Happy Reading (つ≧▽≦)つ.
.
.
.Ranaya Dyasandra. Gadis bertubuh sedikit tambun, dengan hijab yang menutupi rambutnya, kulitnya yang berwarna tan, dan dengan lesung pipi yang menambah kesan lucu darinya.
Saat ini dirinya sedang bersiap siap untuk berangkat ke sekolah nya, dengan memoleskan sedikit lipbalm agar sedikit berwarna.
Setelah memastikan semua siap, ia keluar dari kamarnya dan menuju dapur untuk menemui keluarganya. Terlihat pria paruh baya dan seorang anak lekaki sekitar berusia 13 tahun sedang mengobrol dimeja makan. Dengan wanita paruh baya yang menyiapkan makanan untuk mereka.
"Pagi," sapa Rana dengan senyuman lebarnya, hari ini mood nya sedang baik.
"Pagi Na, sini makan," ajak Risa, ibu Rana.
Rana duduk disamping sang adik, Arga yang sedang membaca buku pelajarannya, "Heh tumben amat lo."
"Apasih! ganggu aja lu, mah liat tuh kaka nya," Arga ini memang tukang ngadu, dan banyak bicara.
"Udah udah, buruan makan terus berangkat," lerai Bara, ayah Rana.
Setelah perdebatan kecil tadi, akhirnya Rana berangkat dengan sang ayah dan adiknya yang menggunakan sepeda karena jarak dari rumah ke sekolahnya lumayan dekat.
.
Saat ini Rana sudah berada dikelasnya, hari masih pagi jadi hanya dirinya dan salah satu temannya yang datang, lelaki.
Menurut Rana, temannya yang satu itu agak menyeramkan, dari cara menatapnya, tingkah lakunya, dan masih banyak yang aneh menurutnya.
Baru saja dibicarakan, terlihat lelaki itu menuju kearahnya, Garsa namanya.
"Hai."
"Hah?" saat ini Rana benar benar gugup ditatap seperti itu oleh Garsa, jadi dirinya mampu dibuat menegang sesaat.
"Eh, maap maap gue ga fokus, kenapa?"
"Ga apa apa sih, gue cuma mau nyapa hehee, btw kok belom pada dateng ya?" entah pertanyaan itu ditujukan untuk dirinya atau bukan, memang Garsa ini aneh sekali!
"Ya ga tau."
Garsa memilih duduk disamping Rana, bangku Raga.
"Eh iya, lo nanti jadi kerkom dirumah gue kan?" tanya Garsa membuka percakapan setelah beberapa menit berdiam.
"Ah? Ohh, gatau deh gue kalo yang cewe ada yang ikut gue ikut ikut aja, emang rumah lo dimana? jauh ga?" tanya Rana beruntun berusaha menahan kegugupannya, dirinya juga bingung mengapa teman temannya telat sekali? atau waktu yang berjalan begitu lama?
"Nanti kalo mau bareng gue aja, yang lain katanya mau pada nebeng satu sama lain juga, baru nanti pulangnya lo bebas naik apa aja, gojek?" sumpah! baru kali ini Rana mendengar Garsa berbicara sebanyak ini, aneh.
"Emang iya? kok mereka ga bilang gue ya?" pertanyaan itu meluncur dari bibir Rana dengan suaranya yang sangat lirih, namun mampu terdengar oleh Garsa.
"Entah."
Baru selesai percakapan mereka, terlihat dua orang yang masuk ke dalam kelasnya, dan tak berapa lama kemudian satu persatu murid berdatangan.
Rana menghampiri salah satu perempuan yang sedang membaca novelnya, "Ser, lo nanti kerumah Garsa naik apa?"
Sera, teman kelompoknya menoleh dan menutup novel yang tadi dibacanya, "Gue bareng Geral, kenapa?"
Rana yang mendengar itu langsung lemas, bagaimana ini? Ia mau mau saja sebenarnya denagn Garsa, hanya saja tingkah Garsa itu yang membuat dirinya bimbang, ah biar sajalah!
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story
Short StorySeperti yang dijudul 'Short Story' yang berarti cerita pendek. Ini hanya mengisi waktu luang + kalo gabut hehehe. Mohon maaf bila ada kesalahan kata, nama, ataupun tempat, karena saya baru pemula, ini yang pertama saya publish. Happy reading! (つ≧▽≦)つ