Hanbinie bermain ke rumah"

"H-halo.. Selamat sore.." Zhang Hao membungkukkan tubuhnya sopan menghadap ke wanita itu.

"Santai saja ya.. Saya mama nya Hanbinie. Kalau kamu siapa namanya, sayang?"

"O-ohh.. Nyonya Sung, senang bertemu denganmu.. Namaku Zhang Hao"

"Hmm.. Zhang Hao ya.. Senang bertemu denganmu juga" Ketika Nyonya Sung melihat putranya tertidur lelap di sofa, dia langsung menanyakannya kepada Zhang Hao.

Setelah Zhang Hao menceritakan segalanya, raut wajah khawatir Nyonya Sung benar-benar sangat terlihat. Zhang Hao menjadi merasa bersalah karena melakukan hal 'itu' kepada anaknya yang sedang sakit.

"Nyonya Sung, aku akan memindahkannya ke kamar"

"Baiklah, Zhang Hao... Terimakasih banyak ya"

Zhang Hao mengangkat tubuh Sung Hanbin beserta selimut itu lalu membawanya menuju kedalam kamar dengan sangat perlahan karena takut laki-laki itu tiba-tiba terbangun. Setelah sampai di kasur, dia segera membaringkannya. Senyum kecil terlukis diwajahnya ketika melihat Sung Hanbin meracau kecil.

"Nyonya Sung, sepertinya hujan sudah reda. Aku izin pamit karena sebentar lagi sudah malam"

"Eh Zhang Hao tidak mau makan malam dulu?"

"Tidak apa-apa, Nyonya Sung"

"Terimakasih sudah merawat putraku, Zhang Hao. Hati-hati saat pulang ke rumah ya"

Illusory (Haobin) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang