Kesempatan Kedua (1/2)

509 33 20
                                    

Helaan napas kesekian yang pemuda itu dengar dari si gadis, tidak terhitung berapa kali gadis itu menghela napasnya, seperti ada beban berat yang akan dia pikul.

"Kenapa?" akhirnya pemuda itu beranikan diri untuk bertanya kepada sang empun, sontak si gadis menoleh, menatap, kemudian tersenyum seraya menggelengkan kepalanya.

"Aku, kenapa? Gak pa-pa" jawab gadis itu berbohong.

"Jangan bohong, Nabila" .

"Aku beneran gak pa-pa, Sean".

Yap, mereka berdua adalah sepasang kekasih, Nabila dan Sean mereka sudah cukup lama menjalin hubungan, terhitung sejak saat mereka masih duduk di bangku kelas 12 dan kini mereka sudah sama-sama lulus dari salahsatu universitas yang ada di Bandung.

"Pesawatnya masih lama, ya?" Nabila bertanya mengalihkan topik.

"30 menit lagi" jawab Sean seraya mengusap punggung kekasihnya.

Saat ini mereka sedang berada di Bandara, tepatnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Nabila mengantar Sean yang akan melanjutkan studi S2 di Amerika.

Mereka hanya berdua, orangtuan Sean tidak bisa ikut mengantar karena ada kesibukan begitu juga dengan teman-temannya, hanya Nabila yang punya waktu senggang karena hanya Nabila yang belum mulai masuk kerja, Nabila mulai bekerja hari senin depan, tapi walau begitu teman-temannya mengirim pesan kepada Sean agar selamat sampai tujuan dan segera kembali.

"Tunggu aku ya, Bil" ujar Sean, "Tunggu aku pulang" ulangnya.

Nabila menatap manik pemuda itu, begitu teduh menyiratkan harapan yang begitu besar, kedua tangan Nabila terangkat untuk menyetuh pahatan indah pria-nya "Pasti, aku pasti bakal nunggu kamu, selama apapun itu, aku bakal nunggu kamu" ucap Nabila penuh keyakinan, "Aku bakal selalu nunggu kami, Sean" Nabila mengulang perkataannya.

Pemuda itu tersenyum lalu mencuri satu kecupan di bibir cherry gadisnya itu, "Aku janji bakal lamar kamu ketika sukses nanti, jadi, tunggu aku. Bil".

Sean sudah berjanji, Nabila berharap Sean tidak mengingkari janjinya, tidak membuat penantian Nabila sia-sia.

Janji Sean lima tahun yang lalu, masih setia Nabila pegang, selama lima tahun itu pula Nabila setia menunggu Sehun walau Nabila sudah tidak pernah mendapatkan kabar dari Sean sejak tiga tahun yang lalu tetapi hal itu tidak membuat Nabila goyah, Nabila percaya Sean akan kembali karena laki-laki itu sudah berjanji.

Kini Nabila bukan lagi gadis berusia awal dua puluh tahunan, usia Nabila bulan depan sudah akan menginjak usia 28 tahun, sedikit melenceng dari niat awal memang karena dulu Nabila pernah bermimpi akan menikah di usia 25 tapi tidak masalah, usia berapapun yang penting Nabila menikahnya dengan Sean.

Nabila berpikir usianya masih muda karena memang begitu kenyataanya dan dia merasa baik-baik saja dengan itu meskipun belum menikah tapi tidak dengan kedua orangtuanya, Nabila sudah sering didesak oleh Siwon untuk segera menikah, banyak laki-laki yang datang kepada Siwon mereka meminta Nabila atau istilahnya melamar gadis itu untuk dijadikan istri tapi semua ditolak oleh Nabila dengan alasan gadis itu menunggu masih menunggu Sean.

Teman-teman Nabila semuanya sudah menilah dan ada beberapa yang sudah memilik anak seperti Cakra dan Wanda, dua tahun pernikahan mereka sudah dikaruniai dua anak, hanya Nabila yang belum menikah, Nabila masih sibuk menunggu Sean dan menolak setiap laki-laki yang datang melamarnya.

Seperti sekarang contohnya, laki-laki yang baru saja datang ke rumah Siwon untuk melamar Nabila lagi-lagi ditolak, membuat Siwon membuang napasnya kasar, Siwon kini sedang di usapi oleh sang istri yaitu Taeyeon.

Siwon menatap putri semata wayangnya lelah, tapi tidak bisa berbuat apa-apa karena Siwon juga tidak bisa memaksa.

"Lain kali kalau ada yang kaya gitu lagi papa gak usah panggil Nabila, langsung tolak aja" kata Nabila kepada papanya.

HUNRENE COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang