Hari itu Nukuea membereskan semua barang2nya dan memasukkannya kedalam koper.
Sebenarnya Nukuea enggan pindah dan tinggal dengan Lian.Tak lama pintu rumah Nukuea terbuka tiba2 dan berdiri disana Lian dengan bibir tersenyum.
Nukuea kaget dengan tiba2nya pintu terbuka."Phi, mengetuk pintu tidak akan membuatmu cacat." ujar Nukuea.
"Memang tapi tidak mengunci pintu seperti ini bisa membuatmu cacat." ujar Lian.
"Selama ini aku baik2 saja Phi."
"Ya selama ini, bagaimana jika suatu hari itu hari yang sial untukmu dan ada orang jahat yang masuk dan menyakitimu?"
Nukuea kembali menutup mata sekejap dan menghela nafas panjang.
Ada saja khayalan dia, pikir Nukuea.Akhirnya pergilah mereka keapartemen Lian.
Nukuea membawa 1 koper dan koper yang lain dibawa oleh Lian.Sesampainya di kamar Nukuea, Nukuea membuka kopernya untuk menaruhnya dilemari, Lian hanya berdiri dipintu kamar Nukuea.
Ketika Nukuea membuka lemari itu, lemari itu sudah penuh dengan pakaian2.
Nukuea kaget dan bingung."Phi, pakaian siapa ini? Mengapa ada dikamarku? Jangan bilang kalau ini pakaian2mu dan kau akan tinggal sekamar denganku?"
Nukuea sudah bosan dengan kerandoman Lian.
"Tentu saja tidak. Ini kamarmu, tentu saja itu pakaian2mu."
Nukuea kembali membelalakkan matanya.
"Ukuran pakaianmu 2 ukuran dibawahku kan?"
Lian tersenyum.
Nukuea sudah tidak tahu lagi akan bereaksi seperti apa. Dia hanya bisa menerima semuanya.
"Terima kasih Phi."
Hanya itu yang bisa dia katakan.
Lian tersenyum bahagia karena Nukuea akhirnya tidak protes dengan apa yang dia beri.
Nukuea pun ikut tersenyum melihat Lian begitu senangnya.
.
.
.
Hari2 mereka lalui, seminggu sudah Nukuea tinggal di apartemen itu.Sebagai tanda terima kasih Nukuea selalu memasak setiap pagi dan malam sebelum dia pergi bekerja dan Lian akan selalu menunggunya dan pulang bersama.
Malam itu Lian mendapatkan rapat dadakan yang mengharuskan dia pulang lebih malam. Lalu Lian pun menelp Nukuea dan memberitahunya kalau dia tidak bisa menjemput Nukuea dari Gemini dan menyuruh Nukuea untuk pulang terlebih dahulu.
Nukuea tidak masalah dengan hal itu. Karena dia memang biasa pulang sendiri setiap malam.
"Kenapa Kuea, pacar kayamu tidak dapat menjemput?" ujar salah satu pelanggan disana.
Nukuea hanya tersenyum dan tidak menjawab pertanyaan dia.
Nukuea meneruskan pekerjaannya dan akhirnya sampailah waktunya untuk pulang.Ketika Nukuea berjalan keluar dari Gemini tiba2 ada tangan yang menariknya dan membekap mulutnya.
Nukuea sangat ketakutan dan tidak bisa melawan sekuat apapun tenaga yang dia keluarkan.
Kedua orang itu membawa Nukuea kepinggir bar dan melepaskan bekapan mulutnya namun Nukuea dibuat berlutut dan tangannya dipegang kebelakang punggungnya oleh salah satu dari mereka.
Nukuea mengeluarkan airmata dari matanya.
Setelah Nukuea melihat kearah orang yang didepannya ternyata dia adalah seorang pelangan yang tadi bertanya padanya."Apa maumu? Lepaskan aku!!"
Nukuea masih terus berontak.
Namun tiba2 orang itu menamparnya."Dasar pria matre. Sudah lama kau kuincar dan kudekati namun jangankan kau mau denganku, menjawab pertanyaanku pun kau tidak pernah. Kupikir kau tidak menyukai sesama pria tapi ternyata kau hanya pria matre yang melihat harta."
"Kau itu sudah beruntung disukai oleh temanku ini. Dasar bodoh. Kerjai saja, teman." ujar pria yang memegang tangan Nukuea.
"Tidak, tidak jangan."
Nukuea sangat ketakutan, kilasan2 kejadian di hotel dengan Lian terbesit kembali, betapa sakitnya dia, betapa malunya, kembali teringat.
Nukuea ditarik berdiri dan orang yang berada didepannya mendekatinya dan berusaha mencium bibirnya.
Dunia serasa gelap dimata Nukuea. Tidak ada yang bisa dia lakukan, tenaganya tidak kuat melawan orang2 itu. Nukuea hanya bisa menunggu rasa sakit yang akan menimpanya, rasa malu yang akan menghantuinya kembali.
Namun tiba2 tubuh Nukuea rubuh dan terduduk.
.
.
.
Tanpa Lian sangka ternyata rapat yang akan diadakan malam itu dibatalkan karena kliennya tiba2 ada keperluan mendadak yang lainnya.Lian pun lega akhirnya dia bisa pulang dan menjemput pria idamannya.
Sesampainya Lian di Gemini. Dia melihat kalau Gemini sudah tutup. Lian pun turun mendekati pintu masuk Gemini kalau2 Nukuea masih ada didalam.
Namun tiba2 Lian mendengar suara jeritan dari samping bar dan Lian pun menghampiri sumber suara itu.Dan betapa terkejutnya Lian melihat Nukuea sedang disekap dan dilecehkan oleh 2 orang yang dia tidak kenal.
"Berhenti." teriak Lian.
Kedua orang itu terkejut. Lian berlari menghampiri mereka namun mereka berdua langsung lari kearah berlawanan dengan Lian.
Lian ingin mengejar orang itu namun Lian teralihkan oleh suara Nukuea yang menangis keras.
"Nhu, Nukuea."
Lian berjongkok namun Nukuea terus berontak.
"Jangan, jangan, tolong jangan lagi. Sakit."
Lian terkejut dengan kata2 Nukuea.
Lian pun merasa sangat sedih dan bersalah pada Nukuea."Nhu, Nhu. Sudah tidak apa2. Ini Phi Lian. Nhu, Nhu."
Dan Nukuea pun melihat kearah pria didepannya dan menyadari kalau yang didepannya adalah Lian.
Nukuea menangis keras lagi dan memeluk erat Lian."Sudah Nhu, kau sudah aman ada Phi disini."
Lianpun memeluk erat Nukuea.
Lian melihat kiri kanan dan diapun berdiri dan mengendong Nukuea bridal style.Nukuea terus menangis didada Lian.
Lalu Lian memasukkan Nukuea kedalam mobilnya dan segera berlari masuk kepintu bagian supir.
Setelah didalam Lian kembali menarik Nukuea ke kedalam pelukannya.
"Sudah aman, Nhu. Kau sudah aman."
Lianpun melonggarkan pelukannya dan menghapus airmata Nukuea dengan tangannya.
Nukuea terlihat sangat mengenaskan.
Matanya yang bengkak, hidungnya yang merah dan wajahnya yang tampak sangat ketakutan.Lian memeluk Nukuea dan mengusap2 punggung Nukuea.
Lian pun ikut meneteskan airmata.Bersambung
833
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Love (ZeeNunew) 005
FanfictionHanya karena kesalahan satu malam merubah hidup Lian Panich dan Nukuea Chawarin. Hanya menulis apa yang ada di kepala saja. Jalan cerita dan panjangnya cerita tergantung isi kepala. Intinya adalah bukan penulis profesional hanya menyalurkan imajinas...