Regret

2.7K 90 11
                                    

Holaa gengs!
maap banget, aku lagi sibuk di dunia rl jadinya lama update, hiks ಠ﹏ಠ
makasih banyak buat kalian yang selalu pantengin ceritaku! yang selalu support aku! sslalu nyemangatin aku! ლ(◕ω◕ლ)
Happy reading! \(^o^)/

...

Disebuah ruangan yang minim pencahayaan, tampak seorang gadis yang sedang menangis tersedu, dengan tangan dan kakinya yang diborgol ditiang samping kasur, dan dengan keadaan yang tampak kacau.

"Hiks.."

"Ma-mama hiks, Ela ma-mau pulang hiks," isak gadis yang terbaring di kasur dengan keadaan yang tampak sangat kacau.

Berulang kali gadis itu mencoba untuk melepaskan tangannya dari borgol yang membelenggu tangannya, hingga membuat tangannya memerah dan menimbulkan banyak goresan.

Ceklek

Pintu terbuka menampakkan seorang lelaki dengan tubuh tegap nya, serta dengan tatapan tajamnya.

Membawa nampan yang berisi nasi, lauk, air putih dan susu coklat. Untuk gadisnya tentunya.

"Cupp, jangan nangis terus, nanti sakit baby.." ucapnya dengan mengelus kepala gadis itu yang masih menangis, menghiraukan pertanyaan yang dilayangkan lelaki didepannya.

"Kamu mau apa baby? bilang hm?"

Gadis itu masih menangis, membuat lelaki tersebut geram dan menyentak tangan sang gadis yang menutupi wajah cantiknya.

Mengecup pelan bibir manis gadisnya, dan segera mengambil piring yang berisi nasi dan lauk.

"Aku suapi ya?" tanyanya dengan nada lembut, namun di pendengaran gadis itu suara lelaki dihadapannya begitu menakutkan.

Gadis itu menggeleng, membuat lelaki itu geram. Mengambil nasi beserta lauk, melahapnya dan mengunyah nya, lalu mencengkeram kedua pipi gadisnya, dan memindahkan makanan yang sebelumnya berada dimulutnya. Mendorong hingga berhasil gadisnya telan, dan segera melepaskannya.

Gadis itu hanya bisa menangis, menangis, dan menangis. Hidupnya sudah hancur saat ini, dirinya depresi, stress, bahkan hampir gila!

Dikurung didalam ruangan yang bahkan lampunya tak pernah menyala, hanya lampu diatas nakas yang menyala, bahkan tak seterang lampu-lampu biasanya.

Dengan tangan dan kaki yang diborgol, wajah sembab setiap harinya, tubuhnya yang semakin kurus, membuat siapapun yang melihatnya akan merasa iba.

"Aku mau pulang.." lirihnya yang berhasil ditangkap oleh lelaki itu.

Mencengkeram kembali rahang gadisnya, tetapi dengan sedikut lembut. Ingat! hanya sedikit!

Mendongakkan kepala gadisnya, dan menatap gadisnya dengan tatapan lembut serta tatapan memuja yang begitu kentara.

"Rumah kamu disini baby, kalau kamu nurut, aku bakal lepas borgol yang ada ditangan dan kaki kamu, tapi kamu memang bandel, jadi aku takut untuk melepaskan borgol itu," ucapnya dengan suara lemah, mencoba membuat gadisnya lunak dan menerima dirinya.

Dirinya sudah berusaha untuk tak membuat gadisnya takut, tetapi setiap penolakan gadisnya membuat dirinya murka! dirinya tak suka ditolak!
Terlebih ditolak oleh miliknya!

Gadis itu hanya menggeleng, dirinya sudah lelah, sangat lelah. Ingin pergi menyusul kedua orangtuanya, tetapi selalu saja gagal karena lelaki bajingan dihadapannya yang selalu datang disaat dirinya diambang kematian.

"Udah, sekarang lanjut makan! mau pake cara kaya tadi hm?"

Gadis itu menggeleng, segera mengambil piring yang sebelumnya berada dipangkuan lelaki itu dan langsung melahap cepat makanannya, dirinya risih karena selalu diperhatikan oleh lelaki sinting dihadapannya!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Short Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang