Nephew

2K 77 5
                                    

Holaa!!
Aku kombek!
klean kangen aku tydack?
Mapp aku gaje hiks (˘・_・˘)
Bentar lagi puasa, selamat menunaikan ibadah puasa.ヾ(˙❥˙)ノ
happy reading! \(^o^)/

.

.

"Halo kak!" sapa lelaki yang saat ini berada dihadapan Camel. Camella Veronica nama lengkapnya.

Gadis dengan hijab yang selalu menutupi rambut indahnya, berusia 20 tahun, bekerja disalah satu cafe milik teman ayahnya, mempunyai pipi tembam, tubuh sedikit tambun dengan tinggi 155 cm, ber nerta cokelat, dan dengan gigi kelincinya yang semakin membuat dia terlihat manis.

Sedangkan lelaki dihadapannya itu Cedric Damien Nagarjuna, ponakan dari Camel. Berusia 18 tahun, memiliki paras yang tampan, mata tajam bak elang yang ketika melihat mangsanya seakan ingin menerkam, tinggi 182 cm, dan berbadan kekar yang mampu membuat kaum hawa menjerit histeris bila melihatnya.

"Hai, kenapa Dric?" tanya Camel penasaran, pasalnya Cedric ini jarang berbicara dengannya.

"Gapapa sih kak, aku mau nanya kaka nanti kerja gak? kalo ngga aku mau ajak jalan ke timezon."

Camea yang sedang ditanya oleh lelaki dihadapannya, gelagapan, karena dirinya nanti harus bekerja, apalagi salah satu temannya mengajak dirinya pergi ke pasar malam.

"Maaf ya Dric, kaka nanti harus kerja."

Cedric menghela nafas, mencoba menahan gejolak amarah yang saat ini menguasai nya, sialan! gadisnya berani menolak dirinya!

"Ya udah, kalo malem gimana kak?"

"Maaf juga, aku ada janji sama temen aku, maaf yaa Dric," ucap Camel menyesal.

Kan! gadisnya berani sekali!

"Cewek apa cowok?" tanya Camel masih berusaha menahan amarahnya, mencengkeram celananya kuat kuat.

"Eumm, cowok?" entahlah, Camel sangat gugup saat ini, tatapan ponakan dihadapannya ini sangat tajam, seperti ingin menghabisi mangsanya.

"Gak!" kata itu reflek keluar dari bibir seksi Cedric, sungguh gadisnya nakal sekali!

"Loh?"

"Kakak gaboleh pergi! aku takut sendirian dirumah, makannya aku ngajak kaka buat jalan jalan, sekalian nginep dirumah, papa sama mama ga pulang lagi kak, aku takut sendirian, mau ya kak?" pintanya dengan wajah dibuat semelas mungkin.

"Aduh, gimana ya?"

Camella berusaha menimang nimang mana yang lebih penting, "Y--yaudah deh, gimana kalo aku kerja dulu? nanti aku izin lebih cepet pulangnya dan nemenin kamu dirumah, gimana?"

"Yaudah, sekarang kaka aku anter ya?"

"Hm," Camel mengangguk, dirinya sudah memutuskan untuk mengikuti kemauan Cedric, setelah dipikir-pikir Cedric lebih penting daripada temannya.


               ...

Setelah sampai ditempat kerjanya, Camella turun dari mobil milik Cedric dan berlalu masuk setelah mengucapkan selamat tinggal pada Cedric.

Short Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang