6

798 89 6
                                    

"Ini, ibu belikan ini kemarin, gunakan ini setiap kali Yibo tidak bersamamu atau kalian ingin....kau tahu," Nyonya Wang menjelaskan sambil menyerahkan bungkusan itu pada Xiao Zhan.

Xiao Zhan menatap Nyonya Wang dengan pandangan bertanya. Betapa terkejutnya dia saat membuka kotak itu yang ternyata berisi dildo berwarna merah. Dia segera melempar benda itu dengan jijik "Eewwww! Yuck ibu!" Xiao Zhan berteriak seperti anak kecil. Sedangan Nyonya Wang tertawa terbahak-bahak terlihat sangat senang menggoda Xiao Zhan.

"Mungkin kau membutuhkan ini Zhan. Penjualnya bilang bahwa benda ini bekerja dengan ajaib. Kau gunakan ini sebelum berhubungan agar Yibo semakin bergairah" Ujar Nyonya mencoba merayu Xiao Zhan

"Ibu," Xiao Zhan meletakkan barang itu ke samping.

"Mungkin ini memang tidak seharusnya terjadi," gumam Xiao Zhan berharap kata-kata lembut dapat mengubah niatan ibunya.

"Apa Yibo tidak memperlakukanmu dengan baik?" wanita yang lebih tua bertanya karena khawatir melihat Xiao Zhan terlihat murung akhir-akhir ini.

Nyonya Wang khawatir Yibo melampiaskan kemarahan dan kebencian terhadapnya pada laki-laki yang lebih muda.

"Tidak, tidak, sama sekali bukan karena itu" Xiao Zhan menggelengkan kepalanya.

"Hanya saja.. Aku merasa aku tidak pantas berada di sana,"

"Maksudku gege menikah dengan Liying jie, bukan aku. Aku seharusnya tidak menjadi orang yang berbaring di bawahnya mencoba menggodanya, seharusnya itu tugas Liying jie. Dan cara Liying Jie membuat semuanya tampak baik-baik saja ketika semuanya tidak baik-baik saja membuatku gila!" Xiao Zhan berteriak frustasi sambil membaringkan dirinya di tempat tidur.

"Aku tidak bisa menatap mata jiejie tanpa berpikir bahwa aku yang menyebabkan keretakan di antara pernikahan mereka" aku Xiao Zhan kepada ibunya.

Nyonya Wang menepuk punggung Xiao Zhan dengan penuh perhatian. Dia tidak ingin memaksa Liying ke posisi seperti ini. Dia bahkan menyaksikan Liying tumbuh dewasa dan itulah satu-satunya alasan mengapa dia mengizinkan Yibo untuk menikah dengannya. Tapi di sisi lain dia membutuhkan dan menginginkan seorang cucu untuk mewariskan nama Wang.

"Istirahatlah sayang, aku akan memberitahu Yibo untuk datang nanti," bisiknya lembut, menggosok rambut sutranya sebelum mendaratkan ciuman manis di pelipisnya.

Nyonya Wang menutup pintu dengan ragu-ragu sambil menghela napas. Dia hanya bisa berharap bahwa Yibo lambat laun bisa mencintai Xiao Zhan seiiring berjalannya waktu.

------

Yibo menutup pintu Audi R8, sangat ingin melihat apa yang begitu penting sehingga ibunya memanggilnya dengan alasan 'darurat'. Padahal dia baru saja bersama Liying di rumah sakit. Memastikan istrinya baik-baik saja untuk pemeriksaan bulanan ketika dia mendapat telepon dari ibunya bahwa Xiao Zhan sedang tidak enak badan. Ketika Yibo memprotes, ibunya mulai menggunakan alasan Klan Wang untuk berbicara dengannya.

Dan sekarang disinilah dia, didepan kamar Xiao Zhan. Karena pelayan yang menyambutnya berkata bahwa ibunya sedang berada di kamar Xiao Zhan.

Yibo tidak berpikir dua kali sebelum menerobos masuk ke kamar, berpikir bahwa seharusnya tidak canggung karena ibunya ada di sana. Tapi dia benar-benar salah, anak laki-laki yang dia pikir lugu kini sedang memegang dildo merah ditangannya.

"Ini bukan seperti yang kau pikirkan!" Kata Xiao Zhan sambil membuang dildo ke tempat tidur tanpa berpikir dua kali.

Alis Yibo bertaut, lalu tiba-tiba dia mendengar bunyi 'klik' lirih dan dia berbalik menghadap pintu, hanya untuk mendapati bahwa mereka sengaja dikunci dari luar.

SUBSTITUTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang