Nerd

2.8K 96 0
                                    

Holaa!
maap ges, aku lagi ga ada ide banget belakangan ini..
jadi maaf yaa kalo gaje (˘・_・˘)
Happy reading (๑˙❥˙๑)

...

Bruk!

Elena terkejut, tak sengaja dirinya mendengar seseorang yang terjembab dengan bunyinya yang terdengar nyaring.

Mempercepat langkahnya ingin melihat ada kejadian apa didepannya, Elena kembali terkejut kala melihat seorang lelaki yang sedang menunduk dalam dengan keadaan yang bisa dibilang sangat mengenaskan.

Rambutnya yang kotor akibat disiram air cuci piring, tangannya yang tergores, pipinya yang lebam, dan juga sudut bibirnya yang pecah.

Elena menunggu mereka semua pergi, dirinya tak mempunyai kekuasaan disekolah nya, dirinya hanya anak yatim piatu yang bisa bersekolah disini karena bantuan paman dan bibi nya.

Setelah mereka pergi, Elena segera menghampiri pemuda itu, sungguh memprihatinkan.

"Yuk bangun, ke UKS," ajak Elena dengan mengulurkan tangannya yang membuat lelaki itu mendongak.

Menerima uluran Elena dan menuju UKS dengan Elena yang memapah lelaki itu.

Saat sampai, Elena mengambil p3k dan mengobati dengan pelan, "Shh."

"Maaf maaf," ucap Elena dengan meringis juga, dirinya bisa merasakan bagaimana sakitnya.

"Kamu kenapa ga ngelawan? aku liat-liat kamu juga ga terlalu kecil kok badannya, mereka itu jahat, lawan aja lain kali," ucap Elena dengan emosi yang sudah diubun-ubun.

Lelaki itu hanya menggeleng pelan, "Aku ga berani."

"Huh, aku juga sih, yaudah kamu temenan sama aku aja mulai sekarang! kamu kelas berapa? aku kelas 12 Ipa 1."

"12 Ipa 3."

Elena mengangguk dan mengeluarkan sebungkus roti dan sebotol air, memberikannya pada lelaki dihadapannya.

"Nih dimakan, biar kuat! ohya nama kamu siapa? aku Elena."

"Arvan."

"Yaudah, aku ke kelas ya! nanti istirahat kamu ke kelas aku aja, dadahh."

Arvan hanya mengangguk, dirinya memegang dadanya yang berdetak cepat, sungguh ada apa dengan perasaannya ini?

Mengeluarkan ponsel berlogo apel digigit, mencari kontak yang ingin dirinya hubungi.

"Josh, carikan data perempuan yang tadi menolongku."

Tanpa mendengar jawaban dari seberang telepon, dirinya langsung mematikan, biar saja orang disana kesal, toh dirinya ini tuan asal kalian tahu.

Menyeringai melihat roti dan botol air yang sedang dipegangnya, dirinya bergumam lirih.

"Mine."

   ...

Bel istirahat sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu, tetapi seorang gadis yang sedang mencatat sama sekali tak beranjak dari tempat duduknya.

Gadis itu Helena, Helena Sherly Putri nama lengkapnya. Gadis yatim piatu yang tinggal sendiri di sebuah kontrakan kecil, setelah pulang sekolah dirinya akan bekerja di sebuah cafe milik ayah temannya, masalah sekolah yang mengurus adalah paman dan bibinya, adik dari almarhum mamahnya.

Tetapi walau tanpa figur orang tua, Elena tetap mandiri dan kuat, menjadi gadis yang terkenal ramah dan baik, tetapi akan jutek jika dengan orang yang baru dikenalnya.

Menengok keluar kelas dan menepuk jidat kala dirinya melupakan janjinya untuk Arvan. Membereskan buku-bukunya dan keluar kelas yang ternyata sudah ada Arvan yang menunggu.

Short Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang