Alesha menatap tajam Lia. "Apa tujuan lo?"
Lia tersenyum miring. "Nanti lo bakal tau, Sha."
Lia menghembuskan nafasnya kasar. "Dah, gue mau balik gue kesini cuman pengin liat lo mati apa ngga," ucapnya santai lalu pergi meninggalkan ruangan.
Sehebat apa lo Lia? Setelah gue keluar dari ruangan ini, gue bakal bongkar semuanya.
***
Pagi yang sangat-sangat cerah, kini Alesha sedang dalam perjalanan menuju mansion milik papahnya, ia pulang karena keinginannya dengan alasan tidak nyaman tidur di sana akhirnya Edwin mengiyakan permintaannya.
Mobil berhenti. Dibantu oleh Rayyan, Alesha menurunkan barang-barangnya menuju kamarnya, pembantunya tidak berangkat saat ini karena anaknya sedang sakit.
Hal pertama yang menyambut Alesha saat ia masuk ke dalam kamar adalah, kamar yang bernuansa abu-abu.
Matanya terus menelusuri isi kamar, ada beberapa foto keluarga yang terpajang di atas nakas, tepatnya saat Alesha dan Alexa masih balita, dan mamah kandungnya masih ada.
Tak lupa dengan buku-buku yang tersusun rapi di meja belajar.
"Sha, kamu istirahat ya," ucapnya pada adiknya, lalu meletakkan barang Alesha di lantai.
Alesha hanya tersenyum, setelah Rayyan pergi Alesha menuju kaca ingin melihat wajah Alesha lagi.
"Kenapa lo pake kacamata?"
"Gue bakal ubah penampilan lo, Sha."
Alesha menarik tali rambutnya dan menggerai rambutnya, kemudian ia mencopot kacamatanya dan mulai memoleskan sedikit bedak dan lipstik di wajahnya.
"Gini kan cantik, Sha."
Oke, gue bakal jalanin hari-hari gue sebagai Alesha
Setelah puas mendandani Alesha, ah maksudnya dirinya sendiri ia membuka pintu kamarnya dan mulai turun, sungguh ia sekarang sangat bosan dan ingin jalan-jalan berkeliling.
Tap tap tap
Suara langkah kaki dari Alesha, terlihat sang abang Rayyan sedang memainkan ponselnya sambil memakan keripik singkong.
Alesha sembari memasukkan tangannya ke saku celananya, angin membuat rambutnya sedikit melayang layang, Rafa tak sengaja melihat Alesha lalu ia mematung di tempat. "What? Alesha kok penampilannya berubah?" gumamnya pada dirinya sendiri.
Namun Alesha mendengarnya, ia tersenyum simpul lalu menaikkan satu alisnya. "Kenapa? Cantik kan gue?"
Lamunan Rafa seketika membuyar. "B aja."
Setelah mengucapkan kata itu, Rafa terlihat pergi dengan teman temannya.
Sedangkan Alesha? Ia menghampiri sang Abang kesayangannya, Rayyan.
"Bang, gue pengin jalan-jalan," rengek Alesha kepada Rayyan.
"Kemana, Sha? Lagian kamu baru tadi pulang," jawabnya masih sambil menatap layar ponselnya.
"Ya kemana-mana, pake motor itu." Kata Alesha sambil menunjuk motor yang terparkir di depan.
"Kenapa ga pake mobil aja? Biasanya juga kamu minta pake mobil."
"Hish, Alesha pengin ngendarain motor itu," Jawabnya.
Sontak Rayyan kaget, bagaimana tidak? Alesha kan tidak bisa mengendarai motor. Pria itu langsung menaruh ponselnya di atas meja, lalu menatap Alesha intensif. "Heh, kamu kan ga bisa naik moge, sha."
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN'S LIFE [COMPLETED]
Teen FictionBercerita tentang seorang gadis cantik yang ditemukan di sungai, lalu di adopsi oleh ketua mafia. Suatu hari dia berpindah tubuh ke tubuh kembarannya yang sudah lama ia rindukan. Saat menempati tubuh kembarannya, dia harus membongkar kejahatan Lia...