LL 04

777 55 4
                                    

Malam harinya Lian mendatangi bar Gemini tempat Nukuea bekerja dan menunggu sambil minum2 disana.

Nukuea melihat dan tersenyum pada Lian dan meneruskan pekerjaannya.

Lian dengan sabar menunggu Nukuea sampai selesai dan menutup bar itu.

"Phi sudah menemukan rumah untukmu, Nhu." ujar Lian yang sudah berada di mobil bersama Nukuea.

"Sebenarnya ini tidak perlu, Phi. Aku baik2 saja dengan rumah yang sekarang." ujar Nukuea.

"Tapi Phi ingin membuat kamu lebih baik, Nhu."

"Baiklah. Terserah Phi saja. Tapi ingat ini keinginan Phi. Nhu tidak mau dianggap benalu atau matrealistis."

"Selama Phi punya kau boleh matrealistis, Phi tidak keberatan." ujar Lian tersenyum.

Nukuea memicingkan matanya memdengar perkataan Lian.

"Baiklah kalau begitu aku ingin mobil dan uang tabungan sekitar ehmmmmm.. 1 juta baht, bagaimana?" ujar Nukuea menggoda Lian.
Lian pun tersenyum dan mengambil dompetnya.

"Ini salah satu blackcard punya Phi. Pinnya 100992 dan isinya sekitar 600 juta baht. Dan soal mobil kau mau mobil apa, akan siap besok didepan rumahmu." ujar Lian menatap mata Nukuea tajam.

Nukuea memegang kartu itu dan membelalakkan matanya.
Nukuea lalu mengembalikan kartu itu ke tangan Lian.

"Kau gila yah? Aku hanya bercanda." ujar Nukuea dan salah tingkah menghadap ke depan.

"Kukira kau serius." ujar Lian sambil tertawa ringan.

"Sekarang ayo lihat rumah barumu." ujar Lian dan menjalankan mobilnya.

Sampailah mereka disebuah apartemen mewah. Nukuea menahan tangan Lian didepan lobby.

"Phi, apa kau yakin disini?" ujar Nukuea bingung dan matanya memutar2 sekitar gedung dengan cat putih yang mendominasi.

"Ayolah. Kita ke atas." ujar Lian lagi.

"Selamat malam tuan Lian." ucap salah satu satpam disana. Dan Nukuea melihat kearah Lian.

Naiklah mereka ke lantai 11 dan memasuki sebuah kamar.

Nukuea terkagum2 melihat kamar itu yang sudah terisi dengan beberapa barang.
Nukuea tersenyum dan masuk kedalam kamar itu.

Dia menyentuh sofa lembut didepannya.
Wajahnya berseri dan senyuman tak lepas dari bibirnya.
Lian yang melihatbitu ikut merasa senang.

Nukuea melihat sekeliling kamar apartemen itu.

Ada sofa diruang tamu, ada dapur lengkap dengan sebuah kompor listrik, dan dua buah kamar tidur.

Lian membawa Nukuea melihat kamar pertama dengan ranjang yang besar dan empuk, disampingnya ada lemari 2 pintu yang besar dan ada kamar mandi juga.

Setelah itu Lian memperlihatkan kamar kedua. Dengan isi yang sama.

"Ini kamarmu Nhu." ujar Lian.

Nukuea pun tersenyum lebar. Dia menyentuh tempat tidur itu dan mendudukinya dan bergerak2 disana.

Lian tersenyum melihat itu.

"Tapi kenapa ada 2 kamar Phi. Yang Satu kamar juga cukup untukku. Bukankah ini terlalu besar?" ujar Nukuea

"Tentu tidak, harus 2 kamar, apa kau ingin aku tidur denganmu?" ujar Lian tersenyum.

Nukuea berdiri dari duduknya.

"Apa?? Phi juga tinggal disini?" tanya Nukuea sedikit berteriak.

Lian hanya menaikkan alisnya.

"Kita akan tinggal bersama??"

"Hmm." Lian menggangguk.

"Apa kau gila? Kenapa kita harus tinggal bersama? Kau bilang kau cari rumah untukku, mengapa jadi berdua?"

"Ini kedua kalinya kau bilang aku gila." Lianpun tertawa.

"Memang aku mencari rumah untukmu... Dan ini rumahmu sekarang,, di rumahku. Bagaimana aku akan mengurusmu jika kita tinggal terpisah? Ha?"

Nukuea menarik nafas panjang. Dan tidak bisa berkata apa2 dengan kelakuan Lian.

"Kau memang benar2 gila, Phi." ujar Nukuea keluar dari kamar dan duduk disofa depan.

Nukuea tidak tahu bagaimana menolak ini semua karena Nukuea yakin kalau Phi Lian akan terus memaksanya.



Bersambung



529

Love is Love (ZeeNunew) 005Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang