3. Possessive Brother's

2K 120 0
                                    

Beberapa waktu lalu Via terbangun dengan keadaan linglung. Hal itu membuat para Abangnya khawatir. Namun Via berusaha menjelaskan bahwa ia tidak apa-apa. Meski tetap saja mereka memanggil dokter untuk memeriksa keadaannya.

Possessive Brother's. Adalah sebuah karya Webtoon yang Via ciptakan sendiri. Alurnya belum selesai karena ia malas memikirkannya. Dua tahun lamanya ia hiatus di dunia kepenulisan, jadi wajar saja ia merasa lupa-lupa ingat dengan cerita ini.

Alasan Via menciptakan cerita Possessive Brother's adalah karena Via ingin merasakan bagaimana mempunyai keluarga yang menyayanginya. Via hanyalah seorang gadis malang yang terlahir dari keluarga yang berantakan.

Ayah-Ibunya selalu bertengkar sejak ia duduk di bangku kelas 2 SD. Baru ketika ia lulus dari Sekolah Dasar tersebut, orang tuanya bercerai. Sebagai seorang anak tunggal, tentu Via harus memilih ingin tinggal bersama siapa. Yang pada akhirnya, Via merelakan dirinya untuk tinggal bersama sang Ayah.

Awalnya baik-baik saja. Namun satu bulan kemudian, seorang wanita seumuran dengan ibunya datang mengaku sebagai ibu sambungnya. Dan seperti seorang Ibu tiri pada umumnya, ia juga merasakan bagaimana kekejaman dari ibu tiri. Ayahnya sama sekali tidak peduli, dan hal inilah penyebab Via menyesal telah memilih tinggal bersama sang Ayah.

Serial Webtoon ini belum berlanjut akan bagaimana ending nya. Tentunya Via berharap hanya kebahagiaan lah yang tentu akan menjadi akhir dari hidup tokoh yang di ciptakannya.

Apakah Via boleh menyebutnya sebagai suatu keberuntungan karena telah terdampar di cerita yang selalu ia impikan sedari dulu? Atau harus merasa menyesal karena telah menciptakan para tokoh yang terlalu posesif? Seperti saat ini.

"Cia? Bagaimana jika kamu bersekolah di rumah saja?" Tanya Jhadra. King Jhadra Abrams, ia adalah Abang pertama Ceisya.

"Ya, aku setuju," timpal seseorang lagi. Dia Edna Michael Abrams, Abang kedua Ceisya.

"Tentu saja. Agar kejadian seperti ini tidak akan terulangi lagi," sahut Sky Emmiliano Abrams,
Abang ketiga Ceisya.

Via mengerutkan keningnya. Mengingat kembali alur yang dulu ia buat, Ceisya masuk rumah sakit karena salah satu siswi di sekolahnya. Ceisya yang saat itu berjalan tergesa tidak sengaja menabrak bahu siswi tersebut dan terjadilah penghakiman siswi tersebut terhadap Ceisya sampai gadis malang itu terdorong keras hingga kepalanya terbentur beton kasar.

Entah bagaimana keadaan siswi tersebut saat ini. Para Abang Ceisya adalah orang yang tidak akan segan mencelakai jikalau mereka telah mengusik kesayangan keluarga Abrams. Membayangkannya saja membuat Via bergidik ngeri.

Via menggeleng, "Cia pengen sekolah Abang," gadis itu merengek sembari memegang lengan Jhadra. Berharap sang Abang sulung menarik kembali saran yang tadi dia ucapkan.

"Tapi Dek, ini semua juga demi kebaikan kamu," Air angkat suara. Air Niquel Abrams, dia adalah Abang keempat Ceisya.

"Ngga mau, ih. Cia gak suka kesepian. Cia pengen punya temen yang banyak. Cia pengen sekolah pokoknya," baiklah, saatnya mode merajuk. Enak saja Via harus sekolah dirumah, ia tidak mau. Tidak tau saja jiwa nakal seorang Via-lah yang saat ini berada di tubuh Ceisya. Padahal Via sudah sangat rindu membuat ulah di sekolah.

"Jangan keras kepala Cia," ucap Edna dingin. Via merinding mendengarnya. Edna adalah beruang kutub sesungguhnya, ia dingin dan tidak tersentuh. Bahkan terkadang kepada keluarganya saja ia bersikap dingin, tapi tidak dengan Cia. Tapi tetap saja, pun jika Cia keras kepala, ia akan kena damprat juga dengan sikap dingin Edna.

"Hiks, tapi Cia pengen sekolah, ngga mau dirumah," ucap Via lirih disertai tangisan yang membuat para Abangnya tidak tega. Tapi saran dari Jhadra juga demi kebaikan Ceisya juga.

"Cup, cup, cup, sudah ya, jangan menangis," Sky menenangkan sambil mengusap kepala Via lembut. Ia tidak suka melihat adik kesayangan nya ini menangis.

"Pengen sekolah dulu tapinya," cicit Via menatap Sky dengan puppy eyes miliknya. Membuat Sky mau tak mau mengangguk menyetujui.

"Iya, iya. Cia akan tetap sekolah," jawab Sky lembut.

"Aku tetap tidak setuju. Biar Cia sekolah dirumah saja," protes Air tidak terima. Meski ia sudah membalaskan perbuatan siswi itu kepada adiknya, tetap saja sebagai seorang Abang ia khawatir jika kejadian seperti ini terulang kembali.

Via menangis mendengar bantahan Air. Hingga ia merasa kepalanya berdenyut nyeri.

"Sshhh, sakit, hiks."

Semua Abang Cia langsung panik, "panggilkan dokter!" Seru Edna.

"Cia, hey, tenang sayang," ucap Jhadra sembari memberikan pijatan lembut di kepala Via, berharap sakit itu sedikit berkurang.

"Sakit Abang, hiks."

Dokter pun datang dan segera memeriksa Via.

"Apa yang terjadi?" Tanya Sky.

Dokter itu sedikit menghela nafas, "jangan membuat Nona merasa tertekan atau kepikiran. Hal itu akan membuat kepalanya sakit. Apalagi Nona baru saja sadar."

Mereka langsung menatap Via sendu. "Kalau begitu, saya permisi. Panggil kami jika terjadi sesuatu kembali," pamit sang dokter yang diikuti oleh dua perawat.

Air mendekat, mencium lembut kening Via, "maaf, ya."

Via menatap sayu lalu mengangguk. "Tapi sekolah, ya?"

Masih dengan keinginan yang sama. Yang mau tak mau membuat mereka semua mengangguk.

"Baiklah," jawaban itu membuat Via tersenyum tipis. Dalam hati bersorak senang, gue kangen ngerjain guru BK.

Brakk!

"Dasar anak-anak nakal! Kalian akan ku hukum karena tidak memberitahu putri kesayangan ku ini ternyata masuk rumah sakit!"

Seorang pria paruh baya tiba-tiba membuka pintu dengan keras. Membuat Via yang berada di ambang kesadarannya tersentak kaget.

"Papa! Kau mengejutkan adikku yang akan tertidur," ucap Edna tidak suka. Biar saja dianggap tidak sopan. Toh dia juga sudah terbiasa berujar dengan nada seperti ini sekalipun dengan Papa-nya.

Via yang memang tidak kuat menahan kantuk, akhirnya tetap tertidur juga. Tadi dokter memang menyuntikkan obat tidur agar Cia tidak merasakan sakit lama-lama.

"Putriku," Algarick Abrams, ia tidak menanggapi protes Edna, langsung saja berjalan mendekati putrinya yang kini tengah tertidur. "Cepat sembuh, My little Queen," ucap Algar lalu mengecup kening Via sayang.

***

TRANSMIGRASI; Possessive BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang