( 6 ) Ada acara apa?

341 122 32
                                    

Kini Alesha sudah kembali ke rumahnya, berhadapan dengan mamah tirinya di ruang tamu, sepertinya ia sedang di wawancarai.

Terlihat di depan Alesha sudah ada Sarah yang menatapnya dengan tajam, Rafa yang sangat acuh dan memilih bermain game, dan Rayyan yang menghela nafas panjang melihat adiknya di perlakukan seenaknya saja.

"Alesha, mamah tanya sekali lagi Angkasa siapa kamu?" tanyanya dengan tatapan tajam.

"Di-dia pacar aku mah," jawab Alesha.

"Mamah itu ga pernah ngajarin kamu pacaran ya Alesha dan mamah ga setuju kalo kamu sama dia," ujarnya dengan nada cukup tinggi.

"Aksa itu baik mah."

Sarah menghela nafas panjang, lalu menghembuskannya kasar, "kamu itu ga tau sifat asli dia, latar belakang dia kayak gimana," bentaknya lalu pergi meninggalkan Alesha yang matanya berkaca-kaca.

Alesha menatap sinis kepergian wanita itu, lalu ia beranjak pergi dan memilih untuk menyendiri di kamar.

"Sebenernya antara tante Anjani sama mamah ada apa sih? Kenapa pas mamah liat tante Anjani kaget? terus langsung pergi?" tanyanya sembari meminum susu kalengan yang ia ambil sebelum pergi ke kamarnya.

"Kenapa Rafa sama gue suruh jauhin Angkasa setelah mamah liat tante Anjani?" sambungnya lalu menghembuskan nafasnya kasar.

"Dah ah capek gue, kehidupan Alesha penuh drama," ucapnya sembari menarik selimutnya lalu memejamkan matanya.

***

Setelah menyiapkan makanan untuk keluarganya yang berada di rumah ia langsung bergegas mengambil tas nya lalu menaiki taksi online yang sebelumnya ia pesan, ia sudah makan dahulu sebelumnya.

Alesha sengaja menolak ajakan Angkasa untuk berangkat ke sekolah bersama karena ia takut di marahi oleh Sarah lagi.

Beberapa menit kemudian Alesha sudah sampai di sekolahnya.

Saat turun dari mobil ia bertemu dengan Lia, Rara dan Vina, Vina adalah teman satu geng dengan Lia, tapi ia jarang terlibat dalam masalah Lia dan Alesha.

Alesha mendorong bahu Lia, ia sudah lama menatap Alesha sinis.

Lia tersenyum miring, "Gimana? kemarin enak?" tanyanya dengan nada mengejek.

Alesha tersenyum tipis tapi dengan muka yang sedikit mengejek, "Makasih, karena lo gue bisa ketemu Bundanya Aksa, dan dia baik bangett sama gue," jawabnya memgejek, setelah mengatakan itu ia lalu pergi.

"Alesha sekarang makin hebat ya," lontar Vina dengan mata yang tertuju pada kepergian gadis itu.

Sementara Lia hanya berdecak kesal mendengar kenyataan tadi, lalu pergi dengan raut wajah tak menyenangkan.

Drrtt Drrtt

Ponsel Alesha bergetar, saat ini ia sedang berada di perpustakaan menjauhkan diri dari kericuhan yang ada dikelasnya, biasalah jika tidak ada guru siswa-siswi pasti akan ricuh.

Alesha menjeda membacanya sebentar, lalu ia mengangkat telfon itu.

[ Kamu dimana? tadi Aku ke kelas kamu tapi kamu nggak ada. ]

[ Aku di perpustakaan. ]

Titt.
Telfon dimatikan.

Tak lama kemudian pintu terbuka, nampaklah seorang pria tamvan yang sedang menuju ke arah Alesha.

Lalu ia duduk di depan Alesha, "Kenapa? Kok raut wajahnya beda banget?" tanya Angkasa yang melihat wajah Alesha berbeda dari biasanya.

Alesha menghembuskan nafasnya kasar, lalu memainkan pulpennya, "Mamah ga setuju kita pacaran, Ucapnya dengan memanyunkan bibirnya.

QUEEN'S LIFE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang