Kalo ada typo tandain ya.
Happy Reading!
*
*
________________________________Angkasa melenguh, merasakan keningnya yang hangat. "Alesha?" Dia menyadari kehadiran Alesha di kamarnya, dia memegang lengan gadis itu yang hendak meraih kompresannya. "Sejak kapan kamu di sini?"
"Sejak kamu pingsan. Di sini dingin, jadi ayok pindah ke kasur." Alesha membantu Angkasa berdiri. Ia memapah tubuh itu ke kasur.
Angkasa menghempaskan tubuhnya ke kasur. Alesha mendelik, ia belum sempat menyeimbangkan tubuhnya hingga dia ikut jatuh ke kasur Angkasa. Membuat pria di sampingnya itu menoleh. "Ngapain?" bisiknya pelan.
"Enggak," jawabnya. Alesha menggeser tubuhnya agar tidak dekat dengan Angkasa, ia akan bangun namun tangan Angkasa melingkar di perutnya.
"Lo mau nginep, kan? Temenin gue di sini, bentar. Habis itu lo boleh ke kamar tamu," katanya. Pria itu mempererat pelukannya, hingga tubuh mungil Alesha bergeser mendekat. "Galen mana?"
"Dia mau latihan futsal, jadi langsung pergi tadi," jawabnya. Alesha menoleh. "Kamu tadi kenapa? Kok sampai pingsan?"
Angkasa terkekeh pelan. "Gue nggak papa, cuman sedikit pusing. Gue nggak selemah yang lo bayangin." Lagi-lagi Angkasa mengatakan hal yang sama.
"Iya, aku tau."
"Tau apa?"
"Kamu nggak selemah itu, kamu kuat, iya, kan?"
Angkasa tersenyum tipis. "Lo lucu. Tapi gue nggak yakin ini emang sifat lo, lo lagi akting, kan? Menjalani peran lo sebagai Alesha."
Alesha mengurungkan niatnya untuk tersenyum. Angkasa lagi-lagi membahas masalah itu. Jujur, Alesha sangat terusik. "Jangan bahas hal itu," sahutnya.
"Kenapa lo nginep di rumah gue? Ada masalah apa lo di rumah, kabur?" tanya Angkasa. Ia mengubah topik pembicaraannya.
"Nggak, aku nggak kabur. Justru aku di usir," katanya lirih. Matanya melihat tangan kekar Angkasa yang melingkar di tubuh mungilnya. Ia merasakan kehangatan.
"Di usir? Kok bisa?" tanya Angkasa. Pria itu menenggelamkan wajahnya di celuk leher Alesha, membuat Alesha sedikit geli di buatnya.
"Adu mulut. Udah gitu bang Rayyan nggak belain, dia malah marahin aku. Teganya lagi, dia biarin aku tidur di luar, abang anj—" Ia menoleh, ternyata Angkasa sudah tertidur, sembari memeluk dirinya. "Angkasa?"
Aman, pria itu sudah tertidur.
Alesha tersenyum tipis, tangannya mengelus rambut lebat Angkasa. Sesekali menatap wajah tampan pria itu. "Aksa ... Kamu masih seganteng dulu, ya. Dulu, waktu kita masih kecil. Sayangnya kamu lupa tentang itu," gumamnya pelan.
Saat itu, saat Alesha berada di lantai atas sekolahnya. Angkasa duduk di samping gadis itu, sebenarnya Alesha kaget. Kaget karena pria yang sudah lama dia rindukan hadir di sampingnya, dialah Angkasa.
Pria yang sangat dia rindukan itu kembali. Pria dengan tubuh tinggi, alis tebal dan hidung yang seperti perosotan anak TK. Sayangnya, dia tak mengenali Alesha sejak kecelakaan yang terjadi. Ah, maaf, lebih tepatnya Angkasa tak mengenali Queen Alexa Alexander dan Queen Alesha Alexander.
Kecelakaan di sebabkan karena Angkasa yang sedang berlarian mengejar Queen saat itu, sedangkan kembaran Queen-Alesha sedang bermain masak-masakan di teras rumahnya sembari melihat mereka tertawa dan berlarian bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN'S LIFE [COMPLETED]
Ficțiune adolescențiBercerita tentang seorang gadis cantik yang ditemukan di sungai, lalu di adopsi oleh ketua mafia. Suatu hari dia berpindah tubuh ke tubuh kembarannya yang sudah lama ia rindukan. Saat menempati tubuh kembarannya, dia harus membongkar kejahatan Lia...