Perlahan angin berhembus meniupkan hawa dingin yang menusuk, tak heran memang semua kerajaan di daratan ini telah memasuki periode puncak musim dingin.
Namun entah bagaimana semua ini terasa amat berbeda dari hari-hari biasanya bahkan untuk seluruh penduduk Aspentys yang selalu diselimuti salju sepanjang tahun.
Sedikit aneh rasanya di hari ini bagaikan musim dingin yang telah ratusan tahun menghilang kemudian kembali lagi di saat semua orang telah merasakan hangatnya musim panas.
Seluruh penduduk kerajaan Aspentys (Negeri Es) telah dipukul masuk oleh dinginnya udara dan dipaksa menyerah dengan guguran salju yang turun perlahan, bermandikan cahaya yang menembus kaca jendela rumah-rumah kayu itu menciptakan sensasi keindahan di tengah dinginnya udara dan lingkungan cakrawala yang mulai menggelapkan diri.
Aspentys merupakan satu diantara enam kerajaan yang ada, kerajaan ini terkenal karena senantiasa terhampar tumpukan salju sepanjang tahun dengan didominasi warna putih dihiasi tumbuhan liar menjalar yang membeku dan berbunyi jika digerakkan bagai pernak-pernik kerang yang dipasang pada pintu, diiringi danau yang membeku dan bunga Pansy mekar dan berwarna-warni yang menghiasi alam.
Bersamaan dengan pepohonan yang dedaunannya ditutupi salju atau bahkan gugur tanpa daun, maka dari itu pohon merupakan representasi bagi orang-orang yang tinggal di Aspentys bahwa tidak semua pohon dapat mempertahankan daunnya hanya mereka yang kuat dan bertekad yang dapat terus tumbuh sedangkan yang gugur akan mengakhiri perjalanannya dan berakhir menjadi kayu bakar.
Bagi orang-orang yang bukan merupakan penduduk Aspentys hari-hari yang mereka habiskan saat mengunjungi kerajaan ini baik untuk urusan diplomatik, perdagangan atau hanya ingin berkunjung merupakan hari yang indah sekaligus menguji ketahanan tubuh mereka dengan udara yang menusuk, tapi bagi para penduduk Aspentys sendiri ini adalah rumah mereka ada kehangatan yang tak dapat dirasakan orang luar, ada banyak sekali keindahan dan sejarah yang tak dapat diabaikan, ada perjanjian juga persahabatan, ada keberanian dan canda tawa, bahkan ada pedang dan panah serta boneka salju yang indah dapat saling berdampingan.
Negeri yang diselubungi keajaiban ini dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana dan ratu yang amat tegas memimpin tanpa adanya masalah, kerajaan Aspentys ini dikelilingi beberapa kerajaan besar lainnya yang memiliki hubungan erat selama ratusan tahun, bersatu membentuk daratan yang saling menjaga dan membantu.
Di sisi Selatan Aspentys berbatasan langsung dengan kerajaan Agni (Negeri Api) yang dikenal sebagai kerajaan paling disiplin dan tempat tumbuhnya bunga geranium merah yang mampu memikat siapa saja dengan keindahan dan aromanya yang semerbak mewangi juga masyhur menjadi bunga kesukaan sang ratu kerajaan Agni yang karismatik, bahkan demi sang ratu yang bernama Idalia raja Nawasena dengan tekun menjaga kerajaannya yang dihiasi bunga-bunga geranium yang mekar supaya sang permaisuri senantiasa tersenyum.
Di sisi barat Aspentys akan ditemui gunung-gunung yang tinggi menjulang berbaris menutupi seluruh batas kerajaannya, tak semua orang dapat masuk dengan mudahnya karena itu gunung-gunung tersebut menjadi pasak yang kokoh bagi kerajaan Terra (Negeri Bumi/Tanah) diberi nama kerajaan tanah bukan karena penduduknya yang tinggal di dalam tanah namun karena mereka dikenal terampil menciptakan banyak sekali barang indah dari tanah mereka.
Jika Aspentys dikenal dengan pembuatan pedang dan busur yang kuat dan berkualitas maka kerajaan Terra lebih dikenal dengan pertahanannya, dengan medan yang memadai kerajaan ini sangat menguntungkan mereka di kala perang.
.
Hai, terimakasih banyak untuk yang sudah mampir dan salam kenal semua, stay tune untuk next chapter Yaa
Jangan lupa untuk vote cerita nya, dan mohon kritik dan sarannya ya teman-teman supaya bisa lebih baik lagi kedepannya
. . . Terimakasih banyak
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow God : Avaland dan Yang Terpilih
Fantasy"Ada pemberontakan di istana, Raja akan digulingkan! Ia di khianati, kita di khianati" Ucap pria tanpa mantel itu memulai nya, mata-nya tajam bekas luka di pipi kiri nya tertarik mengencang ia sedang berusaha menahan amarah sementara yang di dalam...