Typo bertebaran!!!
~ Take Me Home ~
- NCT Dream -
"Kita naik apa kesana? Kita kan sudah tidak mempunyai uang"
Tanya Jaemin, Jeno mendadak lesu, lalu Chenle mengangkat tangannya.
"Hyung, mau ku berikan pesawat pribadi ku? Agar kita menyusul mereka kesana"
Sedetik kemudian wajah lesu Jeno sudah tidak ada digantikan dengan senyuman yang merekah.
"Memang kau masih ada pesawat pribadi?"
Tanya Jisung, Chenle mengangguk.
"Walaupun aku tidak terjun langsung ke perusahaan tetapi aku mendapat pemasukan juga. Karena aku kerja dirumah"
"Baiklah, lalu bagaimana kita mendapatkan pesawat pribadi itu?"
"Aku bisa menelpon asisten mendiang ayahku untuk kesini dengan pesawat nya, bagaimana?"
Trio J berteriak senang, lalu dengan cepat memeluk Chenle.
"Ayo kita berangkat!!"
...
Chicago.
"Kita sudah sampai, sekarang harus bagaimana?"
Tanya Jisung, Chenle melihat handphone nya dan melihat sekeliling.
"Kita harus tahu letak Haechan Hyung dimana"
Jawab Chenle, Jeno menghela nafas. Kota ini sangatlah luas, bagaimana mereka bisa menemukan Haechan?
"Kita berdoa saja"
Celetuk Jaemin pelan, Jisung melirik Jaemin dan mendelik tidak suka.
"Jika hanya berdoa tanpa usaha itu juga tidak akan ada hasilnya Hyung"
"Bagaimana kita mau usaha jika tidak ada petunjuk? Menjadi orang gila yang tetap bertanya tentang Lee Haechan? Hei, Haechan bukan Chenle yang mudah ditemukan karena namanya familiar"
"Sudahlah jangan bertengkar"
Lerai Jeno, Chenle termenung sejenak melihat anak kecil membawa balon berbentuk matahari. Dia mengingat Haechan yang selalu ingin balon berbentuk matahari, karena katanya dia sangat mirip dengan matahari menyinari semua orang dengan kebahagiaan nya.
"Kau melihat apa?"
Tanya Jaemin, Chenle hanya melirik Jaemin sedikit dan kembali menatap anak itu.
"Aku merindukan Haechan Hyung karena balon itu"
Jawab Chenle, Jaemin melihat anak itu dan mendekati nya.
"Halo"
Anak itu kebingungan, lalu melambai tangannya ke arah Jaemin
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Me Home -NCT Dream- [END]
FanfictionSEQUEL DARI {MY YOUTH -NCT DREAM-} Jaemin yang mendapati telepon dari seseorang yang membuat tekad ia yang baru terkubur menjadi kuat kembali. "Aku akan membawa kalian pulang" - NJM "Terimakasih sudah mengingatkan ku" - LMK - "Aku percaya padamu Na"...