End

338 21 6
                                    

"Raja seneng banget bunda mau jalan-jalan sama ayah!" bocah itu berseru.

Sejak tadi Raja semangat sekali bahkan dari jauh-jauh hari bocah itu semangat sekali karena weekend ini dia akan jalan-jalan dengan ayahnya.

"Bunda kenapa gak ikut jalan-jalan juga sama kita?" tanya Raja kepada sang bunda.

"Biasanya kita kan jalan-jalan bertiga, Raja kangen" ujar Raja lagi.

Larasinta tersenyum menatap putra semata wayangnya itu. Membawa sang putra kedalam dekapannya Larasinta berucap dalam hati, "Bunda juga kangen".

"Lain kali aja kita jalan-jalan bertiganya ya sayang, kan masih banyak waktu".

Larasinta berbohong, dia mengatakan itu hanya untuk menghibur putranya, Larasinta sendiri tidak yakin kalau mereka bisa seperti dulu.

"Raja baik-baik ya, jangan buat ayah capek".

"Siap bunda!".

Kejadian satu minggu yang lalu, yang amat Larasinta sesali, andai satu minggu yang lalu itu Larasinta ikut pergi tidak peduli seterluka apa dirinya pasti semua ini tidak akan terjadi. Raja tidak akan terbaring di rumahsakit karena keracunan makanan.

Satu minggu yang lalu, saat supir Sehun mengantarkan Raja ke rumahnya selepas Sehun mengajak Raja jalan-jalan besok paginya Raja langsung muntah-muntah, badannya mendadak panas dan wajah bocah itu pucat sekali, Raja mengeluh sakit dibagian perutnya dan ketika di periksa oleh dokter, dokter mengatakan bahwa Raja keracunan makanan. Raja memakan makanan yang sudah kadaluarsa.

"Maafin bunda sayang, ini semua gara-gara bunda, kalau aja bunda ikut pasti kamu gak akan diracuni sama mereka" ucap Larasinta lemah.

Sudah satu minggu dirawat namun keadaan Raja masih tetap mengkhawatirkan, Raja masih sering mengeluh sakit.

"Harusnya bunda gak egois, kalau aja waktu itu bunda ikut pasti Raja gak akan sakit kaya gini" lirihnya.

Raja itu anak yang kuat, dia jarang sakit, juga Sinta selalu menjaga pola makannya, Sinta tidak pernah memberi makanan sembarangan untuk putranya itu.

Sinta marah saat tahu sakitnya Raja karena keracunan makanan, dia yakin kalau yang memberi makanan kadaluarsa kepada putrnya itu adalah Sarah, istri mendiang Dimas yang tidak lain adalah kakak Sehun.

Sarah adalah kakak ipar Sehun dan saat ini mereka sedang menjalin hubungan, itulah sebabnya kenapa Sinta ikut pergi jalan-jalan bersama suami dan putranya, karena Sehun mengajak Sarah serta anaknya.

Larasinta baru tahu hubungan kedua satu bulan yang lalu saat dia tak sengaja membaca roomchat mereka berdua.

Satu minggu Raja di rawat namun Sehun sama sekali belum pernah menjenguk, yang menjenguk hanya orangtua Sinta dan juga ayah mertuanya. Karena ibu mertua merestui hubungan Sarah dan Sehun jadi ibu Sehun tidak menjenguk Raja.

Apalagi Sehun dan Larasinta sempat bertengkar, Sehun tidak terima karena Larasinta menyalahkan Sarah atas sakitnya Raja, Sehun marah karena Sinta menuduh Laras tanpa bukti dan malah menyalahkan Sinta dan menyebut Sinta tidak becus merawat Raja, padahal saat dirawat oleh Sinta Raja jarang sekali sakit lalu saat diajak jalan-jalan oleh Sehun dan Sarah besok paginya Raja langsung muntah-muntah dan sakit sampai sekarang.

Puluhan pesan yang Sinta kirim kepada suaminya itu tak satupun dibalasnya, Sehun lebih memilih menemani keponakannya yang tak lain adalah anak dari Sarah daripada menemani Raja yang merupakan darah dagingnya sendiri.

"Bundaaaaa sakit" ucap Raja lirih.

"Mana yang sakit hmm? Bilang sama bunda sayang? Mana yang sakit".

"Perut Raja bunda, perut Raja sakit, sakit banget bunda".

HUNRENE COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang